💑 Di tangan mereka, pernikahan impianmu akan menjelma jadi kenyataan

Ciao! Anyeong! Hello!

Ketemu lagi dengan Tia di Road to "New World".

Sebagai seorang deadliner yang berdedikasi, yang baru on fire kalau dikasih garis mati, aku berhasil meng-update work ini dalam selang waktu kurang dari dua hari! (*¯︶¯*)

Tenaang, topik kali ini enggak berat dan nganu kayak topik sebelumnya.

Kalau sebelumnya ada pembahasan mengenai Stephen Hawking yang mencoba menjelaskan proses terciptanya alam semesta, kali ini kita akan melompat ke pembahasan proses terciptanya pernikahan ideal bagi dua sejoli yang sudah siap untuk berumah tangga (UwU)

/JAUH BANGET WOI LOMPATNYA!/

.

Pernikahan adalah momen sekali seumur hidup (yaa kecuali kalo kamu memang berniat untuk mendua, meniga, poligami atau poliandri) dan tentunya para calon mempelai akan berusaha membuatnya menjadi se-unforgetable mungkin. Persiapan pesta biasanya merupakan hal yang pertama kali harus dipikirkan.

Sekarang mari kita berandai-andai.

Misalnya kamu sudah bertemu dengan sang belahan jiwa dan setelah berkencan cukup lama, kalian akhirnya memutuskan melangkah ke jenjang selanjutnya. Namun sayangnya kalian masih bingung dan tidak tahu harus memulai dari mana. Ditambah lagi kamu dan si dia ternyata sama-sama sibuk dengan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal, sehingga jadi tidak bisa maksimal dalam mengurusi pesta pernikahan. Kalau sudah begitu, kira-kira apa yang akan kamu lakukan?

a. Nikahnya ditunda saja deh. Tunggu ada waktu lowong.

b. Enggak usah pakai pesta-pesta segala, yang penting buku nikah sudah di tangan, dan kami sudah sah di mata hukum dan agama.

c. Ajukan cuti, masa bodoh dengan risiko potong gaji atau SP dari atasan.

d. Langsung cari pasangan lain yang enggak sibuk.

e. Minta tolong orang lain untuk mengurusi pesta.

f. Lain-lain
[ tulis jawabanmu di kolom komentar ➡ ]

.

Nah, seandainya kamu memilih jawaban e. Minta tolong orang lain untuk mengurusi pesta, kemungkinan besar kamu akan cocok dengan jasa yang ditawarkan oleh Wedding Planner dan Wedding Organizer. Mereka merupakan orang-orang yang sudah profesional dalam mengurus segala tetek bengek persiapan pesta pernikahan.

Lalu apa sih perbedaan keduanya?

Wedding Planner akan membantu merencakan pesta pernikahan mulai dari awal dan mengorganisir semuanya hingga selesai. Secara ringkas tugasnya mencakup mengatur pertemuan keluarga, menyarankan vendor yang sesuai, membuat janji dengan vendor dan menemani saat meeting (membantu untuk tawar-menawar harga kalau diperlukan), hingga mengingatkan pengantin untuk melakukan perawatan sebelum hari pernikahan tiba.

Sementara itu, Wedding Organizer lebih berfokus untuk membantu pengantin pada hari-H dan memastikan pesta pernikahan berjalan lancar. Selain itu, mereka juga bertugas menghubungi vendor-vendor yang sebelumnya sudah dikontrak calon pengantin dan mengkoordinir mereka pada hari-H. Namun belakangan ini banyak WO yang juga merangkap sebagai WP.

Singkatnya, wedding planner merencanakan dan mengatur semuanya dari awal hingga akhir, sementara wedding organizer hanya mengatur pelaksanaan pesta pada hari yang telah ditetapkan.

Tinggal diputuskan, kira-kira kamu lebih membutuhkan jasa yang bagaimana. Dengan bantuan mereka, kamu dan si dia hanya akan tinggal duduk cantik di pelaminan, fokus pada hari bahagia, dan menikmati momen langka menjadi raja dan ratu seharian.

.

Di artikel ini, mari kita kulik lebih dalam mengenai profesi Wedding Planner atau perencana pernikahan.

