1. Beginning

THEO

Aku menutup telinga, berusaha meredam suara tembakan dan ledakan yang terdengar begitu dekat. Orang-orang berlarian mencari pintu keluar dan dengan konyolnya aku terpaksa bergerak melawan arus massa. Jantungku berpacu, sadar dengan peluru yang bisa datang dari mana saja. Aku baru hidup selama 25 tahun, rencanaku untuk setengah abad ke depan masih banyak!

Ruangan serba putih itu berhasil kucapai. Sesuai dugaan, tidak ada seorang pun. Aku mendekati sebuah lemari kaca dan menekan panel password membabi-buta. Negara ini boleh saja hancur, tapi akan kupastikan hasil penelitianku tidak jatuh ke tangan yang salah.

Seseorang memasuki laboratorium, membuatku buru-buru meraih jam saku antik di lemari dan menyembunyikannya di balik punggung.

"Theo? Syukurlah!"

"Reynald?"

Aku meringis. Situasi rekan kerjaku itu sangat jauh dari kata baik. Luka menghiasi sekujur tubuhnya dan dia terlihat bisa tumbang kapan saja. Aku berinisiatif meraih lengannya, hendak membawanya ke tempat yang aman, tapi sepertinya pria keras kepala itu punya rencana lain.

"Jamnya ada padamu?"

Aku menunjukkan benda di tanganku.

"Bagus!" Reynald berseru semangat dan terbatuk darah tidak lama kemudian. Kondisinya benar-benar mengkhawatirkan. "Sekarang kau gunakan benda itu dan selesaikan semuanya."

"Kau menyuruhku menggunakan prototype pertama? Ini belum diuji coba!" Ini memang penemuanku, tapi aku menolak jadi kelinci percobaannya.

Reynald merebut jam tersebut dan mulai mengotak-atiknya. Di saat bersamaan, terdengar suara banyak langkah kaki di koridor.

"Ini," Reynald mengembalikan benda itu ke tanganku dan menatapku lekat-lekat. "kau bisa mengubah semuanya, Theo. "

Jam di tanganku bergetar pelan. Kacanya berpendar dan besinya mulai terasa panas di kulitku.

"Pergi dan cari dalang dari semua ini."

Di balik punggung Reynald, muncul tiga orang tentara bersenjata lengkap. Aku panik saat salah satunya mulai menodongkan senapan ke arah kami.

"Setelah ketemu, bunuh dia."

Cahaya menyilaukan muncul dan menyelimutiku. Dan hal terakhir yang kuingat adalah senyum tipisnya Reynald dan suara senapan ditembakkan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top