Riset 10 :: Daerah di Indonesia
Kota Pamekasan
Mungkin tak banyak dari kalian yang tahu bahkan mendengar nama kota ini.
Pamekasan merupakan salah satu Kabupaten di pulau garam, Madura,yang langsung berbatasan dengan dua Kabupaten lainnya yakni kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep. Pamekasan dikenal juga dengan sebutan Kota Batik lantaran banyaknya produksi batik di Kota ini.
Tak hanya itu, Kabupaten dengan luas 732,85 km² ini juga dikenal sebagai Kabupaten Pendidikan dikarenakan banyaknya lembaga Pendidikan yang mumpuni. Pamekasan juga dijadikan sebagai tujuan para pelajar dari kota lain untuk menimba ilmu di sana. Mengingat banyaknya prestasi yang telah dituai mulai dari tingkat nasional hingga internasional. Yang lebih menarik lagi, mantan ketua MK, Mahfud MD juga pernah mengeyam pendidikan di Kabupaten Pamekasan. Karena hal tersebutlah banyak sekali para pelajar yang tertarik untuk menimba ilmu di sana.
Juga ada satu fakta yang cukup membuat saya terkejut. Fakta tersebut adalah seorang tokoh Penggagas Bahasa Indonesia bernama M. Tabrani merupakan tokoh kelahiran Pamekasan, Madura. Mungkin banyak yang tidak mengenal siapa sosok M. Tabrani atau Muhammad Tabrani ini. M Tabrani adalah seorang wartawan angkatan tua dan seorang pemimpin redaksi Harian pada periode Juli 1936 sampai Oktober 1940. Beliau juga merupakan Ketua Kongres Pemuda I yang dilaksanakan di Solo tahun 1996. Saat itu, M Tabrani mengusulkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa. Mengingat keragaman masyarakat Indonesia yang masih bersifat kedaerahan. Beliau bahkan sempat bersitegang dengan Mohammad Yamin yang ingin menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
Menurut M Tabrani pada saat itu, "Jika sudah mempunyai Tanah Air Indonesia dan Bangsa Indonesia, maka bahasa juga Bahasa Indonesia." Usulan ini kemudian diterima oleh para tokoh hingga menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan bangsa sampai saat ini.
Fakta yang satu itu mengejutkan saya sebab sebagai orang Madura asli, ternyata banyak hal yang belum saya ketahui tentang daerah saya sendiri.
Bicara tentang Pamekasan, tak lengkap rasanya jika kita tidak membahas mengenai olahraga. Yup, salah satu klub sepak bola yang beberapa waktu lalu sempat naik daun, Madura United. Sebelum diberi nama Madura United, klub sepak bola ini awalnya bernama PERSEPAM atau Persatuan Sepak Bola Pamekasan. Karena melejitnya nama Madura United beberapa tahun lalu, dibuatkanlah stadion sepak bola kedua di pulau Madura yang terletak di Tlanakan, Pamekasan, Stadion Glora Madura Ratu Pamelingan.
Membahas daerah, juga tak lengkap jika tidak membahas masalah makanan. Yup, Pamekasan juga menjadi salah satu kota di Madura dengan berbagai macam masakan khasnya. Yang paling membuat saya terkesan akan makanan khasnya adalah sate lalat. Mungkin sebagian dari kalian sudah tahu, Madura terkenal dengan kelezatan satenya. Dinamai sate lalat, bukan berarti sate ini berasal dari lalat. Sate lalat tetaplah berbahan dasar daging ayam, namun dibentuk kecil-kecil menyerupai lalat. Sehingga disebutlah sate lalat.
Tak hanya sate lalat, ada satu jajanan favorit saya ketika pergi ke Pamekasan, yaitu Pecong. Dibaca dari namanya, sekilas mungkin terdengar seperti nama hantu lokal terkenal. Tapi jangan salah, jajanan khas ini juga merupakan jajan favorit hampir semua anak-anak di sana. Pecong ini terdiri dari cennil,
apem, jungkong, lupis, kolpang, ketan hitam yang dilumuri kepala serut dan gula merah cair. Biasanya pedagang Pecong berkeliling rumah-rumah penduduk untuk menjajakan makanan ringan ini. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari 1.000 - 5.000 rupiah. Kita juga bisa bebas memilih isi dari makanan ini.
Dari semua yang telah dibahas di atas, saya mungkin akan membahas sedikit alasan mengapa saya memilih kota ini sebagai latar di cerita fiksi saya nanti.
Sejak mulai menulis, saya ingin sekali membuat latar tempat di daerah saya sendiri. Tidak melulu di Jakarta atau Kota terkenal lainnya. Hal tersebutlah yang mendorong saya mengulik sedikit dari Kota ini. Kendati bukan merupakan warga asli Pamekasan, tapi Pamekasan memiliki arti tersendiri bagi saya pribadi. Ayah saya berasal dari Kota ini. Sedikit banyak, saya sudah mengunjungi beberapa tempat bersejarah bagi Alm ayah saya. Mendengarkan beliau menceritakan masa kecil serta masa mudanya membuat saya merasa terpanggil untuk menuliskan kembali kisahnya.
Yang paling menyenangkan bagi saya adalah saat melihat rindangnya jalan-jalan kota. Jalanan seolah penuh oleh pohon-pohon tinggi besar. Bahkan pohon-pohon tersebut menutupi jalanan dari terik sinar matahari. Berjalan di trotoar saat siang hari terasa begitu nyaman dan sejuk tentu saja. Kendati tak ada pusat perbelanjaan besar dan mall seperti kota lainnya, Pamekasan tetap terasa nyaman. Meski begitu, kini Pamekasan mulai ramai dengan adanya cafe-cafe modern ala perkotaan serta kuliner-kuliner modern lainnya. Daerah ini sepertinya cocok bagi orang-orang yang suka berolahraga, terutama sepedaan, mengitari kota dengan sepeda di pagi hari terasa menyenangkan.
Dan kebetulan yang sangat menyenangkan saat saya mendapatkan topik tentang daerah ini. Saya jadi lebih bersemangat untuk menggali lebih dalam seperti apa Pamekasan dan bagaimana kotanya. Mungkin, tak banyak yang bisa saya sampaikan di sini. Semoga saja memberi informasi yang cukup bermanfaat bagi kalian yang membaca artikel ini.
☘☘☘
Sumber:
Link riset 10
https://m-kumparan-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.kumparan.com/amp/kementerian-pariwisata/10-kuliner-pamekasan-yang-dijamin-bikin-ketagihan-
https://m.merdeka.com/peristiwa/mengenal-mohammad-tabrani-sosok-yang-usulkan-bahasa-indonesia-jadi-pemersatu.html
Madura, 080920
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top