19. Script [Starla]

Starla diburu waktu.

Dia harus bisa menyelesaikan skenario yang menjadi tanggung jawabnya tepat waktu atau klub teater tidak akan bisa langsung latihan untuk tampil di festival sekolah. Dia sudah mengorbankan waktu tidur dan istirahatnya, tapi skenario itu tak kunjung selesai.

"Kamu nggak makan siang dulu?"

Lalu orang ini malah datang menghampiri dan mengacaukan konsentrasinya.

"Aku udah makan pas jam istirahat pertama, Kak." Starla mengangkat kepalanya dari layar laptop dan memperhatikan sekeliling. Perpustakaan cukup sepi karena sedang istirahat jam makan siang. "Kak Rocky sendiri ngapain di sini? Kalau mau cerita sesuatu, ntar aja ya, Kak. Skenarionya harus selesai besok."

"Memangnya aku nggak boleh di sini?" Rocky menarik kursi di samping Starla dan mendudukinya. "Jadi menurutmu aku menemuimu cuma buat curhat, ya?"

Jari-jari Starla berhenti mengetik. Sekarang dia mulai merasa bersalah. "Bukan begitu," sanggahnya. "Ya sudah, terserah kakak saja."

Akhirnya Rocky memang duduk diam di sampingnya. Dia merebahkan kepala di atas meja dan--melalui sudut mata--Starla mendapati tatapan cowok itu terfokus padanya. Lama-lama dia risih juga.

"Apa yang biasanya bikin Kak Rocky suka sama cewek?" Starla memulai pembicaraan, sementara itu tangannya terus mengetik. "Ah, jangan salah paham. Ini cuma buat referensi."

"Hmm, apa ya? Aku nggak minta yang aneh-aneh. Buatku yang penting dia selalu ada."

Pasti dia tengah membicarakan pacarnya. Starla mengangguk sambil tertawa kecil. "Simpel, tapi rada susah juga, ya."

"Memangnya kamu lagi bikin naskah tentang apa?" Rocky beringsut mendekat. Starla bahkan dapat mencium wangi parfum dan merasakan tiupan napas cowok itu di dekat pipinya. Posisi ini rasanya canggung. "Kasih spoiler dong."

"Fantasy romance  kerajaan," jawab Starla. "Tentang seorang ratu dan lima kesatria penjaganya."

"Reverse hareem?"

"Bukan!"

Dan Rocky pun tertawa ngakak.

"Tapi nanti memang ada love story-nya, sih. Antara si ratu sama seorang ksatria. Eh, atau kubikin dua, ya? Cinta segitiga bakalan menantang."

Rocky mengangguk-angguk mengerti. "Ini bakalan angst, ya?"

Starla menoleh dan akhirnya menyadari betapa dekatnya wajah mereka. Dia mundur dengan gelagapan. "Tu-tunggu saja plot twist-nya!" tukasnya. "Jadi nanti kerajaan mereka diserang kerajaan musuh dan ratu mereka menghilang. Tidak ada yang tahu dia kemana. Entah mati, entah diculik, entah disembunyikan penyihir. Kelima kesatria berpencar untuk menemukan sang ratu. Nah, dari situlah petualangannya dimulai."

"Wah! Aku nggak sabar mau lihat. Siapa yang bakalan jadi ratu?"

"Ratunya harus cantik dan anggun." Starla mengetuk-ketukkan jarinya ke dagu. "Aku cuma kepikiran si Aisha."

"Aku baru tahu kalau dia juga ikut teater. Kirain cuma fokus di musik. Lalu aku rada kaget kamu mutusin bikin genre kayak gini. Kupikir kamu lebih suka science fiction?"

"Nah, iya! Awalnya aku menyarankan cerita tentang penjelajah waktu dari tahun 2301. Dia kembali ke masa lalu untuk menyelesaikan sebuah misi, tapi malah terlempar makin jauh ke dinasti Yuan." Mengingat itu Starla kembali kesal. Padahal idenya itu kan luar biasa. "Tapi anak properti langsung menolak keras. Katanya bakalan susah bikin setting-nya."

"Yaa iya juga, sih." Rocky mengaminkan.

"Lalu aku menyarakan Beauty and The Beast. Dibikin jadi semacam musikal. Katanya malah terlalu mainstream."

"Apa pun yang kamu bikin, aku yakin hasilnya akan bagus."

Pujian mendadak itu sukses membuat Starla salah tingkah. Perjalanan move on-nya sepertinya masih panjang, tapi setidaknya sebentar lagi Rocky lulus dan intensitas pertemuan mereka bakalan berkurang. Dengan begitu barulah Starla bisa melupakan cowok itu sepenuhnya.

***

TEMA 19:


https://www.youtube.com/watch?v=Y9XXGztRM4Y

MV: Overcome by Nu'est

Yeaayy! Akhirnya aku punya cara buat ngegabungin chapter [???] ke dalam cerita.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top