Chapter 6 : Sweet Dare
Hari ini entah kenapa Chika merasa senang. Alasannya hanya satu yaitu, Chihiro libur kerja selama beberapa hari dan itu sebuah keajaiban untuknya. Ya, karena sebelumnya Chihiro selalu saja bekerja lembur semenjak kedatangannya, belum lagi dengan sikap dingin Chihiro yang hampir sama dengan cuaca di luar sana, sama-sama dingin. Tapi kali ini, Chihiro sedang libur dan sikapnya sedikit melunak meski ia sendiri tidak tahu kenapa Chika bisa berubah seperti itu, tapi yang pasti perubahan Chihiro yang seperti ini lebih baik dari sebelumnya.
"Chika-san," panggil Chihiro yang kini mendekati Chika yang tengah duduk santai di sofa sambil menonton TV.
"Ya?"
"Kau mau?" tanya Chihiro sambil menunjukkan satu kotak pocky rasa coklat di depan wajah Chika membuat Chika memandang binar ke arah kotak pocky itu.
"Mau!" jawab Chika cepat lalu meraih kotak pocky itu dan langsung membukanya dan setelahnya memakannya dengan perasaan senang.
"Oh iya, terimakasih Chihiro-san atas pocky-nya. Tumben kau sangat baik, Chihiro-san?" kata Chika tiba-tiba di sela-sela kunyahan pocky-nya.
"Kau memang suka ngajak orang kelahi, ya, Chika-san?" ujar Chihiro dengan nada sedikit kesal membuat Chika menyengir kecil mendengarnya. "Tentu saja tidak," jawab Chika cepat dan setelahnya mereka kembali diam.
"Oh ya, aku hampir saja lupa. Apa kau mau Chihiro-san?" tawar Chika pada Chihiro namun dibalas dengan gelengan kepala -- menolak tawaran Chika. Hal itu tentu membuat Chika merasa yakin kalau Chihiro mulai berubah tapi ....
"Chihiro-san, kau benar-benar sudah berubah, ya. Biasanya kau akan menanggapiku dengan kata-katamu yang dingin atau mencueki-ku, tapi kali ini kau lebih tenang. Ada apa?" tanya Chika spontan membuat Chihiro menatap Chika dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Memangnya kenapa?" Akhirnya Chihiro kembali membuka suaranya. Tatapan datarnya masih mengarah pada Chika seolah-olah ia sedang menunggu kelanjutan apa yang akan dikatakan Chika lagi padanya.
"Um ... tidak ada," jawabnya yang kembali memakan pocky itu tetapi lagi-lagi ia berhenti.
"Ne Chihiro-san, bagaimana kalau kita main game saja?"
"Game apa?"
"Pocky game!"
"Pocky game?" ulang Chihiro yang tampak bingung dengan maksud Chika, "seperti apa permainannya?" tanyanya lagi.
"Begini, satu pocky ini kita makan di ujung-ujungnya. Kau di ujung sana dan aku di ujung sini, lalu siapa yang makan paling banyak maka dia yang menang tapi siapa yang mematahkan pocky ini berarti dia kalah. Dan yang kalah harus mengabulkan satu permintaan buat si pemenang. Bagaimana?" tanya Chika setelah menjelaskan tentang permainannya.
"Kau yakin? Bisa saja jika kita memainkan permainan ini kita berciuman." Perkataan Chihiro tepat mengenai hatinya membuat wajah Chika merona tipis. "Ya, begitulah. Paling hanya menempel," jawab Chika berusaha tetap tenang meski detak jantungnya sudah berdebar-debar tak karuan.
"Baiklah, ayo kita mulai." Chihiro langsung duduk berhadapan dengan Chika.
Mereka pun mulai memakan ujung pocky itu satu sama lain dan sebelum mereka memulainya, Chika pun memberi aba-aba.
1 ... 2 ... 3 ....
Chihiro maupun Chika mulai menggigit ujung pocky itu dan kepala mereka pun mulai bergerak maju -- mendekat ke tengah pocky itu. Wajah Chika kembali merona saat wajahnya mulai berdekatan dengan Chihiro, belum lagi terpaan nafas hangat Chihiro membuat Chika sedikit merinding hingga ia tak sengaja mematahkannya namun sebelum benar-benar patah, Chika menarik kerah baju Chihiro hingga kedua belah bibir itu saling bertemu satu sama lain membuat Chihiro sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Chika.
Cup
Deg
Chika pikir saat kedua bibir mereka saling bertemu, Chihiro akan mendorongnya menjauh tetapi hal yang sebaliknya dilakukan oleh Chihiro. Sebelah tangan Chihiro bergerak ke belakang kepala Chika dan menahan tengkuk Chika lalu mendorongnya pelan untuk memperdalam ciuman mereka membuat Chika semakin merinding ketakutan.
"Hmmph .... Pwuaah ...." Chika maupun Chihiro sama-sama terengah-engah dikarekan ciuman panas mereka. Wajah Chika merona hebat hingga ke telinga karena rasa malu yang luar biasa membuat wajah Chihiro ikut merona tipis karenanya.
"K-k-kenapa kau melakukan hal itu, Chihiro-san?!"
"Bukankah memang itu yang kau inginkan?"
Chika terdiam dengan wajah yang merah padam karena malu. Memang rencananya seperti itu tetapi ... Chihiro membuat first kiss nya terasa berbeda dari yang ia bayangkan sebelumnya.
"P-p-pokoknya ... kau harus menepati janjimu. Kau harus mengabulkan satu permintaan punyaku!" seru Chika yang kini telah menjaga jarak dari Chihiro.
"Memangnya apa yang kau inginkan?"
"Date! Aku ingin kita berkencan!" Setelah mengatakan hal itu, Chika langsung meninggalkan Chihiro sendirian sedangkan Chihiro tersenyum geli melihat tingkah lucu Chika.
"Hmm ... sweet."
31 Januari 2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top