09. Deal

"Pulang?" Senyum Arkyn memudar. "Tapi ini--"

"Rumahku?" Aku menyela. "Ya. Kau sudah mengatakannya tadi, tapi aku punya kehidupan sendiri. Ada keluarga yang menungguku. Aku harus pulang."

Tempat ini dunia antah-berantah. Setiap sudutnya asing dan aku tidak memiliki alasan untuk menyebutnya "rumah".

Tapi kenapa ekspresi Arkyn tampak begitu terluka?

"Aku akan berusaha." Buru-buru kuenyahkan pemikiran yang tidak perlu. "Kalau aku memang Valda, aku optimis bisa mengingat sesuatu, tapi antar aku pulang setelahnya."

Masih tidak ada respon dari Arkyn.

"Hmm, apa caranya seperti tadi? Pakai pentagram dan … sebagainya?"

Arkyn menggeleng. Aku baru akan bernapas lega, tapi kalimat selanjutnya di luar dugaanku.

"Aku tidak tahu caranya. Memulangkan jiwa yang dipanggil … belum pernah ada yang melakukannya."

"Apa?" Bukankah itu namanya tidak bertanggung jawab? "Lalu bagaimana dengan orang-orang sebelumku?"

"Mereka tinggal di Ragnark sampai akhir."

Tubuhku melemas seketika. Ini sangat buruk. Aku dibawa ke sini tanpa persetujuanku dan sekarang aku tidak bisa pulang?

Aku kembali menatap Arkyn. Kali ini dengan kemarahan yang mulai memuncak.

Sungguh egois.

Aku bangkit dari kursi dan melangkah menuju pintu. Pikiranku berkabut. Satu-satunya tempat yang terpikir hanya menara jam di tengah hutan. Aku datang dari sana. Mungkin di sana jugalah jalanku untuk pulang. Namun, sebelum aku berhasil membuka pintu, Arkyn menahan lenganku.

"Aku akan cari tahu caranya." Matanya menghindari mataku. "Setelah kau berhasil mengingat hal yang kubutuhkan."

Arkyn sendiri tampak tidak yakin. Namun, untuk saat ini aku hanya bisa berpegang pada kata-katanya.

"Janji?"

"Ya."

Aku mengulurkan kelingking kananku. Melihatnya kebingungan, aku mengambil tangan kanannya dan saling mengaitkan kelingking kami.

"Di duniaku, ini gestur untuk menyegel janji. Yang melanggar akan mati."

Keningnya berkerut dan dia mengerjap beberapa kali. "Serius?"

Aku tersenyum penuh arti. "Aku berjanji untuk berusaha mengingat dan kau berjanji untuk mengantarku pulang. Sepakat?"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top