41 - Daddy's Curiosity - Pertanyaan Dalam Dada

Mike berulang kali berusaha menghubungi Jeanny. Sudah dua minggu ini dia sama sekali tidak bisa menghubungi gadis itu. Pesan singkat, telepon, bahkan email pun juga tidak ada balasan. Dugaan Mike adalah Jeanny memblokirnya di semua media. Pria berkaca mata itu berdecak, bertanya-tanya mengapa Jeanny sampai memblokirnya.

Apakah itu berhubungan dengan permintaannya pada gadis itu beberapa minggu silam?

Sambil memakirkan mobilnya di halaman SWS, Mike berusaha memikirkan alasan yang masuk akal. Jeanny terlihat baik-baik saja tanpa ada tanda-tanda menghindarinya. Waspada, tapi tetap mau berbicara dengan dirinya terutama karena ia kenalan ibunya.

Dia sudah berusaha pergi ke tempat kerja Jeanny tapi petugas keamanannya menolak mengizinkannya masuk. Perintah dari atasan katanya, membuat Mike semakin was-was. Dom tidak menyembunyikan ketidaksukaannya tapi dia tidak pernah terang-terangan menolak Mike.

Firasat buruk Mike menjadi-jadi.

Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Jeanny?

Satu-satunya tempat yang bisa dia datangi hanya SWS itu pun selama beberapa hari terakhir ini, dia juga ditolak oleh petugasnya jika ingin mengunjungi Margareth.

Sesuatu sedang tidak beres. Mike tahu itu, tapi dirinya yang serba dibatasi tidak memiliki akses informasi yang tepat. Belum lagi berita kematian Victor membuatnya semakin paranoid.

Bagaimana kalau Jeanny berakhir seperti Victor?

Dalam hati Mike mengumpat. Victor adalah salah satu saksi kunci yang dia usahakan tapi justru dilenyapkan saat dia begitu dekat dengan kebenaran.

Langkah Mike terhenti ketika dia sadar, bahwa Jeanny mulai tidak bisa dihubungi sejak Victor ditemukan tewas. Rasa takut dan gelisah naik perlahan mencengkram dadanya. Semuanya pasti berhubungan. Mike tahu itu, tapi dia tidak bisa menemukan benang merahnya.

Dengan alis berkerut, dia kembali melangkah menuju pintu utama SWS di mana seorang resepsionis menyapanya dengan cemberut.

"Maaf Mr. Johannson, jika Anda ingin bertemu dengan Mrs. Valentine jawaban saya tetap sama," ucap sang resepsionis tanpa perlu Mike membuka mulut yang dibalas dengan seulas senyum oleh Mike.

"Saya hari ini ingin bertemu dengan Mrs. Calleway, apakah saya juga tidak bisa bertemu Beliau?"

Wajah sang resepsionis tetap kecut walau Mike menimpalinya dengan ramah. Dia dengan enggan menunjukkan Mike kamar Mrs. Calleway. Setelah dia pergi, baru Mike pelan-pelan keluar dari kamar wanita itu dan berjalan menuju kamar Margareth.

"Mike?"

Suara wanita yang menyambutnya membuat Mike tertegun. Dia melihat Margareth sedang tersenyum ke arahnya. Sebuah pemandangan langka karena wanita itu lebih sering menatap kosong ke udara atau kejang. Mike tidak bisa menahan senyum.

"Halo, Margareth. Bagaimana kabarmu?"

Margareth tidak menjawab. Dia kembali menatap jendela, membuat Mike panik karena takut kesadaran Margareth akan kembali terbang.

"Margareth, aku ingin bertanya tentang Jeanny. Apakah dia mengunjungimu?" tanya Mike terburu.

"Jeanny?" Pandangan Margareth kembali fokus ketika nama anaknya disebut. Dia terdiam sejenak, berusaha mengingat sesuatu. "Ah, dia datang dan bilang bahwa saat ini dia sedang tinggal bersama seseorang bernama Dom. Mereka ... menjadi sepasang kekasih ...."

Alis Mike bertaut. Kecurigaannya benar. Dom sedang merencanakan sesuatu.

Tubuh Margareth gemetar. Matanya membelalak. Mike langsung siaga, wanita itu sedang dalam fase mania.

"Margareth! Tatap aku!"

Wanita itu berusaha menatap Mike tapi yang dilihat Mike hanyalah tatapan penuh ketakutan.

"JANGAN SENTUH AKU! JANGAN! DIA BERKATA PENUH CINTA TAPI DIA MENJUALKU!!!" jerit Margareth. "BOHONG! BOHONG!!!"

"Margareth!" seru Mike berusaha mengendalikan wanita itu tapi kondisi Margareth makin liar membuat beberapa perawat datang dan meminta Mike keluar. Pria itu hanya bisa melihat Margareth ditahan oleh dua orang perawat pria agar tidak melukai dirinya sendiri.

