26. Encounter [Sanny]

Sosok yang tengah celingukan di ambang pintu kelas itu tampak asing. Sanny yakin dia tidak pernah melihat cowok itu sebelumnya. Kemungkinan besar dia adalah adik kelas atau siswa pindahan. Sanny hanya memperhatikannya selama beberapa detik dan kembali fokus pada tulisan di papan tulis. Tidak ada waktu untuk memperhatikan hal yang tidak perlu. Perutnya sudah keroncongan dan dia harus selesai menyalin materi Biologi di depan sana sebelum jam istirahat berakhir.

"Maaf, Kak." Seseorang menghampiri mejanyaㅡyang posisinya memang paling dekat dengan pintu kelas. "Mau nanya."

"Ya?" Sanny mengangkat kepala dan mendapati cowok tadi sudah berdiri di depannya. Dia dipanggil 'Kak'. Dugaan kalau cowok itu adalah adik kelas jadi semakin besar.

"Di sini ada yang namanya Liona?"

"Oh, Liona?" Pantas saja dari tadi cowok itu terlihat seperti tengah mencari seseorang. "Ada, tapi kayaknya lagi ke kantin."

Mendengar itu, cowok di depannya tampak begitu lega dan bahagia. Gelagat itu sukses memancing ke-kepo-an Sanny. Diperhatikannya adik kelas tersebut dengan lebih seksama. Tubuhnya tidak terlalu jangkung, tapi juga tidak bisa dikatakan pendek. Quite cute. Wajahnya tergolong manis dan imut, tidak seperti anak laki-laki pada umumnya. Name tag di seragamnya bertuliskan 'Fatiyo S. Hanafiah'. Sanny pun refleks tersenyum penuh arti.

Ternyata diam-diam Liona punya gebetan berondong.

Panjang umur. Orang yang dipikirkannya mendadak masuk kelas dengan sebuah kantong plastik dan jus alpukat di kedua tangan.

"Na!" Sanny buru-buru memanggil sebelum gadis itu sempat mencapai tempat duduknya. "Ada yang nyariin."

Gadis berambut pendek itu menoleh dan ekspresinya berubah horor seolah baru saja melihat hantu.

"Kak Liona!"

Belum sempat Liona berkata apa-apa, si cowok imut sudah menyeletuk duluan.

"Tahu namaku dari mana?" Liona mundur selangkah. Gesturnya tampak waspada.

Diam-diam Sanny mengernyit. Ini tidak seperti yang dia harapkan. Melihat reaksi Liona, jelas mereka tidak terlibat hubungan romantis apa pun.

"Dari petugas perpus. Aku cek semua kelas satu-satu. Syukurlah akhirnya ketemu." Si Fatiyo menjawab cepat. "Kak, pertemuan pertama kita memang nggak bagus, tapi aku benar-benar minta tolong. Bantu aku buat ngomong sama dia."

Oke. Sanny langsung tidak bisa mengikuti alur pembicaraan dua orang itu.

"Dan sudah kubilang aku nggak mau jadi mediator." Liona menggeleng tegas. "Aku nggak mau terlibat apa pun."

Dan Liona pun berbalik, lalu melangkah terburu-buru keluar dari kelas.

"Kakㅡ" Si Fatiyo tampak ingin menyusul Liona, tapi kemudian dia melirik ke Sanny dan tersenyum sungkan. "Makasih, Kak. Aku permisi dulu."

"Iya." Sanny menjawab lirih dan menyaksikan punggung cowok itu menghilang di balik pintu kelas.

Sepertinya nanti malam dia harus bertamu ke kamarnya Liona.

***

Tema 26:
"Buat cerita di mana tokoh utama day 1 bertemu dengan tokoh dari day 17"

***

Voila! Jadilah Sanny ketemu Tiyo sama Liona.
Untunglah cerpen-cerpen di sini setting-nya sama dan tokoh-tokohnya emang berhubungan wkwk

Btw, bolongku udah banyaaaakkk 😭

Tia

Jakarta, 26 Februari 2021
20:27 WIB

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top