Pulang ke Kotamu (Extra Part) POV Yudha

Jogja, 2021

Tiga tahun setelah pernikahan.

Jogja sudah seperti rumah kedua bagiku. Aku selalu rindu pulang kembali ke kota ini, menapak tilas jejak-jejak bersejarah hubunganku dengan Rani dulu. Kami bahkan berbulan madu di kota ini gara-gara Bapak mendadak sakit usai pesta pernikahan kami. Tiket dan bookingan hotel ke Bali dibatalkan, aku dan Rani terpaksa tinggal di rumah Malioboro sampai cuti nikahnya habis.

Apa aku keberatan?

Tidak juga.

Bunda dan Kintamani berbaik hati menyuruh kami tinggal di rumah sementara mereka menunggui Bapak di rumah sakit. Setiap sudut rumah ini meninggalkan kenangan adegan-adegan bercinta tak terlupakan yang mendebarkan.

Bagaimana tidak? Tiap kali aku ketiduran di sofa atau kursi malas Bapak setelah lelah berhubungan seks dengan istriku yang cantik, aku hampir selalu terbangun gara-gara mimpi diteriakin singa jantan yang waktu itu terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Kalau dia tahu aku menggempur anak gadisnya di setiap sudut rumah itu, aku pasti bakal disembelih dan dilarung ke laut Pantai Selatan.

Kecuali satu tahun lalu saat pemerintah dengan gencar mengimbau semua orang untuk tidak bepergian kecuali terpaksa, kami selalu pulang setidaknya beberapa bulan sekali. Biasanya memang aku yang menggebu-gebu buat pulang kampung, padahal Jogja bahkan bukan kampung halamanku.

Ohhh... aku sukaaa sekali tempat ini. Entah kenapa.

Mungkin karena penduduknya yang ramah. Tetangga-tetangga Rani begitu akrab menyambut kepulanganku dan sering sekali salah mengira aku ini artis ibu kota yang pulang kampung. Mungkin juga karena iklimnya yang hangat, suara-suara orang berbahasa jawa yang membuatku merasa berada di dunia yang sepenuhnya berbeda. Belum lagi makanan dan jajanan khas yang bikin aku ketagihan. Harganya yang murah-murah, rasanya yang kadang terlalu manis sampai bikin aku mengernyit. Semuanya ngangenin. Raminten, Malioboro, pengamen-pengamen yang bisa nyanyi apa aja di Angkringan Tugu, kuda-kuda, bapak-bapak berpakaian lurik dan berblangkon....

Kata Rani, bapak-bapak di Jogja ya pake kupluk kayak bapak-bapak di belahan Indonesia lain yang mulai banyak ke Masjid mendekati usia senja. Nggak valid itu. Aku masih sering melihat bapak-bapak berkulit sawo matang mengisap rokok lintingan yang mengenakan blangkon. Kalau aku mendekat untuk berfoto, mereka akan menyapaku dengan Bahasa Korea yang kagok, mengira aku turis, bahkan memanggilku Lee Min Ho.

Aku sedang mengusap pipiku dengan tabir surya dan meratakannya ke seluruh wajah sewaktu Rani datang tergopoh-gopoh ke kamar kami.

"Yang... jangan lupa, lho, pakai sunscreen-nya," kataku sebelum dia mengatakan sesuatu. "Lagi panas banget, aku nggak mau kulitmu terbakar matahari, terpapar sinar ultraviolet... nanti kamu kena kanker kulit! Sini aku pakein."

"Nggak mau, ahhh!" kata istriku yang menggemaskan itu bandel. "Aku udah bedakan."

"Bedakan? Mana? Diusap pakai remover dulu aja sana! Nanti aku bedakin lagi biar cantik."

Rani mendecap dan pipi gembilnya bergetar lucu. Dia nggak perlu dibedakin biar cantik, dia udah cantik dari sananya. Aku selalu mengagumi kulit halusnya yang seperti bayi, empuk, kenyal, bersinar sehat alami. Terutama setelah aku selalu mengajaknya menunaikan skincare rutin malam hari di depan cermin toilet kami tiga tahun belakangan ini. Sebelumnya dia cuek banget. Sayang kan kalau kulit dan wajah cantiknya kena penuaan dini?

Rani mendumal malas sambil berdesakan denganku di depan cermin lemari. Aku yang sedang fokus dengan ritualku sebelum bepergian langsung lemah iman. Kutinggalkan sunscreen-ku dan kedekap istriku yang montok dan cantik, lalu menciumi pipinya. Akhirnya setelah sekian lama kami melancong juga. Rani mengeliat dalam pelukanku, meronta minta dilepaskan.

"Mmmhhh... jangan gini ah, Yud. Maluuu... panas lagi aku sesak napas," keluhnya.

Rani ya gitu. Masih selalu mengeluh, tapi aku nggak pernah keberatan mendengarkan keluhannya. Kasihan dia capek meras susu, kerja, sampai nggak punya waktu buat ngembaliin bentuk badannya saat masih gadis dulu. Dia jadi penuh tonjolan dan makin menggiurkan. Pakaian kerjanya yang mini-mini juga bikin penampilannya makin tambah seksi.

