CHAPTER 3
Title: MYSTERY OF BIGHIT HOSPITAL
Cast: Yoongi, Hoseok, Taehyung, Namjoon, Jimin, Jin, Jungkook
Lenght: Chapter Part
Rating: 15+
Author: Tae-V [Twitter KTH_V95]
.
CHAPTER 3
.
AUTHOR POV
Taehyung sudah berbaring di atas kasurnya setelah Jimin meminta bantuan perawat di lantai 6.
"Taehyung ah! Kau kenapa sebenarnya? Mengapa bicaramu melantur?" Jimin cemas melihat kondisi Taehyung.
"Jimin ah..." sahut Taehyung.
"Ne?" tanya Jimin.
"Coba lihat ke arah jendela." sahut Taehyung.
Jimin menoleh ke arah jendela.
"Kenapa dengan jendela itu?" tanya Jimin.
"Apa kau.. Melihat seseorang berdiri disana?" tanya Taehyung.
Jimin menatap Taehyung. "Kau bercanda? Tidak ada siapapun di kamar ini selain kita!"
"Aku... Melihat.. Seorang pria dengan baju pasien seperti kita. Berdiri disana, menatap ke arahku sambil tersenyum..." sahut Taehyung.
Dari ekspresi Taehyung, Jimin bisa melihat betapa ketakutannya Taehyung.
"Wajahnya..." sahut Taehyung sambil mulai meneteskan air mata. "Hancur dipenuhi luka sayatan..."
"Mwoya, Kim Taehyung?" sahut Jimin dengan ekspresi terkejut.
"Kakinya hanya ada satu... Tangannya buntung keduanya, tepat di pergelangan tangannya..." sahut Taehyung.
Air mata mulai membasahi wajah Taehyung. Bibirnya mulai gemetaran.
"Kim Taehyung!" bentak Jimin. "Kau bicara apa?"
"Ia... Seolah tengah menertawaiku... Karena hanya aku yang bisa melihatnya..." sahut Taehyung sambil terisak.
Dan sosok mengerikan itu menghilang seketika itu juga.
Taehyung langsung meletakkan kedua telapak tangannya di wajahnya, menutupi wajahnya, sambil terisak.
Jimin duduk di samping Taehyung dan memeluk Taehyung. "Apa yang kau bicarakan, imma?"
"Kurasa... Setelah kecelakaan itu... Aku jadi bisa melihat penampakan, Jimin ah..." sahut Taehyung sambil terus terisak dalam pelukan Jimin.
"Mungkin itu hanya halusinasimu saja, efek pasca operasi, Taehyung ah..." sahut Jimin, berusaha menenangkan Taehyung.
.
.
.
JIMIN POV
Sudah dua hari belakangan ini, sejak kejadian di lorong itu, Taehyung jadi aneh.
Sangat aneh!
Ia seringkali ketakutan secara tiba-tiba.
Menurutnya, sejak kecelakaan itu, ia jadi bisa melihat para hantu yang berkeliaran di sekitarnya.
Apa itu masuk akal?
Jujur saja, aku merasa aneh dan tidak percaya.
Ia bahkan bercerita padaku, ia sempat beberapa kali melihat sosok anak kecil yang sangat mirip dengan mendiang adiknya, berkeliaran di rumah sakit.
Apa itu masuk akal?
Tadi pagi ia tiba-tiba menyapa lorong yang kosong.
Kata Taehyung, ada dua perawat lewat disana, tapi aku tidak melihat siapapun saat itu!
Apa yang sebenarnya terjadi pada Taehyung?
Aku jadi sangat cemas...
Apa... Otaknya bermasalah karena kecelakaan itu?
Makanya ia jadi sering berhalusinasi?
.
.
.
Siang itu aku berjalan menuju ke perpustakaan.
Salah satu hal yang kusukai dari Bighit Hospital ini adalah, mereka menyediakan perpustakaan!
Jadi, untuk para pelajar yang sedang menjaga orang tua atau keluarga mereka disini bisa sambil belajar juga.
Aku cukup suka membaca buku.
Karena itu, aku memutuskan untuk ke perpustakaan sambil menunggu Taehyung yang sedang berada di ruang fisioterapi untuk berlatih berjalan dengan bantuan dokter dan perawat.
Ketika aku sedang menghadap ke arah rak sambil mencari buku apa yang ingin kubaca, tiba-tiba saja hawa dingin melintas di leherku.
Mwoya igo?
Aku melihat ke sekitarku.
Tidak ada jendela di dekat sini.
Tidak ada orang juga di sekitarku.
Apa aku hanya terkena angin dari AC?
