Taehyung
Maaf jika aku bersikap seperti anak kecil dihadapanmu! Aku hanya ingin bertanya, Kenapa kamu tidak jadi menikah dengan laki - laki itu?" Suga mulai menatap Wendy dengan penuh pertanyaan dipikirannya.
.
.
.
.
Aku sudah tau, jika suatu saat nanti kamu akan menanyakan hal itu lagi oppa.
"Untuk apa kamu bertanya itu lagi oppa? Bukannya kamu sudah tidak memperdulikannya lagi?" Jawab Wendy sambil menatap kerah Suga.
"Memang tidak! Aku hanya ingin tahu! Apa itu salah?" Jawab Suga yang santai dan berpura - pura seakan tidak menginginkan Wendy kembali.
"Jika kamu tidak memperdulikannya lagi. Lebih baik tidak perlu dibahas bukan!"Pancing Wendy.
Suga menatap kesal gadis didepannya itu. Sejak dulu memang gadis itu saja yang bisa membuatnya mengaku.
Suga mencoba agar tidak terpancing, "Yasudah jika kamu tidak ingin memberitahu!"
Wendy hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Aku akan menghitung dalam 3 detik oppa! Aku yakin pasti kamu akan mengaku."
Suga mencoba untuk melupakan pertanyaannya tadi. Tapi ia tidak bisa!
Pertanyaan itu seperti sudah mengahantui pikirannya.
"Satu......dua...ti-..."
"Iya - iya aku mengaku. Aku ingin tahu! Sangat sangat ingin tahu! Puas?"
Itulah yang disukai Wendy. Saat Suga mengaku wajahnya itu sangat imut dan lucu. Wajahnya akan berubah menjadi merah. "Aku tidak jadi menikah..... Karena aku tidak bisa dipaksa menikah oppa! Apalagi untuk mencoba mencintainya! Aku tidak bisa! Aku tidak ingin bermain- main dengan pernikahan! Aku hanya ingin menikah sekali saja seumur hidupku dengan laki - laki yang benar- benar aku cintai!" Wendy mengungkapkan isi hatinya didepan Suga. Membuat Suga puas dengan jawaban Wendy.
"Siapa laki - laki yang benar - benar kamu cintai itu?" Tanya Suga dengan harapan jika ia yang dicintai Wendy.
Wendy menatap Suga yang mulai penasaran dengan jawabnnya. "Kamu oppa!" Ucap Wendy sambil menatap Suga dengan penuh harapan jika ia bisa balikan dengan Suga.
Tanpa diduga, harapannya itu terkabul. Suga memeluk Wendy sangat erat. Membuat wajah Wendy yang biasa menjadi senang.
Ini yang aku rindu - rindukan oppa!
Pelukanmu yang membuat tubuhku merasakan sesuatu yang berbeda dari orang lain.
"Maaf jika aku sudah bersikap seperti ini padamu! Aku juga sangat mencintaimu! Dari dulu aku selalu menunggumu kembali lagi denganku! Aku sangat mencintaimu Son Wendy!" Ucap Suga dengan penuh bahagia.
"Aku juga sangat mencintaimu Min Yoon Gi!" Wendy membalas pelukan hangat Suga.
"Mari kita mulai dari awal. Dan menganggap jika selama ini tidak terjadi apa - apa diantara kita." Ucap Suga yang masih memeluk Wendy. Seakan ia tidak ingin melepaskan barang kesayangannya yang sudah hilang sejak lama.
-oOo-
Ruang ICU. Disanalah Taehyung saat ini berbaring.
Rapmonster dan Jin yang sedang menunggu kabar dari dokter hanya diam dan tertunduk lemas dikursi tunggu.
.
.
.
.
"Kenapa lama sekali?" Ucap Jin yang mulai panik dan khawatir.
"Sabar Jin. Kita harus yakin jika tidak akan terjadi apa-apa dengan Taehyung." Ucap Rapmonster mencoba menenangkan Jin yang dari tadi mulai berfikir yang tidak - tidak.
Tidak lama kemudian dokter yang memeriksa Taehyung itu pun keluar.
Jin dan Rapmon mendekati dokter tersebut.
"Bagaimna dengan teman saya dok?" Tanya Rapmonster.
