Roti Sobek


“Pakai ini.” Kayla memberikan kemeja putih kepada Erlan.

Tanpa banyak kata, Erlan menerima kemeja tersebut dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

“Dari mana Kayla punya kemeja model lama seperti ini?”

Erlan merentangkan kedua tangannya. Ia meringis melihat pantulan dirinya di cermin. Tubuhnya terlihat seperti tiang jemuran dengan baju kebesaran. Bunyi aneh terdengar, Erlan mengakat bajunya hingga dada, membuat bagian perutnya terekspos. “Roti sobek kebanggaanku tak terlihat dibalut kemeja ini.”

Suara ketukan terdengar. Erlan segera keluar dari kamar mandi. Didapatinya Kayla sedang duduk di kursi sembari menyesap teh yang masih mengepul asap tipis dari cangkirnya.

“Sebenarnya apa maksud kedatanganmu ke sini, Erlan?” Kayla bertanya tanpa melihat wajah Erlan.

Erlan duduk di kursi samping Kayla. “Kacamatamu tertinggal di mobilku, jadi aku datang untuk mengembalikannya.”

“Lalu?”

“Aku Rindu.”

Tiba-tiba suasana hening, tak ada suara diantara mereka sampai-sampai detak jarum jam dinding terasa bising.

Kayla membuka suara, “Hujan sudah reda, minum tehmu, setelah itu, kamu bisa pulang. Maaf aku tidak mengantar sampai pintu depan.”

Kayla bangkit dari duduknya, ia melangkah pergi memasuki kamarnya. Sementara itu, Erlan tak lepas menatap punggung Kayla hingga ia hilang di balik pintu.

Ada getaran menjalar di tangannya. alih-alih mengambil cangkir teh yang sudah disediakan untukknya, Erlan meraih cangkir teh milik Kayla, ia mengecup bagian cangkir yang terdapat noda merah gincu milik Kayla, lalu menghabiskan teh tersebut hingga tak tersisa setetes pun.

“Kayla, aku pulang ya, besok kukembalikan kemejanya.”

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top