Sial!

Dia ingin menghubungi Jeanny tapi tidak bisa. Mike hanya bisa menatap Margareth ditenangkan menggunakan obat. Perlahan wanita itu melemas dan akhirnya tertidur. Suster segera mengangkatnya ke tempat tidur sambil memeriksa tanda vitalnya. Menyadari bahwa dirinya adalah pengunjung gelap, Mike perlahan-lahan menjauh dari tempat itu. Keadaan akan semakin buruk jika dia sama sekali tidak boleh masuk ke SWS, padahal Margareth adalah satu-satunya harapannya untuk bertemu Jeanny.

Mike kembali ke kamar Mrs. Calleway. Wanita itu menyambutnya dengan maklum dan membiarkan Mike menghubungi temannya di LSM perlindungan wanita.

Pernyataan Margareth membuat Mike semakin yakin, ada yang tidak beres dengan Dom dan rencananya. Jeanny mungkin ditahan oleh Dom di rumahnya. Dia harus melakukan sesuatu sebelum Jeanny terjebak bahaya lebih lanjut.

Mungkin saja Victor dan Dom tidak hanya terhubung sebagai atasan dan bawahan dalam badan amal, tapi jauh lebih mengerikan dari itu. Kemampuan Dom menghabisi Victor jelas menunjukkan pria itu bukan orang biasa. Pria yang terbiasa berada di dunia gelap.

"Aku mendengar laporanmu, Mike," sahut seseorang. "Adalah sesuatu yang wajar bila seorang wanita tidak mengetahui bahwa dirinya sedang dalam hubungan yang berbahaya, tapi kami tidak bisa bertindak tanpa adanya bukti."

"Aku tahu. Aku akan melakukan sesuatu tentang itu. Apakah kau punya orang yang bisa berbicara dengan Jeanny? Seorang wanita, mungkin."

"Hmm, aku tidak yakin, tapi aku akan coba melakukan sesuatu. Aku hanya butuh bukti Mike. Kasino milik Mr. Petrov memang masuk dalam pengawasan kami, tapi tanpa bukti kami tidak bisa melakukan apa pun."

Mike terdiam sebelum akhirnya menjawab, "Siapkan saja. Aku akan mendapatkan sesuatu."

Terdengar ucapan mengonfirmasi dan Mike mematikan teleponnya. Dia semakin yakin Dom memang mencurigakan dan entah apa rencananya pada Jeanny. Sambil berjalan menuju parkiran mobil, Mike memutar otak untuk mencari petunjuk sekecil apa pun itu. Laporan soal penggelapan dana oleh Victor telah dia serahkan ke pihak berwajib, tapi karena kematian Victor, penyelidikan menghantam jalan buntu.

Pasti ada sesuatu!

Mike masuk ke dalam mobilnya dan kembali membuka foto-foto yang dia ambil dari kantor Victor berminggu-minggu silam. Petunjuk sekecil apa pun bisa menyelamatkan Jeanny. Halaman demi halaman dia baca ulang sampai dia menemukan sesuatu yang aneh.

Ada deretan angka yang tidak berhubungan dengan laporan keuangan.

7563

098723

Mike mengerutkan alis. Sesuatu mengetuk kesadarannya. Sebuah petunjuk yang dia tidak tahu apa. Mencari tahu, Mike mencoba memasukkan angka itu ke mesin pencarian internet. Terlalu banyak hasil yang muncul. Dia berusaha mencari tahu apa makna angka-angka itu.

Apakah dokumen?

Koordinat?

Mike mencoba memasukkan semua hal yang dia pikirkan sebelum akhirnya dia sadar. Sesuatu untuk menyimpan dokumen.

Kotak surat.

Dia memasukkan kata PO. Box di awal empat angka pertama dan dia menemukan kantor pos tempat kotak itu berada. Mike berusaha untuk tidak terlalu berharap tapi semangatnya muncul. Tanpa membuang waktu, dia menyetir mobilnya keluar dari parkiran SWS dan segera ke alamat yang dituju. Dadanya berdebar penuh ekspetasi.

Semoga kali ini, Victor benar-benar meninggalkan sesuatu. Pria selicik dirinya tidak akan menyerah dengan mudah pada musuh yang berusaha mengejar.

Sambil mengeratkan tangannya pada kemudi, Mike menekan pedal gas lebih dalam.

Question's Time:

💋 Makin seru nih, kira-kira siapa yang kalian percaya, Dom atau Mike?

💋 Apa nih yang disembunyikan Victor?

💋 Ngomong-ngomong ada yang inget Mrs. Calleway?

Tekan ⭐ kalau kamu suka part ini! Jangan lupa bagikan ke teman-temanmu biar makin seru cerita ini!

Holy Kiss,

💋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top