| 2 4



Escaped : Hold Me Tight

Chapter : 24

Never let anyone stand in your way

______________________________

Kelly Ellison

Tanganku menyentuh langsir tebal yang menjadi penghadang sliding door bilikku. Ku selak ke tepi lantas tanganku mencapi lock sliding door itu.

Sejurus kedengaran bunyi klik, ku tolak pintu gelunsur itu ke tepi - seraya  hembusan angin malam menyapa lembut wajahku. Perlahan aku menapak ke luar balkoni.

Aku - hela nafas berat. Terasa beban di dadaku. Sangat berat...

Semalaman dia tidak pulang... tapi...semua orang tahu dia dimana. Tempat ditujunya... tidak lain tidak bukan ---Nina Swatch. Sejujurnya, aku cemburukan gadis itu. Beruntungnya dia mendapat cinta dari seorang lelaki bernama Alexander. Setia dirinya buat gadis itu buat aku berfikir sejenak sama ada aku punya potensi atau peluang untuk meraih cintanya...

Melalui cerita dari Hayden, dapatku bayangkan  betapa rapatnya hubungan mereka. Malah, cinta mereka bermula sejak di juvana lagi. Segala yang berlaku... permulaan kisah mereka... pembunuhan yang berlaku di juvana... bagaimana mereka ubah takdir mereka sejurus melarikan diri dari juvana...--kehadiran lelaki psiko yang jadi onar dalam kisah mereka...kehilangan Nina... dan bagaimana mereka disatukan semula setelah berbulan terpisah...

Indah... biarpun perit pastinya kemanisan memori antara mereka tidak akan pernah dilupakan oleh Alexander... kekasih yang setia...hingga dirinya terluka dek kerana kenangan yang memakan diri.











Alexander Ivan

Aku terjaga dari mimpiku. Perlahan - lahan aku celikkan mataku menyesuaikan diri dengan pencahayaan sekitarku.
Ku lirik sekelilingku. Aku -- masih di padang rumput, pusara Nina. Semalaman aku tidak pulang, hanya duduk bersandar di bawah pepohon rendang  sambil melihat kosong tanah pusara yang luas mata memandang ini.

Kedinginan angin di pagi hari membuatkan diriku segar. Ku sentuh rerumput yang masih basah dek embun pagi. Keharuman dedaun yang segar menusuk ke dalam rongga hidungku. Menghilangkan seketika rasa gundah di hatiku.

Tiba-tiba mataku terlirik seorang lelaki di sisi pusara Nina. Bersut hitam dengan tangannya terdapat jambangan bunga tulip. Tanpa sedar aku menghampirinya. Setapak demi setapak ...sehinggalah..

"Mr Swatch--"

Lelaki berusia itu tidak menoleh namun aku tahu dia sedar kehadiranku. Dia meletakkan jambangan bunga tulip itu di atas pusaranya. Suasana sunyi seketika.

"--dah bertahun-tahun..." dia memulakan sambil tangannya mengelus ukiran nama Nina. "---kamu masih melawat Nina?"

Aku diam. Mataku melorot pada pusara gadisku. "--I love her..." gumamku.

"- yet, you couldn't save her.." dia menghela nafas berat. "--she still dead... and you--- still don't know anything..."

Aku terdiam. Mataku naik merenung Mr Swatch. Keningku bertaut. "Maksud uncle?"

Dia melirikku sekilas. " --You keep saying that you love her but--- you don't even know whose your enemies.."

"If you mean that psiko--"

"You are a fool Alexander... my princess -fall for a fool..."
Selar lelaki itu membuatkan diriku terdiam seribu kata.

Apa yang aku terlepas pandang? Musuh aku..bukan lelaki psiko dan King sahaja ? Ada orang lain? Siapa?

"Now you are thinking." Tegas sindiran Mr Swatch padaku. Dia berpeluk tubuh sambil mata merenung tajam padaku. Aku menunduk menekur tanah.

"--Ikutkan hati aku..aku nak bunuh kau juga..tapi--kau tidak tahu apa-apa... you know nothing bout it... "

Mataku naik membalas renungan lelaki itu. Masih tenggelam dalam persoalan yang timbul di benak fikiranku.

