Yaegashi Kensuke - Jealous

Req dari AgathaHime

Hope u enjoy :))


🎡🎡🎡

Kau berjalan pelan menyusuri lautan manusia untuk mencari seseorang.

Yap, kau memiliki janji dengan seseorang. Kalian telah berjanji untuk bermain seharian penuh di taman bermain yang baru dibuka, namun sepertinya alarmmu tidak mendukung itu. Pagi ini kau bangun kesiangan dan terpaksa berangkat dengan penampilan seadanya. Bahkan kau tidak sempat sarapan.

"Ken!" Kau akhirnya menemukan orang itu yang sedang duduk seorang diri sambil memainkan handphonenya.

"Ah! (Y/n)!" Sesuai dengan dugaanmu dia menyadari keberadaanmu disana dan melambaikan tangannya.

"Sst, lihat cowo itu, ayo kita taruhan dapatkan id sns-nya,"

"Wah ganteng amat, idol ya?"

"Kau gila ya? Dia pasti sudah punya pacar, lihat aja itu dia nyapa cewe."

"Cih."

Kau mulai mendengar bisikan orang-orang sekitar yang penasaran akan sosok yang kau temui. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah teman masa kecilmu, Yaegashi Kensuke.

Tinggi, tampan, rupawan. Yah, sebenarnya dia ini calon trainee idol. Karena itulah kau sekarang makin susah untuk bertemu dengannya di luar sekolah.

Kesempatan hari ini kau dapat dengan susah payah karena jadwal Ken yang padat, apalagi dia sekarang sudah berstatus pacar orang.

Kau tidak tahu pasti siapa orang itu, tapi banyak yang bilang jika orang itu salah satu trainee Tsukino Talent Production yang sangat cantik. Ken juga sering menceritakanya padamu. Sepertinya orang itu akan debut satu grup dengan Ken.

Keberadaan orang itu membuatmu merasa tidak pantas berdampingan dengan Ken yang sudah kau sukai sejak kecil.

Namun dari lubuk hatimu yang paling dalam kau masih tidak ingin menyerah.

"Maaf aku terlambat, alarmku tidak mau bunyi."

"Daijoubu~" Ken membalas permintaan maafmu dengan senyum khasnya.

"Kau pasti nunggu lama ya? Kalau begitu aku beli tiket dulu-" Kau segera berlari menuju loket.

Namun tiba-tiba pergelangan tanganmu ditarik pelan dari belakang. Kau menoleh dan mendapati Ken yang menunjukkan 2 lembar tiket padamu.

"Bilang daritadi dong!" Erangmu.

"Aku mau bilang, tapi kau sudah keburu lari. Dasar!" Ken beranjak dari tempat duduknya dan mengacak rambutmu pelan.

Pipimu mulai memerah dan panas.

"Tuh, kan... bagaimana aku mau menyerah... hahhh....." kau bergumam sambil menghela nafas berat.

"Hm?? Kau bilang sesuatu?"

"Tidak." Jawabmu singkat.

Kau kembali berjalan menyamakan langkahmu dengan langkahnya yang panjang.

🎡🎡🎡

"Uwaaaaaaaah seruuuuuu!!!" Ken berteriak puas setelah kalian menaiki wahana ekstrim.

Wahana itu memutar kalian 360° diudara, dan sekarang perutmu serasa diputar juga.

Sebelum naik wahana ini kau lupa jika kau belum memakan apapun dari tadi malam, jadi beginilah hasilnya.

"Kau tahu (y/n)? Saat kita melakukan photoshoot disini, aku memaksa Ryo-chan menaiki wahana ini," Ken asik bercerita tanpa menoleh padamu yang berjalan pelan dibelakangnya.

Pandanganmu mulai berputar. Panas matahari yang terik membuatmu semakin pusing dan mual. Kau bahkan tidak dapat mendengar jelas apa yang dikatakan Ken.

Tapi kau tau, yang pasti dia menceritakan tentang Ryo-chan, lagi.

"Saat itu dia benar-benar marah padaku, dia sangat lucu ya kan?"

"Berhenti membanggakan pacarmu itu." Kau yang berusaha keras menjaga tubuhmu agar tidak tumbang, semakin muak dengan ocehannya. Tanpa sadar kau mengeluarkan isi pikiranmu.

"Eh? (Y/n)? Wajahmu pucat, kau tidak apa-"

Bruk.

Kesadaranmu mulai hilang, begitu juga keseimbanganmu.

"(Y/N)!!"

🎡🎡🎡

"Ngh," Erangmu kesakitan. Kau merasakan kepalamu yang masih pusing.

"Ini dimana?" Kau melihat sekeliling dan kemudian menyadari ada infus yang terpasang di tangan kirimu.

"Ruang kesehatan,"

Suara Ken memecah keheningan.

"Kau... kau belum saparan kan?" Raut wajahnya menjadi serius, dia selalu begitu jika khawatir pada seseorang.

Kau mengangguk pelan dan mengangkat tubuhmu agar dapat duduk.

"Hei, jangan memaksakan diri. Setelah ini kuantar kau pulang." Ken langsung beranjak dari tempat duduknya ke arah ranjangku.

"Eh? Tapi kita belum mencoba banyak wahana-"

"Kau mau main wahana apa dengan keadaanmu yang seperti itu?" Ken memotong perkataanmu.

