[03] Absen, April
Monthly Prompt April
[Jatuh Cinta/Fall in Love]
Week 3: Absen/Absent
.
.
Entry: Kumi
NikishimaKumiko
Reo mendengkus kasar ketika mendapati kekasihnya yang tengah berbaring di kasur UKS dengan wajah memerah dan napas yang terengah-engah, "Kenapa kau tidak izin sakit saja untuk hari ini, huh? Toh, absen sehari tidak akan membuat nilaimu jelek."
"Ah ... bukan itu. Aku punya agenda bermain game dengan Nagi hari ini!" ujar Kumiko, sontak saja bangkit untuk menyanggah. Kini, wajah mereka berdua tinggal beberapa sentimeter lagi. Sekarang, bukan hanya wajah Kumiko saja yang merah, tetapi pemuda dengan helaian rambut ungu itu pun ikut memerah.
Cukup lama mereka berdua bertatapan, lantas tangan Reo mendorong kepala belakang sang gadis, membuat dahi mereka berdua bersentuhan. Panas, tidak salah lagi ia tengah demam. Lantas, Reo menghela napas panjang, menidurkan kembali Kumiko ke dalam posisi semula saat ia datang menjenguk.
"Istirahatlah. Aku tidak ingin kepunyaanku sakit."
"Tapiー"
Iris ungu miliknya melirik tajam, membuat sang gadis mengurungkan niat untuk mengangkat suara dan memilih agar menutup mulutnya, ia tidak ingin memancing amarah kekasihnya. Melihat Kumiko yang menurutinya, tidak seperti biasa, Reo mengulas seringai kecil. Lalu, mengacak helaian rambut biru muda itu dengan senang, "Kau memang vanilla kecilku."
Oh, Kumiko seperti tengah diledek saat ini.
Memori ia menumpahkan vanilla milkshake ke baju Reo karena tidak berhati-hati saat turun tangga kembali teringat lagi.
.
.
Entry: Kazare
Kazaremegamine_
Siang hari di musim semi. Udara di sekitar sudah tidak sedingin bulan lalu. Tetapi, bagi laki-laki yang tengah berbaring ini rasanya sedikit sesak dan berat. Berulang kali ia bangun, berbaring kembali, dan kembali bangun. Ia juga kerap mencoba berbagai posisi berbaring sembari mengecek ponselnya.
Benda persegi panjang itu diletakkan di sisi tubuh, sementara laki-laki itu menghela napas pelan. Kedua manik matanya menatap lurus ke plafon kamar yang berada tepat di hadapannya. Pikirannya menerawang, untuk apa kecemasannya sekarang ini?
Menghela napas sekali lagi, ia pun memutuskan untuk keluar kamar. Langkahnya bergerak menuju ruang tamu yang biasa digunakan untuk berkumpul. Saat ini tidak begitu banyak orang. Mungkin mereka masih di sekolah atau bekerja.
Rambut cokelatnya sedikit tertiup angin kala ia berjalan mendekati sesosok yang berada di dekat pintu. Sekadar basa-basi, ia pun menyapa, "Halo, Tsumugi-san. Masih mengurusi tanaman di siang hari?"
"Oh, hai Tsuzuru-kun," balas Tsumugi, "haha, iya, ada bibit tanaman yang baru datang pagi ini," lanjutnya seraya mengangkat sebuah pot kecil di genggaman.
Tsuzuru mengangguk mendengarnya. Merasa mendapatkan sebuah ide, ia pun bertanya kembali. "Apa hanya pengantar tanaman yang datang?"
"Hm? Sepertinya iya. Sejak pagi aku di sini, tetapi hanya itu yang datang," jawab Tsumugi yang kembali mengingat rentetan kejadian hari ini. Namun, pada akhirnya ia yakin dengan apa yang dikatakannya. "Apa Tsuzuru-kun memesan barang?"
"Ah, tidak, kok." Yang ditanya menjawab, tangannya juga bergerak mengisyaratkan hal tersebut. "Uh, kalau begitu terima kasih Tsumugi-san. Aku ke dalam dulu," ujarnya yang mendapat anggukan lembut dari Tsumugi.
Tsuzuru berpikir, mengapa rasa cemasnya datang lagi? Apa yang ia khawatirkan?
Pada akhirnya, ia mengakui pada dirinya sendiri jika ia tengah menunggu seseorang. Biasanya dia akan datang di hari ini. Tidak selalu, tetapi sering seperti itu. Tsuzuru pun tidak mengerti mengapa ia jadi hapal akan jadwalnya. Ia memerhatikannya? Entahlah.
Keabsenan seseorang itulah yang membuat dirinya menjadi gelisah seperti ini. Padahal siapa dirinya sampai merasa gelisah?
Terlepas dari hal itu pun, ia memiliki alat komunikasi. Ia dapat menghubunginya dan bertanya. Kendati hal seperti sudah dilakukan, kenyataannya ia belum mendapatkan balasan.
Ia kembali berbaring ketika sampai di kamarnya. Sebelah tangannya terkulai di dahi, menutupi hampir seluruh pandangannya. Mungkin ia bisa mengirim pesan lagi sore nanti.
©2023, Megamine Kazare
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top