[03] Introduksi, Maret

Monthly Prompt Maret
[Memulai/Beginning]
Week 3: Introduksi/Introduction

.
.

Entry: Leeya
azaleeiya_kirmizi

Child!Duo Fotosintesis , Ramadan!AU

"Jadi kalau puasa endak boleh makan, ya, Kak?" Si kecil Duri bertanya pada [Name], guru TK-nya.

"Tidak boleh, Duri sayang," jawab [Name] sambil mengacak rambut anak didiknya dengan lembut, "Duri mau ikut puasa juga?"

Selagi kecil bagus, 'kan, dikenalkan pada pembiasaan puasa, meski nantinya tidak semulus puasa orang dewasa.

"Ih, kan, Duri suka ngemil. Mana bisa dia tahan puasa," ledek Solar, tidak memedulikan Duri yang sudah berkaca-kaca bersiap untuk menangis.

Sambil sesenggukan Duri membalas, "So-Solar kok gitu sama Duri? Huweee, Solar nakal, Kak [Name]!" Pecah sudah tangisan darinya.

"Cup cup cup, jangan berantem, ya. Duri sama Solar enggak apa-apa kok puasanya tidak seharian, 'kan masih kecil. Namanya juga masih belajar."

Sudah biasa bagi [Name] menghadapi perdebatan antara si kembar, entah siapa yang mulai duluan, pastinya [Name] suka jadi tempat pengaduan terakhir. Tenang saja, nantinya mereka bisa damai kembali dan bermain bersama lagi.

.
.

Entry: Sachan
sachandez

"Kenalkan aku pada pacarmu? Ya?"

Aether menoleh, mendapati tatapan berbinar adik kembarnya. Ia menghela napas, menemukan dirinya tak dapat menolak. Bukannya ia tak ingin mengenalkan kekasihnya, hanya saja terkadang ia tak dapat menemukan waktu yang tepat.

Hm, mungkin saat ini adalah waktunya?

"Baik, akan kuhubungi dia."

Lumine melebarkan senyumnya, kemudian mendekat untuk menepuk-nepuk bahunya. "Kalau begitu, akan kukenalkan pacarku juga! Kita bisa sekalian double date!"

Oh? Ya, itu bukan ide yang buruk?

Aether mengangguk, menepuk-nepuk kepala Lumine serta menyunggingkan senyuman. "Tentu."

.

Aether menarik kata-katanya! Ini ide yang sangat buruk!

Keheningan mendominasi, sementara ia berusaha memikirkan topik pembicaraan. Di sebelahnya, kekasihnya-Kunikuzushi-membeku dan seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat. Di hadapannya ialah Lumine, yang berusaha tersenyum dan bergerak dengan canggung.

Aether melirik sosok di samping Lumine. Itu kekasih adik kembarnya, namanya Ei, atau bisa dibilang ia ... Ibu Kunikuzushi.

Bisakah ia memutar waktu sekarang?!

Aether menahan ringisannya, memijat pelipisnya, merasakan kepalanya yang pusing mendadak.

Double date apanya? Bukannya ini malah pertemuan keluarga?!

.
.

Entry: Kumi
NikishimaKumiko

Ada satu hal yang Rin tidak suka dari adiknya. Bagaimana bisa dalam introduksi gadis itu tidak ada perkenalan sama sekali mengenai mereka yang bersaudara? Pemuda berambut hijau tua itu menggeram sebal, mengepalkan tangan dan melemparkan tatapan sinis tatkala Isagi mendekati adik semata wayangnya, Kumiko.

Menyadari aura membunuh di belakangnya, Isagi menoleh dan benar saja, mendapati Rin yang terlihat sudah siap untuk memukulnya kapan saja. Oh, Tuhan, cobaan apa lagi yang diberikan padanya ini?

Kemarin, Mikage Reo juga berperilaku yang sama ketika dirinya berbicara dengan Kumiko.

"Isagi? Apa ada masalah?" tanya Kumiko, kebingungan saat menemukan Isagi tiba-tiba berdiam diri dengan kaku, tak mengikuti arah pembicaraan lagi. Masih diam membisu, Kumiko menyipitkan matanya, iris biru itu bergulir, bertemu dengan iris hijau milik Rin. Lantas, Kumiko sontak saja menggenggam tangan Isagi dengan serius, "ayo pergi, Isagi! Aku akan membantumu latihan!"

"E-eh, Kumiko?!"

Pipi pemuda bernama lengkap Isagi Yoichi itu memerah sempurna. Tak pernah ada gadis yang bersikap seperti ini padanya, mengabaikan Rin dengan perempatan imaginer di kepalanya. Sementara itu, Kumiko menoleh, menjulurkan lidahnya pada Rin.

Jika saja tidak ada adik kesayangannya di samping pemuda menyebalkan itu, mungkin Rin sudah siap menerkam Isagi.

.
.

Entry: Kazare
Kazaremegamine_

"Officer Isshiki!"

Suara gemerincing terdengar. Suara itu berasal dari gantungan kunci yang ada di tas seorang perempuan yang tengah berlari. Ketika sampai di salah satu kursi taman, ia sedikit membenarkan posisi kacamatanya yang bergeser.

"Chicory-san!" Toto balik memanggil Chicory, ia pun menepuk kursi di sebelahnya. Mengisyaratkan untuk duduk.

"Apa yang officer Isshiki lakukan di sini?" tanya Chicory. "Aw, manisnya. Officer Isshiki menyukai kucing?" tanyanya lagi kala melihat kucing-kucing kecil di pangkuan Toto.

Toto meringis sedikit, setelahnya ia mengangkat salah satu kucing tepat di depan kepalanya. "Mereka ini kucing-kucingnya Ro—maksudnya Kamokyu. Ia bilang ingin membawa main kucing-kucingnya," jawab Toto yang kemudian menurunkan kembali kucing yang diangkatnya.

"Benar!" Sebuah suara tiba-tiba menyahut. "Biar kuperkenalkan kucing-kucingku. Yang ini namanya Kamo," kata Ron, membawa satu kucing yang dipegangnya mendekat ke tempat Toto dan Chicory duduk. "Yang itu Kamoo, Kammo, dan Kammoo," lanjutnya sembari menunjuk satu-satu kucing yang dipangku Toto.

"Waw, nama yang sangat unik, Kamokyu-san," ujar Chicory yang terlihat binar di matanya.

Sementara Toto hanya bisa ber-sweat drop ria mendengarnya. "Aku baru tahu mereka punya nama."
 
©2023, Megamine Kazare

.
.

Entry: Mayu
saltyfluous

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top