0.5 - Helpless Witness of The World's Cruelty
Di bawah susunan konstelasi yang menyinari malam dari kejauhan. Di atas tenangnya ombak samudera yang berdebur pelan. Seorang pemuda berdiri di pinggiran kapal. Bergeming seorang diri di antara tiupan angin yang membelai helai cokelat pekat itu.
Tak jauh berbeda dengan sore yang dihabiskan di atas batu karang, benaknya memikirkan banyak hal tentang hidup. Sesekali menyebut sosok ibu yang tak pernah dikenalnya. Hingga tak menyadari langkah orang mendekat seraya menyeret sesuatu.
“Akh.”
Tarikan napasnya terpotong saat sebilah besi dingin tiba-tiba melesat menembus dadanya. Sensasi hangat datang dari darah yang perlahan mengotori pakaian kebangsawanan itu. Sementara, napas seorang pria misterius yang dikuasai kegelapan terdengar memburu.
Tanpa menunjukkan secuil rasa simpati, pria itu lekas mencabut pedangnya, memberi tatapan tak peduli pada sang pemuda yang terbatuk, memuntahkan darah segar. “Selamat tinggal. Rakyat takkan mau dipimpin seorang pangeran dengan lubang menganga di dekat jantungnya.”
Dalam hitungan detik, suara sesuatu yang jatuh ke dalam permukaan air memecah keheningan malam. “Seorang anak sempurna dari langit, pada akhirnya harus membusuk di dasar terendah,” ujar pria itu kemudian berbalik.
Tanpa ia sadari, perempuan berusia lima belas tahun tengah meringkuk di antara tumpukan kotak kayu. Ketakutan melihat darah menetes ketika pria itu melintas. Saat suara langkah tak terdengar lagi, barulah perempuan itu bangkit. Mengendap guna memastikan apa yang baru saja terjadi.
Matanya terbelalak tatkala mendapati sebuah kilauan. Nyaris saja jantungnya berhenti berdetak. Dengan tangan gemetar, ia meraih benda yang hampir tenggelam dalam genangan darah. Benda milik putra permaisuri seorang, bros yang selalu tersemat pada pakaiannya.
Ia menggeleng lemah, hampir menitikkan air mata. Ingin rasanya dia tak mempercayai. Namun, semua ini terlalu nyata.
“Kakanda ….”
*
8 Agustus 2022, 21:15 WITA
Kebiasaan emang. Karakternya belum apa-apa udah dibuat meninggoy.
Maklum, udah berbulan-bulan nggak ngebunuh karakter
/digampar
Buat para pembaca lama, mungkin ini sudah tidak asing, ya. Tapi buat pembaca baru, beginilah ciri khas Ichi Hikaru. Semoga kalian segera terbiasa 😁
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, jngan lupa tinggalkan vote dan comment, ya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top