Padahal akhirnya kau bisa pergi berdua dengannya setelah sekian lama.

Kau menundukkan kepala.

"Kenapa pagi ini aku sangat ceroboh?" Gumammu dalam hati.

Ken melihatmu murung. Rasa bersalah mulai menghantuinya.

"Kau belum makan kan? Mau makan siang?" Jam masih menunjukkan pukul 1 siang.

"Ken, kau belum makan siang?" Kau terkejut dan menatapnya.

Berarti dari tadi dia menungguku disini?

"Baaaka~ gara-gara siapa coba aku belum makan?" Dia tertawa kecil sambil menyentil dahimu.

"Maafkan aku..." kau mengusap dahimu yang kesakitan dan kembali menunduk.

Ngek.

"Aaaaaakh! Swakith-"

Ken menarik pipimu kananmu, sehingga kepalamu sekarang mendongak, dan pandanganmu kembali padanya. Dia mendekatkan wajah dengan seringai tipisnya padamu.

Deg.

Kau mulai membeku ditempat. Kau bisa merasakan wajahmu kembali panas melihat paras indah bak idola itu.

"Jadi, mau makan tidak?" Ken membuka suaranya memecahkan momen sejenak itu. Dia melepaskan pipimu dari cengkramannya.

Apa yang bisa kau harapkan dari pacar orang?

"Mauuu!" Kau menjawab dan menampilkan senyum pasrah padanya.

🎡🎡🎡

"Aaaahh, kenyang!" Kau menepuk-nepuk perutmu puas sambil berjalan keluar cafetaria.

"Dasar, begitu makan langsung semangat lagi." Ken membayar semua makananmu, dan sekarang hutangmu padanya pun bertambah.

"Hehehe, makasih ya. Yakin mau langsung pulang? Aku sudah sehat lho!" Kau memaparkan senyum sambil berkacak pinggang, menandakan tubuhmu yang sudah kembali sehat.

"Sehat? Kau habis makan, kalau nanti naik wahana lalu muntah bagaimana? Lagipula ini sudah sore"

"Nggggh...." mendengar jawabannya, kau kembali cemberut.

Ken menoleh kearahmu sejenak, memastikan kau tidak pingsan lagi.

Kemudian dia menarik tanganmu dan menggandengnya.

"Eh?!" Kau yang terkejut terburu-buru mengikuti tanganmu yang ditarik olehnya.

"Kalau tidak begini kau pasti tidak akan mau pulang." Ken terus berjalan tanpa menoleh padamu lagi.

Kau kembali mengingat masa kecil kalian, jika kau marah maka Ken akan hanya menyeretmu agar ikut dengannya baik itu ke taman, ataupun hanya ke pertokoan untuk membeli es krim.

Kalian berjalan menyusuri kota di sore hari. Tangan kalian yang bergandengan kembali memberi harapan padamu. Padahal itu sudah menjadi kebiasaan kalian sejak kecil.

"Oh iya! Kemarin Ryo-chan mengirimiku makanan dari luar negri, meskipun dingin ternyata dia baik juga ya. Kau mau ikut makan juga?"

Baru saja harapanmu melambung tinggi, namun kini sudah dihancurkan kembali oleh Ryo-chan.

Kau menghentikan langkahmu.

Dadamu terasa sesak, dan matamu mulai panas. Kau kembali menunduk agar Ken tidak dapat melihat wajahmu.

"(Y/n)?"

"Ryo-chan, Ryo-chan, Ryo-chan,"

Urat kesabaran yang sudah kau jaga baik-baik kini meledak secara tiba-tiba.

"Hah?"

"Kalau kau hanya mau membanggakan pacarmu didepanku, lebih baik kita tidak usah pergi hari ini!"

"Hei, kau kenapa?"

"Pergilah sana dengan Ryo-chan mu!" Kau membentaknya.

"Hei (y/n)! Dengarkan aku!" Dengan cepat dia meraih tanganmu yang satu lagi. Kini kau tidak bisa lepas dari cengkramannya.

"Aku tidak mungkin berpacaran dengan Ryota, aku masih normal kau tahu."

"Eh?"

Kau terkejut mendengar nama asing itu.

"Ryota?"

"Sakuraba Ryota, laki-laki yang akan debut satu grup denganku di Growth. Aku tidak pernah cerita?"

Kau masih butuh waktu untuk mencerna info dadakan ini.

"Jadi Ryo-chan itu... cowo?"

Ken mengangguk tanda mengiyakan pertanyaanmu.

Air matamu tiba-tiba tidak bisa dibendung lagi. Entah karna terlalu bingung atau bahagia.

"Jadi kau tidak pernah berpacaran dengan trainee cantik?" Suaramu kini menjadi serak.

"Tidak, karna satu-satunya orang yang kusukai sekarang sedang menangis dihadapanku karna mengira aku telah berpacaran dengan seorang lelaki." Senyum lembut terpampang jelas diwajahnya.

🎡🎡🎡

Omake

"(Y/n)! Akhirnya datang juga, kenalkan ini Ryo-chan!"

"Hei Ken, sudah kubilang jangan sebut aku begitu."

"Gomen, gomen,"

Mulutmu ternganga lebar, tidak mempercayai kebenaran di depanmu.

DIA BENAR-BENAR CANTIK.

🎡🎡🎡

[31/3/2019]
-macaroon

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top