3. Roommate [Liona]

Taman di samping asrama putri adalah tempat favoritnya Liona untuk menyendiri. Dengan buku sketsa di tangan kanan dan pensil di tangan kiri, dia akan betah duduk di sana berjam-jam. Sejak beredarnya rumor mengenai Miss K yang menghuni salah satu pohon mangga di sana, taman tersebut kehilangan pamornya di kalangan siswa. Entah siapa yang pertama kali menyebar berita itu, tapi Liona merasa jadi pihak yang paling diuntungkan. Toh, dia sudah tahu pasti kalau rumor tersebut tidak benar.

H-1 semester baru dan asrama mulai terlihat ramai. Sebuah mobil hitam yang tampak familier baru saja memasuki gerbang dan berhenti di depan pintu masuk utama. Liona segera menutup buku, mengemasi peralatan menggambarnya, dan bangkit meninggalkan pohon mangga tempatnya duduk bersandar.

Pria paruh baya berkemeja putih turun dari kursi pengemudi dan membukakan pintu penumpang. Seorang gadis cantik berambut cokelat kepirangan ikut turun dari mobil dan Liona buru-buru memanggilnya.

"Azura!"

Orang yang dipanggil menoleh ke arahnya dan balas melambai seraya tersenyum sumringah.

"Astaga, pucat banget, Ra! Kamu sakit?" Semakin dekat, Liona menyadari ada yang tidak beres dengan teman sekamarnya itu. Aslinya Azura memang memiliki kulit putih yang terkesan pucat, tapi kali ini dia semakin terlihat mirip dengan pasien anemia akut.

"Nggak, kok." Azura mengambil tas dari dalam mobil dan mencangklongkannya di bahu. "Kurang cahaya matahari kayaknya."

Ada satu sosok lain yang mendadak muncul di belakang Azura. Liona mendengkus pelan, mengabaikan wanita bergaun putih itu, dan kembali fokus pada Azura.

"Memang kamu liburan ke mana? Ke dunia bawah tanah?"

Sepasang mata beriris abu-abu itu memberinya tatapan capek. "Ikut kakakku ke Jepang."

"Di Jepang nggak ada matahari?"

"Can we not talk about this?" Gadis berwajah blasteran itu kemudian tertawa. "I'm okay."

Kalau sudah begini, Liona tahu bahwa Azura tengah mencoba menghindari topik tertentu.

Supirnya Azura selesai menurunkan barang-barang dari bagasi mobil. Tidak banyak, hanya satu koper berukuran menengah dan dua buah tas kertas berwarna cokelat. Liona berinisiatif untuk membawakan tas-tas kertas itu, sementara Azura mulai menarik kopernya menuju lobi asrama.

"By the way, aku bawa oleh-oleh matcha!" Azura menyeletuk riang. Tatapannya tertuju pada barang-barang yang sedang ditenteng Liona. "Nanti kita bisa pesta teh di kamar. Lalu, ada cokelat juga. Menjelang Valentine, di Jepang banyak cokelat-cokelat lucu, makanya kubeli beberapa. Ada jatahnya Starla sama Sanny juga."

Liona tercekat saat Azura menyebut nama para penghuni kamar sebelah.

"Engg ... Ra, mending jangan bahas cokelat dulu di dekat Sanny." Sejak tragedi kue rasa brotowali tempo hari, gadis itu berubah agak sensitif terhadap yang namanya cokelat.

"Kenapa?" tanya Azura.

"Nanti kuceritakan."

Mereka mulai menaiki tangga menuju kamar yang ada di lantai 3. Suasana koridor sungguh berbeda dari beberapa hari lalu saat hanya ada sedikit siswa yang tinggal di asrama. Berkali-kali Liona dan Azura harus berhenti sesaat untuk membalas sapaan dari teman-teman lain. Beberapa hanya ingin bertukar kabar, sebagian ingin pamer pengalaman liburan, dan sisanya curhat mengenai waktu libur yang dirasa terlalu singkat. Seorang kakek berjanggut panjang yang bertengger di langit-langit lantai dua melambaikan tangan ketika mereka lewat. Liona hanya menanggapinya dengan senyum tipis dan anggukan kecil.

