Chapter 4 : Fever

Pagi-pagi sekali Chika tidak melihat Chihiro keluar dari kamarnya. Ia berpikir apakah Chihiro itu selalu bangun lambat? Tapi mengingat beberapa hari ini ia tinggal di sini, Chihiro selalu bangun pagi bahkan sudah pergi kerja dan selalu meninggalkan catatan untuknya. Tapi kali ini, saat ia bangun pagi ia tidak melihat Chihiro maupun catatan itu sama sekali.

'Ada apa ya?' pikir Chika bingung.
Ingin sekali Chika membuka pintu kamar yang ada dihadapannya saat ini tapi mengingat ia orang asing dan tidak memiliki hak, ia jadi tidak berani.

"Mungkin Chihiro-san lelah karena kerja lembur semalaman," gumamnya pelan lalu meninggalkan kamar Chihiro dan memilih membersihkan rumah yang kini ia tempati.

⏳⏳⏳

Hari sudah beranjak siang, lagi-lagi Chika mulai kebingungan karena Chihiro masih belum keluar juga dari kamarnya sehingga menimbulkan rasa kekhawatiran yang sangat.

Kembali ia menuju kamar di mana Chihiro berada, Chika memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu kamar Chihiro.

Tok ... tok ... tok ...

"Chihiro-san ..., apa kau baik-baik saja?" panggil Chika dari luar namun tidak ada satupun suara yang ia dengar.

Kembali ia mengetuk pintu kamar Chihiro dan memanggil seperti tadi, kali ini terdengar sebuah suara tetapi bukan sahutan Chihiro melainkan terdengar suara seperti sebuah benda terjatuh.

Bruk

Ceklek

Suara pintu terbuka, bukan Chika yang membukanya melainkan Chihiro yang membuka pintunya sendiri.

"Ada apa?" tanya Chihiro sambil menyandarkan dirinya di daun pintu.
Chika tampak diam sesaat, suara yang dikeluarkan Chihiro terdengar lemah dan serak, belum lagi dengan penampilan Chihiro yang tampak kusut.

Mencoba memberanikan dirinya, Chika maju selangkah mendekati Chihiro yang menurutnya sangat berbeda. Tangannya bergerak menyentuh kening Chihiro sontak ia langsung kaget karena suhu tubuh Chihiro yang sangat panas.

"Chihiro-san, kau demam!"

"Lalu apa hubungannya denganmu?" tanya Chihiro sambil melepaskan tangan Chika dari kening Chihiro.

"Hubungannya denganku? Kenapa kau bertanya tentang hal itu? Tentu saja aku tidak ada hubungannya tentang hal ini tapi setidaknya aku tahu kenapa kau bisa sakit. Dan lebih baik, kau segera masuk ke dalam kamar lagi!" kata sekaligus perintah Chika pada Chihiro yang membuat Chihiro semakin kesal.

Meskipun begitu, Chihiro tetap menurutinya dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Ia juga dibantu Chika untuk kembali berbaring dan setelahnya gadis itu keluar dari kamar Chihiro.

Chihiro pikir, mungkin Chika keluar karena tidak ingin merawat orang sakit seperti dirinya karena takut tertular tapi ternyata ia salah karena Chika kembali lagi masuk ke dalam kamarnya sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur, obat, susu dan alat kompres.

Gadis itu lalu berjalan mendekati ranjang Chihiro dan duduk di sisi ranjang Chihiro.

"Chihiro-san, kau makan dulu ya," kata Chika sambil membantu Chihiro untuk kembali duduk meski harus bersandar di kepala ranjang dengan beberapa bantal agar nyaman.

Chika yang melihat Chihiro menurut padanya membuatnya senang karena setidaknya Chihiro bergantung juga padanya. Dan tanpa gadis itu tahu, Chihiro justru menilai kepribadian Chika sendiri apakah Chika melakukannya dengan tulus atau tidak.

Dan ia yakin, setelah ini semua berakhir gadis itu pasti akan meminta imbalan padanya.

⏳⏳⏳

Suhu di dalam rumah mulai terasa dingin menandakan hari sudah malam. Meski penghangat ruangan sudah dihidupkan tetap saja di musim salju saat malam hari terasa dingin.

Di sebuah kamar dengan nuansa warna putih terlihat dua orang berbeda gender tengah tertidur pulas meski yang satu lagi tertidur dengan posisi duduk.

Tik.. tok.. tik.. tok..

Suara jam mulai terdengar di keheningan malam yang cukup dingin. Pemuda berambut abu-abu itu tampak bergerak sesaat sebelum ia kembali tenang dan memilih membuka kedua matanya secara perlahan.

"Sudah malam ...,-" ucapnya terhenti tatkala melihat Chika masih berada di kamarnya dengan tidur dalam keadaan posisi duduk.

"Kupikir dia akan pergi ternyata tidak," ucapnya pelan lalu tangan besarnya bergerak mengelus rambut silver gadis itu dengan lembut.

"Terimakasih karena sudah merawatku dengan baik, Chika-san."

Dan saat itu tanpa sadar Chihiro memanggil nama kecil Chika dengan suara yang lembut dan tulus.

Ia juga sudah lama tidak merasakan kehangatan seseorang seperti ini dan sepertinya kehadiran Chika si gadis menyebalkan itu memiliki pengaruh baik untuknya karena Chika tanpa sadar mulai mengetuk pintu hatinya secara perlahan.

28 Januari 2019

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top