17. Menuntaskan Sesak yang Menyiksa

“Malam ini jadi ke rumahku, kan?” tanya Meta dengan napas memburu. Dadanya naik turun mengikuti irama detak jantungnya yang berpacu cepat. Keringat membasahi tubuhnya yang membara. Rambutnya sudah tak beraturan, basah di sekitar kening. Kakinya bergantian menjejak bumi.

“Yasa….”

Dia harus menuntaskan sesak yang menyiksanya.

-o0o-

Kalau kangen bilang, dong, Saaaaaa. Biar gak sesak itu hatimu.

Hai, Yasa datang, nih. Barangkali yang butuh kang kipas buat nyate, dia bisa, kok.

10 Juli 202w
Vita

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top