Gerimis

Detik waktu berlalu, udara hangat pagi telah berganti. Erlan masih setia menunggu wanita pujaannya pulang. Satu, dua jam Erlan menunggu Kayla di teras depan rumah. Tetangga samping rumahnya mengatakan Kayla pergi pagi-pagi sekali, entah kemana.

Udara panas tak membuatnya gentar, ia hanya melepas jas, juga membuka satu kancing kemejanya. Setiap dia ingin pergi selalu urung karena takut apabila dia pergi Kayla datang di detik berikutnya.

Erlan duduk di samping daun pintu beralaskan jas miliknya, ia terlelap hingga gelap. Senja telah tiada, rintik gerimis berjatuhan, wanita yang ditunggunya belum juga datang.

Embusan angin menerpa tubuhnya, tampias gerimis mengembalikan kesadaran Erlan. Kini ia terjaga sepenuhnya. Membuka mata, menatap kosong halaman yang dihiasi rintik gerimis.

“Gerimis aku rindu, rindu dia yang dulu.” Erlan bergumam.

Seketika Erlan tersenyum melihat seorang wanita mengenakan blezer warna merah berjalan di tengah gerimis dengan pelindung payung hitam di halaman. Erlan bangkit, ia tidak bisa menunggu lagi.

“Kayla.” Dengan kaki jenjangnya ia melangkah cepat. Membuat wanita itu berhenti melangkah.

Sebuah kecupan mendarat di bibir Kayla. Rintik gerimis menghunjam mereka berdua karena payung yang dipegang kayla telah jatuh bersama bulir air mata rindu.

“Jika Tuhan mengijinkan, akan kuperbaiki kesalahan di masa lalu untuk memulai hidup baru di masa depan bersamamu, Kayla.”
“Erlan?”

Kayla tidak seperti biasanya, Erlan tidak bisa membaca pikiran Kayla, Raut wajahnya berubah begitu cepat.

***

Gerimis Rindu

Awan hitam nampak sendu kupandang.
Lagu rindu terus berdendang.
Angin sejuk menerpa diri.
Teringat kembali kamu yang pernah mengisi hati.

Tetesan bulir bening jatuh perlahan.
Semakin lama semakin banyak berjatuhan.
Seolah menyiratkan rasa yang tertahan
Akan kamu yang kurindukan.

Rasa haru mulai meramu.
Teringat kamu yang dulu.
Di tengah gerimis di masa lalu.
Gerimis rindu terjatuh dalam kalbu.

Diam dalam kalbu.
Dekat dalam detak.
Gerimis rindu menjadi saksi bisu.
Antara rasa, rahasia, cinta, masa lalu, rindu, semua menjadi satu saat teringat gerimis di masa lalu.

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top