Dokter itu menjawab, "Teman anda koma. Ia mengalami memar dibagian kepalanya. Dan banyak menghabiskan darah. Dalam beberapa hari ini, ia harus dirawat dirumah sakit. Kami akan memindahkannya keruang rawat nanti. Tadi kami juga sudah membersihkan luka- luka yang ada diwajahnya." Ucap Dokter itu dengan ramah.
"Apa kami boleh menjenguknya sekarang?" Tanya Jin.
"Tentu saja! Silahkan." Jawab dokter itu lalu pergi.
Jin dan Rapmonster merasa iba saat melihat Taehyung yang tertidur lemas.
"Taehyung itu adalah laki - laki yang setia. Ia rela mempertaruhkan nyawanya demi wanita yang dicintainya." Ucap Jin yang merasa salut dengan Taehyung.
"Aku juga akan melakukan hal yang sama, jika nanti aku memiliki seorang kekasih." Ucap Rapmonster.
-oOo-
Irene yang merasa dirinya sudah mulai membaik. Ingin sekali pergi melihat keadaan Taehyung saat ini.
Ia berniat untuk menjenguk Taehyung sekarang. Walaupun hari sudah larut malam. Ia tetap nekat untuk pergi.
"Eon mau kemana?" Ucap Joy yang melihat Irene ingin pergi.
"Aku harus bertemu dengan Taehyung sekarang!" Ucap Irene yang terlihat buru - buru.
"Untuk apa? Disana Taehyung juga pasti sedang istirahat!" Joy mencoba mencegah Irene.
"Aku ingin melihat kondisinya." Ucap Irene sambil menatap Joy.
"Tidak perlu! Lagi pula, disana sudah ada teman - temannya yang menjaga. Sekarang ini sudah malam. Jika nanti ada mantanmu lagi, bagaimana?"
"Aku tidak takut dengannya! Kumohon jangan halangi aku untuk pergi!" Ucap Irene dengan paksa. Ia melepas tangan Joy dari tubuhnya dan bergegas pergi.
Irene mengendarai mobilnya dengan cepat.
-oOo-
Saat tiba dirumah sakit.
"Sus, nama pasien bernama Kim Taehyung ada dilantai berapa ya?"
"Dia ada diruang flamboyan lantai 2 nomor 8."
"Oh terima kasih." Ucap Irene lalu bergegas pergi mencari kamar rawat Taehyung.
"Nomor 2...3.... 4...5....6....7...8." Sekarang Irene sudah berada didepan ruang rawat Taehyung.
Ia membuka pintu dengan perlahan.
Disana terlihat Taehyung yang sedang tertidur diatas ranjang rawat dengan selang- selang yang diapakai dihidungnya. Serta suara mesin yang terdengar jelas memenuhi ruangan.
Irene duduk disamping ranjang rawat Taehyung. Menatap manik-manik mata Taehyung yang tertutup rapat.
Saat melihatnya seakan keluar rasa penyesalannya. Ia tidak akan memaafkan mantannya itu. Yang membuat laki - laki dicintainya harus seperti ini.
"Maafkan aku Taehyung. Karena aku, kamu menjadi seperti ini hiks....hiks.." Irene memegang tangan Taehyung dan menaruh wajahnya dipipi Taehyung.
Membuat pipi Taehyung menjadi basah karena air mata yang dikeluarkannya.
"I...irene."Lirih Taehyung yang terdengar tidak terlalu jelas ditelinga Irene.
Irene menatap Taehyung dengan harapan.
Ia memegang tangan Taehyung dengan kuat.
Taehyung mulai membuka matanya satu persatu secara perlahan. Seakan susah sekali untuk membuka matanya secara bersamaan.
Mencoba memfokuskan pandangannya. "I...irene?" Ucapnya yang belum terdengar terlalu jelas.
"Ne Kim Taehyung." Ucapnya sambil meneteskan airmata.
Tangan Taehyung berusaha untuk menghapus air mata yang jatuh di pipi Irene.
Irene memeluk Taehyung erat. Tangisannya semakin menjadi saat ia memeluk tubuh Taehyung.
Taehyung mengelus surai rambut coklat milik Irene. "Jangan khawatir..aku tidak papa." Ucapnya pelan.
To be countinue...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top