Puisi 9 • Tak Lelah

Batin terdalamnya menjelajah
Menatap segelintir senyum merekah,
yang suatu saat 'kan turut punah
Sandaran yang kapan saja musnah

Ingin sekali bebas ia menutur rumah
Namun, terbit dahaga kuat menyanggah,
hendak memupus kobaran api payah
Terus mengiang kata berserah

Tak mampu menghalau cecar bedebah
Enggan pun susun balasan di lidah
Sebab merayap rasa semenggah
Memang patut begitukah?

Sukar berpadu, terdesak dan terengah
Tak lagi sekelam biru maupun merah
Bangkit bertahan hanya di tengah-tengah,
tanpa sorot apa pun nan indah

Dalam gulita, tersirat berlimpah resah
Kapan bola mula ini merambah?
Begitu saja ia pecah menjadi garis bawah,
membuat dirinya kehilangan arah

Sekeras badai lautan membantah,
sekeras asteroid menghantam tanah,
ia berkoar menyatakan berjuta salah
Namun, sahutannya selalu pasrah

Mata dunia menghardiknya lemah
Maka, ia hanya mampu mengambil langkah
Mengarungi waktu seolah tanpa masalah
Menyematkan topeng bahwa ia tak lelah

26 Mei 2024

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top