Aku kembali mencari buku apa yang ingin kubaca.
Kali ini, dengan sangat jelas aku bisa merasakan seperti ada orang yang lewat tepat di belakangku.
Aku kembali menoleh ke belakang, namun tidak ada siapapun disana!
Aku terdiam sejenak, lalu kembali menatap rak buku itu sambil membaca judul - judul buku tersebut.
Buku apa yang harus kubaca?
Tiba-tiba saja...
Aku merasakan..
Dengan sangat jelas!
Ada seseorang yang berdiri tepat di belakangku.
Aku terdiam sejenak.
Seketika itu juga tubuhku mulai merinding.
Perlahan aku menoleh ke belakang.
Namun, tetap saja sama.
Kosong!
Tidak ada siapapun di belakangku!
Ada apa denganku?
Aku segera mengambil sebuah buku secara acak, lalu berlari kecil menuju meja tempat petugas perpustakaan itu berada.
Kurasa, wajahku terlihat agak pucat. Karena petugas itu bertanya padaku.
"Kau baik-baik saja, hwanjanim?"
"Ne?" Aku menatap petugas itu.
Jeon Jungkook. Nama itu tertera di seragam yang dikenakannya.
"Wajahmu agak pucat... Apa kau baik-baik saja?" tanya pria bernama Jungkook itu.
Aku menganggukan pelan kepalaku. "Aku baik-baik saja..."
"Kau mau membaca disini atau dibawa ke kamarmu? Kalau dibawa ke kamarmu, maksimal dua hari lagi harus kau kembalikan kesini.." sahut petugas itu.
Sebenarnya aku ingin membaca disana.. Tapi tiba-tiba aku merasa takut.
"Aku bawa ke kamarku saja." sahutku.
"Araseo.. Jamkkanman.." sahutnya sambil meregistrasikan peminjaman buku itu di komputernya.
Tubuhku masih merinding ketakutan.
"Siapa namamu dan berapa nomor kamarmu?" tanya petugas itu.
"Park Jimin. Kamar 613." sahutku.
Setelah selesai meregistrasikan peminjaman buku itu, ia menyerahkan buku itu kepadaku.
"Ini.. Jangan lupa kembali dua hari lagi.." sahutnya sambil tersenyum, menampilkan sederetan gigi kelincinya.
"Gumawo.." sahutku. "Ngomong-ngomong, kau terlihat masih muda. Apa kau bekerja disini?"
"Panggil saja aku Jungkook. Aku baru lulus sekolah di Busan dan butuh biaya untuk melanjutkan ke universitas. Makanya aku memutuskan bekerja dulu selama setahun ini, dan baru akan masuk kuliah tahun depan." sahutnya.
"Kau dari Busan?" tanyaku, terkejut.
"Majjayo.." sahutnya.
"Aku juga berasal dari Busan!" sahutku penuh antusias.
"Ah jinjja?" Ia tercengang.
Aku menganggukan kepalaku. "Majjayo! Kenalkan, aku Park Jimin. Berapa usiamu?"
"Aku kelahiran 1997. Kalau kau?" tanya Jungkook.
"1995. Kalau begitu kau bisa memanggilku hyeong~ Hehehe.." sahutku.
"Ah... Araseo, hyeong.." sahutnya.
"Lalu, mengapa dari Busan kau bisa jauh-jauh kesini?" tanyaku.
"Kenalan ayahku seorang dokter disini. Aku mendapatkan pekerjaan ini atas bantuannya.." sahutnya. "Kalau kau sendiri, hyeong? Mengapa kau bisa berada di Daegu?"
"Ahhh.. Koneksi rupanya? Hahaha~" sahutku. "Aku kuliah di Daegu Arts University dengan jalur beasiswa, makanya aku stay disini sementara keluargaku semua ada di Busan."
"Ahhhh.. Kita sama-sama perantauan ternyata, hehehe.." sahut Jungkook.
"Majjayo.." sahutku.
"Lalu, apa penyakitmu sampai harus dirawat disini, hyeong?" tanya Jungkook.
"Bus yang kunaiki dengan temanku mengalami kecelakaan.. Hanya aku dan temanku yang selamat namun kami mengalami luka yang cukup parah, makanya aku dan temanku masih harus berada disini sambil menunggu kondisi kami pulih.." sahutku.
"Kecelakaan? Aigoo... Itu pasti sangat mengerikan.." sahutnya sambil bergidik.
"Majjayo.. Aku terkadang bermimpi akan kejadian itu, dan aku selalu terbangun dengan tubuh basah oleh keringat..." sahutku.
Setelah berbincang-bincang sejenak, aku pun berpamitan dan kembali ke kamarku.
