Bahagiaku
Sempat terpikir. Kenapa manusia sebegitu gatalnya suka mengomentari hidup orang lain, terlebih orang itu sedang dalam masa down-nya.
"Sayang banget ya bla bla bla..."
"Seharusnya dia bisa lebih kuat dan bggak nyerah. Bla bla bla..."
Ingin aku rasanya membungkam mulut ember mereka dengan ucapan; Coba kalian posisikan diri kalian jadi aku. Seberapa kuat kalian menghadapinya? Apa kalian akan tetap tertawa di saat menangis adalah jalan satu-satunya menenangkan hati dan melegakan pikiran?
Tapi sayangnya, manusia macam itu hanya mau berkomentar, merendahkan, memojokkan orang yang bahkan berkata benar.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top