Chapter 5 : Care

Keesokan harinya, Chihiro kembali beraktifitas seperti biasanya. Namun yang berbeda ialah ia tidak lagi kerja lembur dan selalu pulang saat makan siang dan makan malam. Ia tahu maksud dari Chika karena tanpa Chika bilang ia sendiri tahu kesalahan yang ia buat dan untuk kali ini ia akan menghargai Chika yang selalu ia tinggal di rumah.

Praang ...

Terdengar suara piring pecah dari arah dapur. Chihiro yang saat itu sehabis berpakaian langsung menuju dapur di mana suara itu berasal.

"Chika-san, ada apa?" tanya Chihiro ketika melihat Chika yang tampak memunguti pecahan piring kaca.

"Ma-maafkan aku, Chihiro-san. Aku tidak senga--aw ...." Chika meringis kecil kala jarinya terkena pecahan piring kaca hingga menimbulkan luka dan berdarah.

Chihiro yang melihatnya langsung saja membantu Chika untuk memunguti pecahan kaca itu lebih cepat lalu memegang tangan Chika yang terasa hangat.

"Chika-san, kau demam?" tanya Chihiro lalu pandangannya beralih di mana jari Chika yang terluka dan berdarah namun Chika dengan segera menyembunyikan jarinya dari pandangan Chihiro.

"Tidak apa-apa Chihiro-san, ini bukan masalah yang besar," ujarnya disertai tawa canggung meski kini ia mulai berkeringat dingin.

Mendengar hal itu tentu saja Chihiro tidak percaya. Siapa juga percaya jikalau gadis berambut silver yang ada di hadapannya kini tampak tidak baik-baik saja. Wajah yang memerah dan keringat dingin mulai terlihat di dahinya. Mau berusaha bagaimanapun gadis itu takkan bisa menyembunyikan hal apapun darinya.

Merasa canggung dengan situasi seperti ini, Chika pun memutuskan untuk meninggalkan Chihiro namun sebelah tangan Chika langsung ditarik oleh Chihiro hingga membuat keseimbangannya runtuh dan berakhir jatuh di pelukan Chihiro.

Kepala Chihiro mendekat dan ia satukan keningnya dengan kening Chika membuat wajah Chika semakin merah dan terasa hangat. Chihiro yang melihatnya tersenyum geli di dalam hati, menurutnya Chika terlihat manis meski lagi demam.

"Sudah kuduga kau memang demam, Chika-san. Lebih baik kau istirahat saja dulu, tetapi sebelum itu kita obati dulu jarimu yang terluka tadi," kata Chihiro lalu menuntun Chika untuk duduk di kursi yang ada di dekat mereka.

Chihiro pun dengan segera mencari kotak P3K lalu kembali menghampiri Chika dan mulai mengobati jari Chika yang terluka dengan telaten. Setelah itu, ia pun membantu Chika untuk kembali ke kamar gadis itu dan membaringkannya dengan perlahan.

"Istirahatlah dulu, aku akan kembali lagi nanti." Setelah mengatakan hal itu, Chihiro pun keluar sedangkan Chika mencoba untuk memejamkan matanya agar ia bisa beristirahat dengan cepat.

⏳⏳⏳

Chihiro bingung pada dirinya sendiri, baru kali ini ia perhatian dengan orang lain tetapi ia rasa itu tidak buruk juga. Mengingat Chika melakukannya tanpa mengeluh dan mencoba bertahan membuat Chihiro mengikuti apa yang dilakukan Chika sebelumnya.

Sekembalinya Chihiro ke kamar Chika sembari membawa nampan berisi  bubur, bisa ia lihat Chika tampak tidak nyaman dengan seluruh tubuhnya yang berkeringat.

Melihat hal itu, Chihiro pun berinisiatif untuk membersihkan tubuh Chika dari keringat dengan mengelapkan seluruh tubuh Chika menggunakan kain lembab. Ia melakukannya dengan penuh kehati-hatian bahkan tak jarang wajahnya ikut merona saat ia menyentuh bagian tubuh Chika yang lain secara tidak sengaja. 'Semoga dia tidak sadar,' batinnya berharap.

Setelah itu, ia pun memilih untuk meninggalkan Chika sendirian di kamar dan tanpa Chihiro ketahui, Chika mengetahui apa yang dilakukan Chihiro padanya.

⏳⏳⏳

Keesokan harinya, Chika sudah kembali beraktifitas seperti biasanya, yang bedanya adalah sikapnya terhadap Chihiro.

"Kau harus bertanggung jawab Chihiro-san!" seru Chika tiba-tiba dan setelah itu ia pun meninggalkan Chihiro yang masih terdiam memikirkan ucapan Chika padanya.

"Oh!" serunya pelan saat menyadari maksud dari ucapan Chika sebelumnya, "ternyata yang itu, lucu sekali," gumamnya disertai senyuman tipisnya.

31 Januari 2019


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top