Jauh dimana Sukuna belum menjadi monster sesungguhnya, ia adalah seorang manusia.

Ya, manusia.

Sukuna dahulu digadang-gadang sebagai penyihir yang mampu mengobati orang sakit dari kalangan bawah di Era Kofun. Kemampuannya itu sangat membantu bagi mereka yang memang tak memiliki sepeser uang pada zamannya.

Kala itu, ekonomi di Era Kofun anjlok dibawah pimpinan kekaisaran Nintoku. Kaisar Nintoku berusaha mencari cara agar perekonomian untuk masyarakat pada Era Kofun saat itu membaik.

Hanya saja, Kaisar Nintoku sama sekali tak menyadari tabiat busuk dari bawahannya. Mereka semena-mena pada masyarakat kelas bawah dan menganggap mereka itu tak lebih dari budak, baik wanita maupun pria.

Bahkan untuk mencari pengobatan sangat sulit dicapai oleh masyarakat kelas bawah, karena biaya pengobatan pada era kekaisaran Nintoku sangat mahal sehingga muncul wabah penyakit yang menyerang warganya pada saat itu.

Dari situlah muncul sosok Sukuna, seorang pengelana yang berprofesi sebagai penyihir yang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang ada. Karena kekuatannya tersebut, ia disebut sebagai "Tangan Dewa" oleh masyarakat yang minim pendidikan.

Tak hanya menyembuhkan, Sukuna juga adalah orang yang dermawan pada kelas bawah. Ia tidak segan-segan memberikan makanan atau uang kepada mereka yang membutuhkan. Kebaikan Sukuna begitu dihormati oleh mereka yang tahu persis seperti apa sosok Sukuna.

Namun... Tabiat baik Sukuna terdengar sampai kerajaan Kaisar Nintoku. Dan mereka yang berwatak buruk mulai terancam akan kehadiran Sukuna....