Gak tau mau kasih judul apaan.

Dia masih mengingatnya dengan jelas, tangan mungil gadis tersebut terulur untuk membantunya. Senyumannya yang membuat parasnya terlihat sangat manis bagi pemuda tersebut.

Sampai sekarang, Kaoru masih mengingat dengan jelas kenangan masa kecilnya. Anak bersurai putih dan meta hetorochomia-nya masih berbekas diingatannya.

"Hum? Ada apa?"

Sekarang, gadis itu sudah berada dihadapannya. Sifatnya memang berubah total, senyumannya yang dulu sudah sangat jarang terlihat, hanya terdapat ekspresinya yang datar, Kaoru menghiraukan hal tersebut, walaupun sedikit penasaran. Tapi, ada baiknya untuk tidak mengetahuinya.

Sekarang dia hanya perlu, membuat istrinya tersebut tersenyum kembali, dengan beberapa rencana yang sudah siapi tentunya.

Kaoru menggelengkan kepalanya, merespon pertanyaan Kurou :: gadis tersebut. Kurou memutar matanya malas dan melanjutkan aktivitasnya lagi.

Walaupun tidak seheboh Leo, pemuda komposer jenius tersebut. Kurou juga seorang komposer, hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya. Lagu yang ia buat sering dinyanyikannya saat memilikki waktu yang cukup luang.
Mengingat dia seorang producer di dua unit, bisa dibilang dia cukup sibuk.

"Ne, Kurou-chan, ikut aku"

Kurou mengalihkan pandangannya ke arah Kaoru, yang memanggilnya.
Seulas senyuman terlihat jelas diwajah pemuda itu, Kaoru menarik lengan kiri Kurou, mengajaknya ke suatu tempat dirumah mereka ini.

"Mau kemana?," tanya Kurou.

Bukannya menjawab, Kaoru memberhentikan langkahnya, tepat di depan pintu masuk sebuah ruangan.

Baiklah, Kurou tidak ingat ada pintu ini di rumah mereka. Apakah Kaoru membuat ruangan baru? Tapi sudah pasti Kurou akan mengetahuinya.

"Coba Kurou-chan buka dulu pintunya, setelah itu boleh protes"

Seakan mengetahui isi pikiran Kurou, Kaoru mengatakan itu, mempersilahkan Kurou untuk membuka pintu tersebut.

Kurou sendiri, sedikit curiga dengan ini. Entah keberapa kalinya Kaoru menyiapkan hal hal yang mengejutkan untuk Kurou. Sekarang apa lagi?
Apakah nanti akan ada kembarannya?/plak/

Mungkin kali ini saja, Kurou membiarkan Kurou.
Membuang rasa curiganya, Kurou membuka pintu tersebut.

Silau, cahaya menghalangi pandangan Kurou, bahkan Kurou sampai menutup matanya dengan lengannya.

"I-ini.."

Kaoru hanya tersenyum, melihat Kurou yang agak terkejut melihat yang ada didalam ruangan tersebut.

Taman, taman bunga berada didalam rumah- namun bukan itu yang membuat Kurou terkejut.

Bunganya, bunga yang tertanam tersebut adalah bunga mawar putih yang sangat indah, hampir semua ruangan dipenuhi oleh bunga tersebut. Atensi Kurou teralihkan oleh bunga higanbana yang terletak dipojok kanan ruangan tersebut.

Kurou masih mengingat jelas tentang kedua bunga ini.
Bunga yang berada dikenangan indahnya bersama sang ibu. Walaupun bagi orang orang bunga ini memilikki arti yang cukup menyedihkan. Namun bagi Kurou, bunga ini sangat berarti untuknya.

Entah darimana Kaoru tahu, kalau Kurou menyukai bunga ini. Tapi Kurou sangat berterima kasih.

Tanpa disadarinya, butiran air mata menetes begitu saja, padahal bunga ini menandakan kenangan yang indah untuk dia, kenapa dia harus menangis?
Apakah ini yang dinamakannya dengan menangis bahagia?

Menyadari Kurou yang menangis, Kaoru segera menghampiri gadis tersebut dan memeluknya dari belakang. Tanganya terulur mengusap surai putih tersebut.

"Kurou-chan, tenang saja, ada aku disini.." ucapnya, berusaha untuk menenangkan istrinya ini.

"Salah siapa memangnya? Menyiapkan ini tanpa memberitahu ku, hahh..dasar bodoh"

Kaoru terkekeh pelan, entah kenapa mendengar Kurou memarahinya seperti ini membuat Kaoru sangat lega.

"Ehh~ aku hanya ingin melihat senyuman Kurou-chan~"

"Moo!~ ..aku membencimu.."

"Ha'i ha'i"

Walaupun Kaoru tidak bisa melihat ekspresi Kurou sekarang, namun dia bisa mengetahuinya kalau sekarang Kurou sedang tersenyum.

———

Huwehh gak jelas banget ceritanya, Kurou ama Kaorunya ooc
Padahal Kurou oc ku sendiri T^T

And book ini sudah dinyatakan tamat.
Ya, pasti gak ada yang baca sih.
Tapi, terima kasih

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top