(Beberapa poin di bawah ini juga bisa diterapkan untuk mendeskripsikan profesi wedding organizer. Sebenarnya mereka sangat mirip, yang membedakan hanyalah job description-nya)

Menjadi seorang wedding planner, berarti harus siap menjadi tempat bagi klien untuk berkonsultasi mengenai hal yang berhubungan dengan pernikahan. Semua itu mencakup: pemilihan gedung/venue pernikahan, perias yang cocok, pakaian yang akan dikenakan ketika pesta, katering, florist, fotografer, undangan, suvenir, sound system, band, pembawa acara, dan pengisi acara lainnya. Pekerjaan ini tentunya memerlukan ketelitian tingkat tinggi, serta kepedulian layaknya sengan mengurus pesta milik keluarga sendiri.

.

Peran dan tanggung jawab wedding, planner antara lain:

💐 Memberikan jasa konsultasi pada klien mengenai konsep pernikahan yang sesuai dengan impian. Misalnya klien menginginkan pernikahan outdoor dengan konsep ala-ala Yunani, wedding planner harus bisa menjelaskan semua seluk-beluknya dan apa saja yang dibutuhkan untuk menciptakan pernikahan yang seperti itu.

💐 Merancang anggaran pernikahan yang sesuai dengan kemampuan klien. Menurut Renny Pedersen, pemilik Bliss Weddings & Events, "A planner will keep track of your budget and handle the logistics. This is a skill that many can learn, but only the best planners have the years of experience and credentials that set them above the rest."

💐 Menawarkan usulan terkait vendor-vendor pernikahan, mulai dari katering dan dekorasi, hingga pembawa acara dan pengisi acara. Setiap vendor biasanya memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya, ada vendor dekorasi yang sangat cocok untuk pernikahan adat, ada juga yang bagus untuk pernikahan ala-ala rustic.

Dekorasi Adat (Minangkabau)

Dekorasi Rustic

Selain itu, ada vendor rias spesialisasi make-up artist, ada yang spesialisasi make-up natural. Tinggal nantinya klien lebih prefer ke yang mana.

💐 Memastikan jumlah undangan. Karena ini nantinya akan berhubungan erat dengan jumlah katering dan suvenir yang mesti disediakan.

💐 Melakukan koordinasi dengan seluruh pihak yang terlibat dalam pesta pernikahan, mulai dari calon mempelai, keluarga, petugas KUA atau kantor pencatatan sipil, venue¸seluruh vendor, dan pengisi acara.

💐 Mengatur jadwal pertemuan dan gladi bersih. wedding planner juga bertanggung jawab untuk terlebih dahulu mencicipi menu yang akan dihidangkan dan memastikan semua tidak ada masalah serta sesuai dengan permintaan klien.

💐 Membuat susunan (rundown) acara dan membentuk tim untuk mengatur jalannya acara.

.

Kemampuan apa saja yang wajib dimiliki wedding planner?

✅ Harus pandai menempatkan diri sebagai penengah dan pemersatu dua keluarga calon mempelai. Secara enggak langsung, seorang wedding planner mesti ahli dalam mengatasi drama-drama yang muncul dalam persiapan pernikahan. Misalnya, keluarga A ingin pestanya diadakan di pinggir pantai dengan mengundang Raisa dan Afgan sebagai pengisi acara. Terus ternyata keluarga B tidak setuju. Mereka maunya pesta di gedung saja dan acara hiburannya diisi sama musik gamelan jawa.

Pusing nggak, tuh?

Nah, seorang perencana pernikahan yang baik harus bisa menemukan jalan tengah untuk mengatasi perbedaan pendapat yang sangat berseberangan ini.

✅ Perencana pernikahan yang baik mesti bisa memosisikan diri sebagai sahabat dari mempelai. Biar bagaimana pun, mereka akan sangat sering berkomunikasi selama proses persiapan pernikahan.

✅ Memiliki banyak referensi mengenai vendor dan pemasok yang berhubungan dengan pesta pernikahan. Wedding planner mesti memiliki banyak koneksi agar bisa menyarankan vendor tepat dan terbaik ketika dimintai saran oleh calon mempelai. Sebagai contoh: mereka harus punya jaringan ke katering penyedia masakan padang, manado, jawa, dan sebagainya. Jadi ketika klien meminta jenis masakan tertentu, mereka sudah memiliki rekomendasi untuk diajukan.