"-- one day you'll know the truth... be prepared to get hurt... the ugly truth... I can do nothing bout it..even I know that my princess would be mad at me cause of the pain that you will experience... "

"-- because...there is no escaped from your faith... This--is your war ... whether you will survive...or died.."

Dia menepuk perlahan bahuku sebelum melangkah pergi meninggalkan lebih banyak tanda soal dalam diriku.
















King menyengetkan wajahnya melirik permainan Catur di hadapannya. Buah caturnya masih gah berdiri melindungi King dan Queen. Matanya melirik pada buah catur musuhnya, seraya senyuman sinis terbit di bibirnya saat melihat peluang dihadapannya.

"Boss-"

Tumpuannya terganggu dek kerana pengawal peribadinya yang menapak masuk ke ruangan pejabatnya.

"What?!" Tengking lelaki itu, masih berasa marah kerana diganggu. Pengawal itu lantas menghampirinya lalu membisikkan sesuatu padanya. Berubah wajahnya lantas matanya mencerlung pada pengawalnya. Jelas ketegangan di wajahnya ditambah dengan urat-urat yang mulai timbul di lehernya.

Sekelip mata tangannya menolak papan catur itu. Dapat dilihat buah catur jatuh bergelimpangan di atas lantai selari dengan kesan bunyi 'thud'.

Segera dia berdiri, naik turun nafasnya dapat dilihat berdasarkan dadanya yang naik turun. Tangannya mengepal kuat dengan sebelah lagi tangannya melonggarkan tienya.

" Find him!!"






















Kelly Ellison

Bunyi pintu bilikku dibuka buat diriku berpusing pada arah bunyi itu. Derapan langkah berat ku dengari menghampiri diriku yang lagi duduk di birai katil.

"Hunter?" Soalku bila dirinya masih berdiam diri.
Aku diam. Dapat ku teka orangnya... membuatkan dadaku kembali pedih ...sedih menghantui diriku.. emosiku kembali mengambil alih.

Tanpa amaran, diriku dipeluknya. Bahuku memberat kerana kepalanya yang menopang di atasnya. Aku mendiamkan diri ,membiarkan dirinya.
Tiada kata-kata keluar dari mulutnya...hanya kebisuan yang melanda kami. Hanya sesekali dia mengeratkan pelukannya.

"Don't leave me-" gumamnya di telingaku membenarkan arus emosi mengalir terus ke seluruh tubuhku.

"Please..."

Makin terasa pedih dadaku saat mendengar suaranya yang pecah itu. Pasti dia menderita...

"-Alex...saya bukan Nina.."

Pelukan dileraikan dan dia merenungku. Aku tahu...

"Kau bukan Nina..kau Kelly.."tegasnya. "--aku masih waras lagi kelly...aku masih dapat bezakan kau dengan dia...jadi please-"

"Awak sedar tak selama ini awak hidup dibayangi dengan memori silam awak? Memori Nina..."

Dia diam. "Kau tak percayakan aku?"

"I'm not..its you...are you really aware that I'm not Nina..your angel...?"

"Kau--ragu-ragu dengan aku... kau fikir aku melihat diri kau sebagai Nina?"

"Ya Alex... "

" Aku------"

Dia mendiamkan diri. Kebisuan ini amat memeritkan kami berdua... terasa mataku hangat... menunggu masa ianya pecah.

"--kalau itu yang kau fikir pasal aku..."

Please don't...



Not that word...




Please ...

"-- nampaknya aku salah dalam hal ini..."



No......no...




"-- aku seharusnya sedar...antara kita...tidak pernah wujud...pertalian istimewa... I should expect this... there is no you and---me.... "

I'm sorry.....



.....I'm sorry for being a coward....




....its not your fault.....its me...

...it me....




"--there is no us...never."




Its hurt.....never thought its hurt this damn much...

Everythings goes wrong..

You and me..

Was...a mistake...

We....doesn't fit each other...

We shouldn't try it at first....
So that it wouldn't hurt this much...

I hate to admit...but...I once loved you...











Tbc
Vote
Comment

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top