Di sampingnya, Azura terus berceloteh tentang waktu yang dia habiskan di Jepang. Liona mencoba menyimak, tapi wanita bergaun putih yang mengikuti tepat di balik punggung Azura membuatnya susah untuk fokus. Belum lagi dengan sosok-sosok baru yang mendadak muncul entah dari mana dan memperhatikan mereka. Ada yang mengintip dari balik jendela dan ada juga yang berdiri tepat di sisi tangga.

Liona membuang napas berat.

"Fans"-nya Azura semakin banyak saja.

"So, ada kejadian menarik selama aku pergi?"

Pertanyaan itu efektif untuk mengalihkan perhatian Liona selama sesaat. "Hmm ... apa, ya? Palingan kasus perhiasan yang hilang. Minggu lalu lantai 6 sempat heboh. Ada yang kehilangan kalung dan 5 orang yang ada di sana langsung saling tuduh."

"And then Detective Liona saved the day!" Azura tertawa dan menepuk-nepuk lengan Liona. "Iya, kan? Kamu memang ahli banget nemuin barang hilang."

"Ya, enggak lah!" Liona merendah. "Aku cuma sedikit ahli dalam ... ngumpulin informasi. Kalungnya ternyata ketinggalan pas pemiliknya pergi ke toilet lantai 5." Tentu saja semua berkat 'informan' khusus yang selalu bisa diandalkan di saat-saat seperti itu.

Mereka sampai di kamar yang ada di koridor lantai 3 paling ujung. Kamar sebelah mereka sepi. Sepertinya Starla dan Sanny sedang tidur siang. Begitu masuk, Azura langsung menuju lemari dan membereskan barang-barangnya, sementara Liona melangkah ke jendela lalu membukanya lebar-lebar.

Di bawah sana, tampak seorang pemuda yang tengah menengadah ke jendela kamarnya. Kalau bukan karena kulitnya yang pucat dan noda merah di dada bagian kirinya, Liona bakalan mengira itu adalah siswa laki-laki yang lagi cari mati dengan menerobos lingkungan asrama putri.

"Na, lihat sepraiku yang warna biru?"

Azura berdiri di sebelahnya. Saat itulah Liona menyadari tatapan pemuda itu langsung berpindah ke arah teman sekamarnya.

"Di lemariku. Habis ku-laundry."

"Wow, thank you!"

Gadis itu kembali sibuk beres-beres. Tidak sadar dengan Liona yang mulai menatapnya dengan pandangan menyelidik.

Mereka sudah saling kenal sejak SMP dan menjadi teman sekamar selama lebih kurang satu setengah tahun, tapi bagi Liona, sosok Azura masih terkesan seperti misteri yang memancing banyak pertanyaan.

Sebenarnya apa yang sudah gadis itu lakukan?

Kenapa ada banyak arwah penasaran di sekitarnya?

Dan kenapa auranya sendiri terasa seperti kematian?

***

Tema 3:
"Buat karya yang wajib memiliki kata-kata ini di dalamnya: dunia bawah tanah, pesta teh, dan perhiasan yang hilang."

***

Bingung? 😅

Kayaknya tokoh di cerita ini bakalan banyak. POV-nya juga bakalan ganti-ganti sesuai tema. Jadi, kalau kalian nanyain siapa lagi yang bakalan muncul besok, jujur aku juga nggak tahu .-.

Tapi ceritanya masih berhubungan kok. Mereka masih di universe yang sama. Sama-sama siswa di SMA Arthawidya (aku ada kepikiran buat masukin satu SMA lagi, tapi lihat nanti aja deh).

Aslinya mereka berasal dari novel yang beda-beda (yang belum ku-publish hehe). Azura adalah tokoh "novel A", Liona ada di "novel B", dan Rama pemeran utama di "novel C". Beberapa tokoh lain yang akan muncul setelah ini bisa jadi juga punya ceritanya masing-masing.

Iya, aku ini kebanyakan ide, tapi masih nggak sanggup buat ngerealisasiin semuanya ㅠ.ㅠ

Dan FYI, Azura juga pernah muncul di "Yestoday" chapter 1 (warning: big spoiler!).

Love,
Tia

Jakarta, 3 Februari 2021
14.42 WIB

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top