Riset 12 :: Makanan Khas Negara Lain
Makanan Khas Swiss
Setelah kemarin saya membahas tentang makanan khas daerah lokal, kini saatnya saya membahas makanan khas dari negara luar. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, saya memilih negara Swiss sebagai riset topik daerah internasional. Lebih tepatnya memilih desa Appenzell sebagai riset saya.
Seperti yang telah dijelaskan di bab itu, desa Appenzell merupakan salah satu desa terkenal di negara Swiss. Bentang alamnya yang menakjubkan serta masyarakatnya yang masih tradisional, membuat desa ini memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya soal makanan khas sana yaitu keju. Keju yang berasal dari Appenzell sangatlah terkenal. Oleh karena itu, saya akan membahas makanan-makanan khas Swiss yang terdapat keju sebagai bahan dasar atau topingnuya. Karena makanan tradisional Appenzell cukup jarang diketahui, kali ini saya akan membahas makanan khas negara Swiss saja.
Makanan yang pertama yaitu
Älplermagronen.
Älplermagronen merupakan makanan khas Swiss yang berbahan dasar macaroni. Makanan ini diciptakan pertama kali saat kekuasaan Jerman di Swiss. Älplermagronen juga disebut sebagai makanan pengembala. Makanan ini dimasak dengan bahan-bahan yang tersedia bagi para pengembala di padang rumput pegunungan Alpen, seperti kentang, bawang, keju, macaroni, susu atau krim dan juga apel. Älplermagronen biasanya berupa kentang yang dipanggang dengan krim ,keju serta macaroni di dalam oven. Biasanya disajikan dengan saus apel atau bawang goreng di atasnya. Terkadang juga disajikan dengan daging sebagai toping.
Melihat fotonya saja sudah membuat ngiler. Ternyata dari segi pembuatan juga lumayan gampang, dengan bahan-bahan yang bisa ditemukan, kita bisa membuat Älplermagronen selagi dalam masa karantina seperti ini.
Yang kedua adalah Risotto Saffron.
Risotto Saffron merupakan salah satu makanan tradisional Swiss. Kota Ticino adalah kota yang terkenal dengan Risotto Saffron-nya yang lezat. Makanan ini biasanya disajikan dengan sosis mentah atau sosis luganighe, anggur merah serta rempah-rempah lainnya. Bahan dasarnya pun sederhana, terdiri dari beras Risotto bawang, kunyit, keju, dan anggur.
Sebenarnya Saffron adalah nama dari sebuah bunga rempah-rempah. Saffron atau Crocus Sativus, disinyalir memiliki banyak manfaat, antara lain: Mampu obati stress dan depresi, membantu mengontrol nafsu makan, membantu mengobati penyakit kanker, serta mampu merawat kesehatan kulit & wajah, dll. Karena berbagai manfaat itulah Saffron pernah menjadi rempah-rempah termahal. Dan Swiss membuatnya menjadi makanan tradisional.
Mengetahui manfaat dari Saffron sendiri, sepertinya Risotto Saffron merupakan makanan yang banyak dibutuhkan orang-orang. Hmm, jadi tertarik mencoba bagaimana rasanya.
Dan yang terakhir adalah Cheese Fondue.
Makanan yang satu ini merupakan makanan yang sangat legendaris di Swiss. Terbuat dari keju meleleh, bawang putih, anggur putih, tepung jagung, dan terkadang juga dicampur dengan kirsch atau cherry brandy. Cheese Fondue sering kali terdapat pada acara-acara besar. Dan terdapat di restoran-restoran sepanjang tahun.
Cheese Fondue sendiri diartikan sebagai keju yang meleleh. Kata Fondue berasal dari bahasa Perancis yang artinya meleleh. Dan yang unik dari makanan ini adalah penyajiannya yang menggunakan pot keramik khusus yang sering disebut Caquelon.
Menurut sejarahnya, makanan ini sudah ada sejak abad 17. Berasal dari sebuah desa yang sangat jauh dari perkotaan, desa Neuchatel. Pada saat musim dingin tiba, dan masyarakat tidak bisa dengan leluasa pergi ke luar rumah, mereka akan menggunakan bahan-bahan yang masih tersisa di rumah sebagai makanan untuk bertahan hidup. Karena pada saat itu, keju dan roti adalah makanan yang selalu ada di masing-masing rumah masyarakat. Kondisi keju dan roti yang mengeras, membuat mereka memakannya dengan cara melelehkan keju lalu mencelupkan roti ke dalam keju yang telah dicampur bahan-bahan lainnya dan dilelehkan sebagai makanan.
Dan juga karena pada saat itu, ekonomi Swiss sedang tidak baik, mereka memakan Cheese Fondue beramai-ramai bersama anggota keluarga. Oleh karena itu, Cheese Fondue sering kali terdapat di acara-acara ramai seperti acara traktiran, pesta ulang tahun, pesta pernikahan, dll. Ada juga cara unik masyarakat Swiss ketika memakan makanan ini. Saat mereka memesan Cheese Fondue di restoran, mereka tidak boleh menjatuhkan roti ke dalam Cheese Fondue. Barang siapa yang menjatuhkan rotinya, dialah yang membayar makanan pesanan mereka.
Unik juga, ya. Jadi tertarik ingin mencoba makanan yang satu ini.
Membahas tentang makanan, tak lengkap rasanya jika kita tidak ikut membahas minuman. Karena Swiss juga merupakan negara yang terkenal akan Bir-nya, dan sebagian masyarakat kita tidak bisa meminumnya, saya akan membahas satu minuman yang halal. Yaitu Strawberry Blush.
Strawberry Blush merupakan salah satu minuman khas Swiss yang biasa terdapat saat musim panas tiba. Yap, sekitar bulan Juni-Agustus, negara-negara subtropis sedang mengalami musim panas. Pas sekali saat saya sedang membahas minuman ini.
Sesuai namanya, Strawberry Blush berbahan dasar strawberry. Cara membuatnya pun sangat mudah, kita hanya perlu buah strawberry, sirup strawberry, jus nanas, serta soda. Lalu blender semua bahan, tuang ke dalam gelas, kemudian tambahkan es batu dan Strawberry Blush telah siap dinikmati.
Gampang sekali bukan? Kita pun bisa membuat minuman ini. Segarnya pasti tidak kalah dengan es teler atau minuman khas Indonesia lainnya.
Nah, itu dia beberapa makanan khas Swiss dengan kejunya serta minuman segar yang mungkin bisa kita buat sendiri dalam masa pandemi ini.
☘☘☘
Sumber:
https://m.merdeka.com/jatim/7-manfaat-bunga-saffron-tanaman-herbal-alami-yang-baik-untuk-kesehatan-tubuh-kln.html
https://www.google.com/amp/s/resepminuman.wordpress.com/2012/03/25/strawberry-blush-swiss/amp/
https://bobo-grid-id.cdn.ampproject.org/v/s/bobo.grid.id/amp/081249245/cheese-fondue-khas-swiss-awalnya-makanan-musim-dingin-petani-lo
https://www.jualanmakanan.com/829/makanan-khas-swiss/
Madura, 080920
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top