06. Him

Arkyn tidak melanjutkan perkataannya dan melihat ke atas. Aku melakukan hal yang sama dan menyadari bahwa hujan yang turun bukan lagi sekadar gerimis kecil.

"Ayo pergi dari sini. Kita bicarakan di jalan. Dan tolong jangan membantah." Arkyn berkata penuh penekanan. "Jarang ada yang lewat sini. Kau bisa saja mati dan tidak akan ada yang tahu."

Aku merengut. Sekarang aku tidak punya pilihan selain menggantungkan hidup padanya.

Arkyn melepas jubahnya dan mengulurkannya padaku. "Ini."

Aku memandangi benda itu. Agak bernoda tanah, tapi aku harus memastikan tidak ada jejak ritual yang tersisa--sisa darah dari tumbal, misalnya. Setelah dirasa aman, aku menerimanya.

"Kau?" Aku mendongakkan kepala dan menatap wajahnya lekat-lekat. Dia tidak mau aku kehujanan? Manis juga.

"Tidak apa-apa." Dia menyugar rambutnya yang mulai dihiasi tetesan air. Warnanya sangat bertolak belakang dengan semacam kemeja putih berlengan panjang yang dikenakannya. "Pakai tudungnya. Tidak boleh ada yang melihat wajahmu."

"Kenapa?" Sekarang aku tersinggung. Memang aku sejelek itu?

Arkyn tidak menjawab dan berjalan menuju kuda yang tadi ditinggalkannya di dekat salah satu pohon. Dalam perjalanan, meski sudah berusaha mengelak, berkali-kali rambutnya tersangkut ranting. Aku tertawa dalam hati tiap kali melihat pipinya tersapu daun atau ada dahan rendah yang mengenai kepalanya. Dia tampak kesal, tapi berusaha keras menutupinya dariku.

Setelah menggiring kuda putih itu ke tempat yang agak lapang, Arkyn melompat ke atas pelana. "Ayo naik."

Aku memandangi kuda itu bingung. Tinggi sekali. Bagaimana cara naiknya? Aku yakin tidak bisa menaikinya dalam sekali lompat seperti Arkyn tadi. Dia membuatnya tampak mudah.

"Caranya?"

Akhirnya Arkyn turun lagi untuk membantuku naik.

"Semua ingatanmu benar-benar hilang," keluhnya. "Padahal kau sudah ahli berkuda sejak umur 9 tahun."

Di umur 9 tahun, jangankan kuda, naik sepeda saja aku masih pakai roda bantu.

"Jangan mulai lagi!" Aku protes. "Jelaskan saja semuanya!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top