✅ Seorang wedding planner harus mengerti ilmu pemasaran, juga sistem pengaturan kerja menurut job description masing-masing bagian. Dan yang tidak kalah penting, mereka harus selalu mengikuti perkembangan tren pernikahan.

✅ Harus punya mental yang kuat! Enggak ada jaminan seorang wedding planner akan bertemu klien yang lurus-lurus saja selamanya. Beberapa pasti ada yang nyeleneh. Mungkin ada keluarga yang ngeyel, vendor yang susah diatur, jadwal yang ngaret, dan lain-lain. Wedding planner harus mampu mengkoordinir semuanya agar tercipta pernikahan yang lancar. Otomatis dia mesti memiliki kemampuan negosiasi dan diplomasi untuk menghadapi pola pikir, karakter, dan kepribadian yang sangat beragam. Komunikasi adalah koentji.

✅ Kemampuan lain yang harus dimiliki adalah kemampuan berpikir kreatif, manajerial, analisis, problem solving, dan kerja tim.

.

Menjadi seorang wedding planner berarti menjadi seorang pebisnis di bidang layanan jasa perencanaan dan pengorganisasian pernikahan. Dalam bisnisnya, si wedding planner akan merangkap menjadi bos. Meskipun begitu, dia tetap harus terjun langsung untuk membantu klien dalam menangani hal kecil sampai yang rumit. Ketika jam terbang makin tinggi, bukan tidak mungkin seorang wedding planner bisa memiliki vendornya sendiri.

Nah, siapa saja yang cocok untuk berkarier di profesi ini?

Untuk menjadi seorang wedding planner ilmu yang harus dikuasai adalah bisnis, manajemen, ilmu administrasi, pariwisata dan juga desain.

.

Bagaimana caranya menentukan apakah kamu benar-benar membutuhkan jasa wedding planner atau tidak?

🍁 Misalnya kamu berencana untuk menikah di Lombok, sementara kamu tinggal di Bandung. Maka lebih baik kamu meminta bantuan pihak yang dapat membantu mengatur pelaksanaan pesta di Lombok.

🍁 Kalau kamu menikah secara dadakan. Menggunakan jasa wedding planner adalah jalan keluar yang tepat agar proses perencanaan dan persiapan pelaksanaan pesta menjadi lebih efisien dan tidak terlalu memakan waktu lama.

🍁 Seperti yang juga sudah disinggung di atas, ketika kamu terlalu sibuk, ada baiknya menggunkan jasa wedding planner.

🍁 Punya dananya (sengaja digarisbawahi soalnya ini yang paling penting wkwk)

.

Menurut Brides.com, dalam merencanakan dan mempersiapkan satu pesta pernikahan, wedding planner memiliki jam kerja sekitar 80-250 jam.

Penghasilan wedding planner berkisar antara Rp. 3.500.000 s/d Rp. 7.000.000 untuk satu kali pelaksanaan pesta. Jumlah ini tergantung kebijakan dan juga tren serta permintaan pasar.

Bisnis ini-baik wedding planner maupun wedding organizer-memang lumayan menjanjikan. Pasarnya yang luas, karena pernikahan akan selalu ada di sepanjang tahun. Apalagi pada zaman sekarang cukup banyak orang yang tidak mau direpotkan dengan berbagai persiapan menjelang pernikahan.

.

Setelah membaca ini, bagaimana pendapatmu mengenai profesi wedding planner?

Tertarik untuk menjadi salah satunya?

Atau jangan-jangan justru lebih tertarik untuk menggunakan jasanya dalam waktu dekat? Hohoho

***

Topik 13:
"Profesi/pekerjaan"

***

REFERENSI:
1. http://thebridedept.com/wedding-planner-wedding-organizer-atau-keluarga-saja/
2. https://campus.quipper.com/careers/perencana-pernikahan-wedding-planner
3. https://www.brides.com/story/wedding-planner-designer-coordinator-difference
4. https://www.bridestory.com
5. https://www.mantenan.co.id/home/wedding-planner-vs-wedding-organizer
6. https://www.weddingku.com/blog/mana-yang-anda-butuhkan-wedding-planner-atau-wedding-organizer

.
.
.

Next bagusnya bahas apaan ya?

/22 April 2020/
00.30 WIB

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top