Leaving CEO 49 - Pernyataan yang Mengejutkan


Bab ini ditulis oleh PhiliaFate

Dicopy sama persis ke:
Passionate CEO
Night with CEO
The Wicked CEO

Jangan ada lagi tanya di antara kita ;) jika memaksa kita harus berpisah 💔

Mysha menahan semua gejolak dalam dada. Memejamkan mata selama dua detik untuk mengumpulkan emosinya yang tercecer akibat Axel.

Tidak boleh menangis di hadapan pria yang sudah menghancurkannya.

General manager muda itu melangkah mantap menuju podium, menghilangkan jejak-jejak patah hati yang membayangi wajah. Dia sudah mempersiapkan segalanya, flashdisc berisi data sudah diserahkan kepada operator dan materinya lengkap.

Mysha menarik napas sebelum mulai berbicara, "Good morning, ladies and gentleman. My name is Mysha Natasha, Crown Land Development general manager. I would like to ...."

Selanjutnya berjalan lancar. Mysha berbicara tentang kondisi perusahaan, merangkum hal-hal penting yang terjadi selama setahun di CLD serta mengajukan beberapa perubahan sistem kerja agar lebih efektif. Pandangan mata berwarna emas itu menyapu setiap undangan, memastikan poin-poinnya tersampaikan dengan baik. Mysha dapat melihat kekaguman di pandangan para petinggi yang umurnya dua kali lipat dirinya. Hanya satu tempat di mana Mysha tidak meletakkan tatapannya, tempat di mana Axel duduk, di samping William beberapa meter sebelah kirinya.

Ketika dia selesai, tepuk tangan bergemuruh menyambut ide-ide brilian yang disampaikan oleh Mysha. Wanita itu tersenyum sambil mengangguk singkat sebelum turun.

"Kerja bagus." Michael menyambutnya sambil menepuk pundak dengan bangga. Pria itu langsung menggantikan posisi Mysha di atas podium.

"Selamat siang,  ladies and gentleman." Suara hangat Michael membangkitkan suasana yang mulai lelah. "Sebelum kita memasuki sesi terakhir dari annual meeting hari ini, saya akan menyampaikan beberapa pengumuman."

Terdengar dengung tanda tanya dari para peserta rapat, namun Michael tetap tersenyum. Dia memberi waktu sampai suara demi suara mereda.

"Sebelumnya, izinkan saya memperkenalkan diri, saya adalah Michael Johannson, putra dari mendiang Eric Johannsen. Saat ini saya sebagai pengganti sementara posisi Beliau sebagai pemegang saham di CLD, namun hari ini saya akan mengumumkan siapa yang akan menggantikan Beliau secara permanen."

Suara-suara bergema makin keras, menduga-duga siapa yang akan mewarisi saham di perusahaan properti yang mendunia tersebut. Mysha sendiri merasa lidahnya kelu. Michael sebenarnya sudah memberitahunya, namun rasa tegang membelit dadanya kuat. Setelah ini CLD tidak akan sama lagi. Dirinya tidak akan sama lagi.

"Saya perkenalkan, Mysha Johannson, putri kandung dari Eric Johannson yang akan menggantikan Beliau menjadi pemegang saham terbesar di CLD." Michael memberi tanda agar Mysha naik ke panggung.

Wanita itu tersenyum kaku pada wajah-wajah yang memandanginya penuh ingin tahu, bertepuk tangan sebagai formalitas. Sekilas, matanya melirik Axel, mendapati keterkejutan yang nyata di mata biru itu. Mysha tidak tahan melihatnya terlalu lama dan segera memalingkan muka ke arah Michael yang memeluknya hangat.

"Selamat, Mysh," bisiknya sebelum melepas pelukan.

Mysha menatap audiens sambil tersenyum. Dia tidak menyangka hari ini akan datang, saat di mana dia menggantikan ayah yang terpisah dengannya sejak kecil. Mulai dari kedatangan Michael beberapa bulan lalu ke Oregon memberi tahu kematian ayahnya sekaligus tentang warisan, usahanya untuk menjadi general manager agar mengenal lebih banyak perusahaan yang akan dipegangnya hingga hari ini, di mana status dan posisinya dibuka di depan umum. Banyak hal yang terjadi, tapi wanita itu mengendalikan diri dan memberi kata sambutan dengan senyum terbaik. Penampilannya prima, orang tidak akan menyangka bahwa dalam hatinya berkecamuk berbagai macam emosi.

Setelah selesai, Mysha hendak turun, namun William yang berjalan naik, memberinya kode agar tetap tinggal. Bingung, Mysha menurut. Dia mempersilakan William berdiri di depan mic sementara dia berdiri agak ke belakang.

"Maaf, tapi masih ada satu pengumuman lagi yang berkaitan dengan keberlangsungan CLD menyambut tantangan baru di tahun depan. Saya ingin memberi tahu bahwa, Axel Delacroix telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Crown Land Development." William berkata dengan datar, namun memberi efek yang tidak sedikit.

