15. Homesick
Di sini kesibukanku hanya makan, tidur, melamun, dan berkeliling tanpa arah untuk mencari petunjuk yang entah apa. Teman bicaraku cuma Arkyn dan Eliza, dan itu pun cuma bisa sesekali. Kalau aku tak kunjung mengingat apa pun, apa aku bakalan terjebak di sini selamanya?
"Kau sudah tahu cara mengantarku pulang?"
Arkyn tersedak teh. Dia buru-buru menaruh buku yang sejak tadi dibacanya dan menyeka dagunya yang basah. Aku menonton semuanya sambil tertawa. Ini adalah salah satu hari langka, di mana dia cukup senggang untuk mengunjungiku.
"Belum."
Jawabannya membuatku mendesah berat.
Sebulan di Ragnark, aku mulai merindukan kehidupan lamaku, bahkan sampai ke hal paling sepele sekali pun.
Aku rindu berdesak-desakan di angkot. Aku kangen bergadang bikin tugas. Aku bahkan sangat ingin makan soto ayam di warung tegal samping kos.
"Mau ke warteg." Tanpa sadar aku menyuarakan pikiranku keras-keras.
"Warteg?"
"Kau tidak akan tahu." Aku mengibaskan tangan cuek. "Kau bangsawan sejak lahir. Tidak mungkin pernah makan di tempat seperti itu."
Arkyn tertawa. Satu lagi hal langka. Tapi harus kuakui kalau dia tampak manis ketika ter—aku segera berhenti membatin.
Apa yang baru saja kupikirkan terhadap suami orang?
Jadi pelakor lintas dunia dan dimensi sama sekali tidak ada dalam daftar rencana hidupku!
"Kau tidak pernah cerita tentang keluargamu." Arkyn menaruh cangkirnya.
"Tidak ada yang spesial. Ayahku pegawai bank dan ibuku buka warung kecil-kecilan di rumah. Aku punya dua adik laki-laki yang nakalnya minta ampun. Lalu …."
Aku tidak sanggup melanjutkan. Buru-buru kukerjapkan mata yang sudah berkaca-kaca. Rasanya jadi makin kangen rumah.
"Mereka baik padamu?"
"Tentu."
"Kau bahagia bersama mereka?"
Aku mengangguk tanpa ragu.
Cukup lama Arkyn menatapku dalam diam. "Masih ada berkas di kuil yang belum kuperiksa. Mari berharap salah satunya berisi petunjuk untuk mengantarmu pulang." Dia tersenyum tipis. "Semoga Celestia yang Agung memberi petunjuk."
Celestia?
Aku ingat dulu Arkyn juga pernah menyebut nama itu.
Memangnya dia siapa?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top