Siul.
Tokyo Revenger © Ken Wakui
Story © NikishimaKumiko

.

Dahiku mengerut, langkah kakiku pun terhenti ketika mendengar sebuah siulan. Lantas, aku menoleh, mendapati sosok Chifuyu yang tengah tersenyum tak bersalah. Aku menghela napas, lalu berkacak pinggang dan melemparkan pertanyaan, "Kenapa terlambat? Lucu sekali datangnya pas aku mau pulang."

"Hehe, maaf, maaf. Tak kusangka untuk menyempurnakan teknikku butuh waktu lama juga."

"Hah ... teknik apa?"

"Teknik untuk memanggilmu, [Name]."

Bibirku membentuk kurva melengkung, namun hatiku tidak satu frekuensi dengan ekspresi yang kupasang. Aku pun membalikkan badan, meninggalkan dirinya dalam kebingungan tapi berusaha untuk membujukku. Tentu saja aku tidak luluh dengan rayuannya.

Tapi, aku tidak bisa membiarkan orang-orang melihat kami seperti ini. Aku mendelik, lalu berujar, "Matsuno Chifuyu, sejak kapan kau berubah jadi seperti ini? Semenjak ada Baji-san, kau ... hah, sudahlah."

"Hei, apa salah Baji-san?!"

"Tidak, terserahmu lah. Jangan ikuti aku."

Aku mendesah lalu mencubit pipinya, membuat ia mengaduh kesakitan.

"Kubilang jangan ikuti aku, tahu!"

Ia menggerutu, "Huff, kalau begini aku tidak bisa bersiul untuk memanggilmu lagi."