THEO

Permukaan kaca jam saku mulai berpendar. Jarum-jarumnya bergerak ke arah berlawanan dan terdengar dengungan pelan.

Tiba-tiba muncul sebuah percikan dan jam tersebut kembali bergeming.

Aku melepaskan napas yang sedari tadi tertahan.

Percobaan pertama gagal.

"Apa partikelnya tidak cocok?" Lelaki di sebelahku terdengar kebingungan.

"Pertama kalinya dipakai, dia meledak." Aku memandangi jam di atas meja dan Reginald bergantian. "Entahlah, bisa jadi ada kesalahan di mesinnya."

"Tapi kalian berdua memang jenius." Reginald memandangiku kagum. "Aku ikut bangga pada cucuku di masa depan!"

Aku membutuhkan Chrono Particle-nya Reginald dan satu-satunya cara untuk meyakinkannya hanya dengan menceritakan semuanya. Tidak hanya memberiku partikel itu, Reginald juga menawarkan bantuan untuk memperbaikinya.

"Berkatmu yang menciptakan partikel itu."

Dia cengengesan, membuatnya benar-benar terlihat mirip Reynald. Mengingat itu, rasanya seperti ada yang mencengkeram jantungku.

"Pasti bisa!" Reginald berseru optimis. "Perlengkapan di sini memang belum secanggih di zamanmu, tapi kita pasti menemukan jalan!"

"Terima kasih."

Prioritas utamaku saat ini adalah menyelesaikan misi, lalu memperbaiki mesin waktu. Setelah itu, barulah kupikirkan waktu yang tepat untuk memberitahu Luna dan mungkin ... pulang.

***

Laboratorium fakultas teknik akan dipakai kuliah sebentar lagi, membuatku dan Reginald menghentikan pekerjaan hari itu.

"Aku tidak tahu masa depan semengerikan itu." Reginald mengaduk sotonya tanpa minat. "Kau sudah tahu Asher yang mana?"

"Mungkin." Pikiranku melayang ke Alicia. Tapi aku bingung. Sejauh ini dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan menjadi diktator di kemudian hari.

"Bagaimana aku meninggal?"

Lagi-lagi Reginald menanyakan itu.

Tidak mungkin kubilang kalau dia akan menjadi salah satu korbannya Asher. Dilenyapkan karena memberontak, Reynald pernah bilang.

"Terjadi lagi!"

Gadis yang duduk di meja sebelah berseru keras. Aku refleks menoleh. Tampak dia sedang menunjukkan ponsel ke temannya.

"Kali ini menteri keuangan! Diracun! Sejauh ini sudah ada 5 orang penting yang tewas tiba-tiba!"

Perasaanku tidak enak.

Luna, kau tidak ada hubungannya dengan ini kan?