Sayangnya, Rani nggak sependapat denganku. Dia nggak merasa menarik dengan tubuh barunya itu. Aku selalu bilang, nggak apa-apa Sayang, kamu tuh nggak gendut, malah seksi kayak cewek-cewek zaman Renaissance. Dia malah makin ngambek, padahal maksudku tuh memuji. Emang dia malah makin nafsuin kok kalau empuk-empuk gitu. Aku lho setiap malam pengin nangis lihat dia nyusuin Asmara, nggak pernah nyusuin aku lagi.

***

Mau lanjut baca extra part Enjoy The Little Things POV Yudha ini? silakan langsung baca aja di Karyakarsa.com/kincirmainan

Part ini exclusive di Karyakarsa.com

Ini rate-nya 18+ ya... jadi kalau kamu belum 18+ nggak usah baca dulu, yaaa!

Ada 2 paket dukungan untuk akses baca cerita ini

1. Reunion Project 2 Enjoy The Little Things Pulang ke Kotamu (BACA AJA) yang bisa diakses dengan memberi dukungan sebanyak 15K

Di sini kamu hanya bisa membaca lewat web/ aplikasi karyakarsa. Jumlah kata sebanyak 7800 kata, atau sekitar 60 halaman novel dengan ukuran A5

2. Reunion Project 2 Enjoy The Little Things Pulang ke Kotamu (DOWNLOAD PDF+BACA) yang bisa diakses dengan memberi dukungan sebanyak 20K

Di sini kamu bisa unduh PDF dan bisa kamu baca kapan saja, file jadi milik kamu asal kamu janji nggak menyebarkannya. Untuk mengaksesnya, akan ada password yang bisa kamu dapatkan setelah memberikan dukungan.

Bukan hanya itu, kalau kamu malas baca download-an pdf tapi tetap ingin menyimpannya, kamu tetap bisa baca langsung di aplikasinya, lho

Dua paket itu isinya SAMA, ya, hanya beda bisa disimpan file-nya dan cuma akses baca saja.

Untuk selanjutnya, aku juga akan bikin extra part tokoh-tokoh dalam ceritaku di Karyakarsa.com lho... jadi silakan ikuti akunku di sana, ya...

Okay, untuk yang tertarik, silakan ikuti cara ini, ya.

TAMBAHAN INFO PER AGUSTUS 2022 TENTANG DUKUNGAN DI KARYAKARSA

Buat kamu yang belum tahu, sekarang dukung karya di karyakarsa kalau lewat aplikasi, harus top up saldo koin dulu. Koinnya juga cukup mahal.

SOLUSINYA:

1. Buka akun karyakarsaku lewat web (Browser, kayak google chrome, atau browser yang ada di Hp atau laptopmu.) Link Karyakarsaku ada bio wattpad/ instagram.

2. Lakukan dukungan via web saja. Setelah dukungan kamu lakukan, baru baca di aplikasi (atau langsung di web juga nggak apa-apa)

3. KENAPA?

Sebab, di web kamu masih bisa mendukung per part dengan Rupiah menggunakan e-wallet (Shopeepay, DANA, OVO, transfer bank, dsb) seperti biasa.

Di WEB kamu juga bisa TOP UP saldo koin dengan harga jauh lebih murah dan sesuai konversi 1 koin=100 rupiah

Jadi di aplikasi, kamu kalau beli 200 koin (Senilai 20ribu rupiah) itu seharga 29ribu rupiah. Di web, harganya tetap 20ribu rupiah.

Jadi saranku, supaya kamu tetap bisa akses karyaku dengan mendukung sesuai harga yang kuberikan, dukunglah via web saja. Atau kamu bisa beli koin di web, lalu koin itu bisa dipake beli via aplikasi, dan kamu bisa baca di aplikasi.

Terima kasih,

Kin

1. Langsung ke web Karyakarsa.com terus cari username-ku Kincirmainan.

Atau kalau nggak mau download, langsung ke link ini: karyakarsa. com/ kincirmainan.

Link aku share juga di bio Wattpad-ku

Lebih enak lagi kalau kamu ke aplikasinya, ya? Daftar, login, terus ikutin aja cara mainnya di sana. Kenapa? Siapa tahu nanti aku mau bikin additional part lagi, atau malah menjual ebook buku-bukuku di sana, kamu langsung bisa dapat pemberitahuan.

2. Cari akunku: kincirmainan

3. Pilih paket yang mau kamu beli

4. Klik tanda biru berisi nominal harga

Klik Karya

Pilih Reunion Project

Pilih paket yang mau kamu beli

5. Kamu bisa memberiku tip lho untuk ucapan terima kasih karena udah dikasih bacaan gratis, atau ungkapan rasa sayangmu ke aku. Hihi

Kasih tip dan ucapan juga bisa

7. Pilih Metoda pembayaran yang banyak banget ini, terus klik konfirmasi pembayaran

Selain di Screenshot ini, kamu bisa membayar juga di Alfamart, atau Indomaret

8. Ini contoh kalau kamu bayar via Gopay, tinggal lanjutin aja, deh.

Itu ilustrasi aja ya kalau kamu beli yang BACA AJA dan kasih aku tip 25k

Kalau kamu nggak kasih tip, yang kamu bayar nggak segitu.

9. Setelah kamu berhasil mendukung, kamu akan bisa membuka halaman khusus pendukung. Password ada di bagian halaman yang hanya bisa diakses oleh pendukung itu, ya!

Selamat membaca.

Love,

Kin

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top