11. Daffodil

Arkyn mengajakku ke halaman samping kastil dan untuk pertama kalinya, aku bisa melihat dari dekat taman daffodil yang selama ini hanya bisa kukagumi dari jendela kamar.

Sejauh berhektar-hektar kudapati perpaduan hijau daun dan kuning keemasan yang seolah tidak ada habisnya. Wangi manis samar tercium tiap kali angin sepoi-sepoi bertiup ke arahku. Setelah memastikan hanya kami berdua yang ada di sana, aku melepas tudung jubah dan menghidu aroma bunga tersebut dalam-dalam.

Untuk pertama kalinya sejak seminggu terakhir, aku merasa rileks.

"Tahu tidak--" Aku menoleh ke samping dan mendapati Arkyn tengah mengamatiku. "Kenapa? Aku tidak seharusnya melepas ini, ya?"

Aku berniat untuk kembali mengenakan tudung. Di sini Valda sudah mati dan orang mati tidak seharusnya terlihat berkeliaran begini. Alasan yang merepotkan, tapi bagaimana pun juga itu masuk akal. Aku tidak ingin orang-orang berteriak histeris tiap kali menatap wajahku. Sejauh ini hanya orang-orang kepercayaan Arkyn yang pernah melihatku.

Pria itu menggeleng. "Tenang saja. Di sini aman."

"Bagus kalau begitu. Oh ya, kau tahu?" Aku kembali ke topik semula. "Beberapa saat sebelum dibawa ke sini, di dekatku juga ada daffodil." Pertama kalinya dalam hidupku, aku merindukan halaman fakultas.

"Begitu?" Arkyn tersenyum tipis. "Sepertinya aku sangat beruntung. Benar-benar waktu yang pas."

Aku tidak paham dia bilang apa.

"Lalu apa kau tahu makna bunga daffodil?" Sekarang giliran Arkyn yang bertanya. Melihatku menggeleng, dia melanjutkan, "Maknanya 'kelahiran kembali'. Makanya cocok digunakan dalam ritual pemanggilan jiwa yang terlahir kembali di dunia lain."

Aku kembali teringat ratusan kuntum bunga kuning yang bertebaran di dalam pentagram. Lagi-lagi aku bergidik.

"Ngomong-ngomong, apa yang kalian gunakan untuk menggambar pentagramnya?" tanyaku was-was. "Itu cuma cat warna merah, kan? Oh, atau ekstrak buah naga?"

Salah satu sudut bibirnya terangkat ke atas. "Kalau soal itu, sebaiknya kau tidak tahu."

Aku menelan ludah berat dan memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top