Ruangan kembali dipenuhi dengung dan seruan-seruan tidak percaya. Mysha sendiri baru mendengar hal tersebut langsung menoleh ke arah Axel. Pria berambut pirang itu tidak memandangnya, fokus melihat reaksi dari peserta rapat. Dalam hati, Mysha bertanya-tanya apa sebenarnya yang sedang terjadi. Apakah putusnya pertunangan mereka mempengaruhi keputusan Axel untuk melepas posisi yang sudah diperjuangkan Axel selama bertahun-tahun itu? Mysha tidak paham. Walaupun dia tidak ingin bertemu Axel lagi dalam waktu dekat, pengunduran ini terlalu berlebihan. Masih ada banyak cara untuk tidak saling bertatap muka di zaman modern.

Atau, Axel mengetahui bahwa dirinya putri dari Eric Johannson? Tidak, Mysha menggeleng. Dia belum sempat memberi tahu Axel tentang kondisinya di CLD dan tadi Axel juga terkejut ketika Michael memberi tahu. Jadi, untuk apa Axel mengundurkan diri?

Satu deheman dari William dan semua suara langsung lenyap. Perhatian ruangan itu kembali ke depan. William menggunakan waktunya untuk memandangi satu per satu peserta rapat.

"Untuk itu, saya menunjuk Miss Mysha Johannson sebagai CEO Crown Land Development yang baru, aktif mulai tanggal 2 Januari. Apakah Anda bersedia?"

Mysha memandangi William dengan mulut ternganga. Dia tidak tahu hal inu sebelumnya dan ingin mencecar William dengan berbagai pertanyaan, tapi tatapan para peserta rapat menunggu jawabannya membuat Mysha hanya bisa tersenyum dan menyalami direkturnya.

"Sebuah kehormatan bagi saya untuk dipercayakan sebuah posisi penting seperti ini," ucap Mysha dengan sempurna.

Tepuk tangan kembali begemuruh  selama beberapa saat sebelum William mempersilakannya turun dan melanjutkan rapat.

Mysha sampai di bawah podium dengan tatapan linglung, masih tidak percaya pada pengumuman tadi. Michael mendatanginya dengan senyum lebar, sepertinya sudah tahu bahwa hal ini akan terjadi.

"Selamat, Mysh." Dia memeluk Mysha sekali lagi.

"Ada apa ini, Mike? Kau tidak memberitahuku apa pun!"

"Bagian dari kejutan!" Michael tertawa kecil sementara William memanggil perwakilan CLD di Singapura untuk presentasi. "Maaf, aku dan Will baru saja sepakat kemarin malam dan tidak ada waktu untuk memberi tahumu. Pengunduran diri Axel yang tiba-tiba juga membuat kami tidak punya pilihan lain ...."

Mysha tidak lagi fokus mendengar Michael berbicara. Dia melihat Axel berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar. Wanita itu perlu tahu alasan Axel mengundurkan diri. Mysha merasa, apa pun yang terjadi di antara mereka tidak seharusnya mengganggu kinerja Axel. Di luar reputasi pria itu sebagai womanizer yang menyakitinya, Mysha tidak ingin perusahaan ayahnya kehilangan salah satu karyawan terbaik dan Mysha harus mengakui, dalam hatinya yang terdalam, dia masih ingin memperbaiki segalanya.

Wanita itu menghela napas, menyadarkan diri. Tidak, dia dan Axel sudah berakhir. Keputusannya kali ini, murni karena pekerjaan.

"Sebentar, Mike. Aku harus pergi."

Mysha segera melewati Michael dan ikut keluar dari ruang rapat. Setengah berlari, dia mengejar Axel. Pria itu melangkah cepat di sepanjang lorong, tanpa menoleh ke belakang. Dia berusaha mengejarnya, namun dengan hak setinggi lima senti, dia tidak ada harapan mengejar langkah Axel. Pria itu berbelok ke arah lift, suasana kantor sedang sunyi karena semua orang di lantai itu sedang berada di ruang rapat. Kehabisan cara, Mysha terpaksa memanggil untuk membuatnya berhenti.

"Axel!"

Pria itu menoleh. Ketika netra biru itu bersirobok dengan tatapan Mysha, detak jantung wanita itu berhenti sejenak. Mata itu, masih bisa menggetarkan hatinya, namun dengan cepat rasa sakit menjalar. Putaran kenangan Axel dengan wanita berambut coklat itu membuat dadanya nyeri. Mysha menahan semua emosinya dan berjalan mendekati Axel.

"Tunggu!" serunya ketika Axel melengos.

Ingat, semua ini demi CLD!

Mysha kembali berlari untuk mengikuti langkah Axel, namun tiba-tiba dia merasa sesosok bayangan berlari melewatinya cepat dan suara pukulan terdengar. Mysha menahan napas, menyadari bahwa Axel sudah terjatuh di lantai dengan hidung patah. Darah mengalir dari sana, menetes membasahi kemeja putihnya.

"Ini karena kamu sudah menyakiti Mysha," desis Michael mengancam. "Dan ini karena kamu melanggar janjimu padaku."

Pengacara berkacamata itu mengangkat lengannya tinggi, bersiap menghajar wajah Axel sekali lagi.

"MIKE!!!"

FINALLY! SESEORANG MEWAKILIKU MENGHAJAR AXEL! NYAHAHAHAHHA!!!! //Ketawa syaiton

Ah iya, maaf belum bisa balas2 komen, masih harus revisi buat novelku yg akan terbit maret

Hwaaaaa! Doakan lancaaaar!

Aku tetap akan berusaha membagi waktu. Tetap dukung CEO Project yah ^^

See you!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top