.
.
.
AUTHOR POV
Taehyung tengah berjalan ke kamarnya sore itu setelah keluar dari ruang fisioterapi.
Dengan susah payah ia berusaha berjalan, masih dengan bantuan tongkat di kedua tangannya.
Tiba-tiba saja kakinya menginjak lantai yang masih basah karena baru selesai dipel beberapa saat yang lalu.
"Kyaaa!" pekik Taehyung.
Untung saja, ada seorang pasien yang berada disana dan dengan sigapnya menahan badan Taehyung sehingga Taehyung tidak jadi terjatuh.
"Aigoo!" sahut pria bertubuh tinggi itu sambil menahan tubuh Taehyung.
"Gumawo.." sahut Taehyung setelah ia bisa berdiri dengan baik.
Pasien itu membantu Taehyung agar bisa menggenggam tongkatnya lagi dengan baik.
"Jinjja gumawo.. Kalau tidak ada kau, aku pasti sudah terjatuh..." sahut Taehyung.
"Lain kali kau harus lebih berhati-hati.. Kakimu kenapa?" tanya pasien itu.
"Aku? Ah... Aku mengalami kecelakaan minggu lalu.. Kakiku patah dan sudah dioperasi, sekarang sedang dalam masa pemulihan makanya aku butuh bantuan tongkat ini.." sahut Taehyung.
Pasien itu menganggukan kepalanya. "Aaahhhhh..."
"Kalau kau? Apa penyakitmu? Mengapa kau disini?" tanya Taehyung.
"Kenalkan, namaku Kim Namjoon. Panggil saja Namjoon. Aku mengidap anemia akut.. Makanya aku sering dirawat disini setiap anemiaku kambuh..." sahut pasien bernama Namjoon itu.
"Ah... Kenalkan, aku Kim Taehyung. Panggil saja Taehyung." sahut Taehyung. "Sekali lagi, terima kasih karena sudah menolongku barusan..."
"Ne!" sahut Namjoon sambil tersenyum, menampilkan kedua lesung pipinya. "Lain kali lebih hati-hati ya!"
"Araseo.. Gumawo..." sahut Taehyung.
"Apa perlu kubantu ke kamarmu? Dimana kamarmu?" tanya Namjoon.
"Lantai 6.." sahut Taehyung. "Kalau kamarmu?"
"Lantai 5.. Satu lantai di bawahmu.." sahut Namjoon. "Apa aku perlu membantumu ke kamarmu?"
"Gwenchana.. Aku bisa berjalan sendiri asalkan tidak ada lantai yang licin lagi, hehehe.." sahut Taehyung.
.
.
.
JIMIN POV
Malam itu aku tiba-tiba ingin buang air kecil.
Taehyung sudah terlelap di kasurnya.
Aku pun perlahan turun dari kasurku, kemudian mendorong tongkat tempat infusanku digantungkan itu menuju ke kamar mandi.
Jarum jam menunjukkan pukul 00.23 AM.
Aku, masih setengah mengantuk, berjalan menuju kamar mandi.
Namun, tiba-tiba saja, seperti ada yang lewat tepat di belakangku!
Aku menoleh ke belakang, namun tidak ada siapa-siapa!
Taehyung masih terlelap di atas kasurnya.
"Mwoya igo?" gumamku sambil kembali berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Ketika aku buang air kecil, aku mendengar suara seorang wanita bersenandung.
Bulu kudukku bergidik seketika.
"Apa itu suara perawat yang sedang patroli di lantai enam ini?" gumamku.
Aku pun berjalan menuju wastafel dan mencuci tanganku.
Tiba-tiba saja, hawa dingin itu terasa di leherku.
Tubuhku merinding tiba-tiba.
Mwoya igo?
Aku mematikan keran wastafel dan menatap ke cermin di hadapanku.
Seketika itu juga aku nyaris pingsan!
Ada sebuah wajah terpantul di cermin itu!
Wajah seorang pasien wanita berambut panjang.
Wajahnya rusak. Hancur akibat banyak luka bakar di wajahnya!
Sosok itu menatapku dengan tatapan sangat mengerikan.
Aku ingin berteriak, namun tidak ada suara yang keluar!
Sosok itu semakin mendekat ke arahku.
Tubuhku sama sekali tidak bisa kugerakkan.
Ada apa ini?
Ada apa denganku?
Ada apa... Dengan rumah sakit ini?
.
-TBC-
NOTE : ASTAGA MAAF LAMA UPDATENYA :(
SINYAL NGAJAK KEMUSUHAN BANGET INI ASTAGA :(
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top