CHAPTER 16
Title: MYSTERY OF BIGHIT HOSPITAL
Cast: Yoongi, Hoseok, Taehyung, Namjoon, Jimin, Jin, Jungkook
Lenght: Chapter Part
Rating: 15+
Author: Tae-V [Twitter KTH_V95]
.
CHAPTER 16
.
TAEHYUNG POV
Dan tiba-tiba saja, ponsel Namjoon hyeong menyala karena ada notifikasi yang masuk.
Aku secara tidak sengaja menatap ke arah ponsel yang tengah menyala itu.
Dan kedua bola mataku terbelalak ketika melihat foto yang dipasang sebagai wallpaper di ponsel milik Namjoon hyeong!
Foto itu...
Foto Namjoon hyeong...
Yang tengah berangkulan dengan seseorang yang wajahnya sangat tidak asing di wajahku!
Walaupun selama ini aku selalu melihatnya dengan sosok mengerikan dan tidak tahu bagaimana wajahnya ketika sosok itu masih hidup sebagai manusia, namun dari foto di wallpaper ponsel itu aku bisa melihat dengan sangat jelas!
Bahwa Namjoon hyeong tengah berangkulan dengan Kim Seokjin di foto itu!
Mengapa Namjoon hyeong... Bisa kenal dengan Kim Seokjin?
Aku masih dalam keadaan syok ketika Namjoon hyeong berjalan keluar dari kamar mandi dan duduk disampingku.
"Kau kenapa, Taehyung ah? Mengapa kau terbelalak seperti itu?" tanya Namjoon hyeong ketika melihat ekspresi di wajahku.
"Hyeong... Bolehkah aku bertanya kepadamu sesuatu?" tanyaku.
Namjoon hyeong menganggukan kepalanya. "Majjayo.. Ada apa?"
"Aku... Tidak sengaja melihat wallpaper ponselmu barusan..." sahutku.
"Uh?" Namjoon hyeong mengambil ponselnya. "Ah! Ada notifikasi masuk.."
Namjoon hyeong menatapku. "Ada apa dengan wallpaperku?"
"Pria yang berangkulan denganmu itu... Siapamu, hyeong?" tanyaku.
"Ini?" tanya Namjoon hyeong sambil menunjukkan foto itu dengan lebih jelas ke arahku.
Aku menganggukan kepalaku. "Majjayo... Ia.. Siapamu?"
"Waeyo? Kau mengenalnya?" Namjoon hyeong terbalak sambil menatapku.
Aku menganggukan kepalaku. "Kurasa aku kenal dengannya... Mengapa kau mengenalnya?"
"Ia hyeongku! Ia kakak kandungku, Taehyung ah! Lalu, kau bagaimana bisa mengenalnya? Dimana? Apa dulu kau pernah dirawat juga disini?" sahut Namjoon hyeong.
Dan jawaban itu langsung membuatku terbelalak.
Apa katanya?
Kim Seokjin... Adalah hyeong dari Namjoon hyeong?
Berarti... Kim Seokjin adalah anak pemilik Bighit Hospital ini juga?
Tanpa sadar, aku bertanya lebih lanjut. "Lalu... Apa kau kenal dengan perawat bernama Jang Heejin?"
Namjoon hyeong sedikit terlihat ragu, lalu menganggukan kepalanya. "Majjayo.. Tentu saja aku kenal. Ia kekasih Jin hyeong.. Namun appa tidak menyetujui hubungan mereka karena ia janda dengan satu anak..."
Aku semakin terbelalak.
Jadi... Yang dimaksud Sunbin ganhosa mengenai anak pemilik rumah sakit ini yang berkencan dengan Jang Heejin bukan Namjoon hyeong tapi Kim Seokjin?
Tiba-tiba aku teringat dengan Jeon Somi.
"Hyeong... Kalau kau anak dari pemilik rumah sakit ini... Apakah kau tahu sesuatu tentang apa yang terjadi di rumah sakit ini?" tanyaku lagi.
"Tentang apa maksudmu?" tanya Namjoon hyeong.
"Jeon Somi. Siswi yang meninggal karena tertabrak mobil. Apa kau tahu sedikit atau sesuatu mengenainya?" tanyaku.
Kali ini, bola mata Namjoon hyeong semakin terbelalak.
"Uhmmmm... Kurasa, aku pernah mendengar namanya.. Tapi entahlah. Aku tidak terlalu paham..." sahut Namjoon hyeong setelah terkejut untuk beberapa saat lamanya.
Kini, aku bisa melihat, Namjoon hyeong tengah menatapku dengan tatapan sangat serius. "Kini saatnya kau bercerita padaku, Taehyung ah... Darimana kau mengenal mereka?"
Aku menatap Namjoon hyeong. "Kalau kubilang dengan jujur, apa kau akan percaya?"
Namjoon hyeong mengernyitkan keningnya. "Apa maksudmu?"
"Jawab dulu pertanyaanku, hyeong.. Kim Seokjin sudah meninggal kan? Apa yang menyebabkan kematiannya?" tanyaku.
Namjoon hyeong semakin terbelalak. "Mengapa... Kau tahu ia sudah meninggal? Kau siapa sebenarnya?"
Tiba-tiba Yoongi ssaem dan Hoseok ganhosa masuk ke dalam kamar Namjoon hyeong.
"Kim Namjoon, waktunya memeriksa kondisimu." sahut Hoseok ganhosa.
"Uh? Ada Taehyung hwanja rupanya disini?" tanya Yoongi ssaem ketika melihatku.
"Annyeong, ssaem... Annyeong, Hoseok ganhosa.." sahutku, menyapa Yoongi ssaem dan Hoseok ganhosa.
Pembicaraanku dan Namjoon hyeong pun terputus.
"Kurasa, aku harus kembali ke kamarku dulu, hyeong.. Nanti kalau ada waktu kita bahas masalah ini lagi, oke?" sahutku sambil menatap Namjoon hyeong.
"Uh? Ohhh... Ne, araseo, Taehyung ah... Ada banyak juga yang ingin kutanyakan padamu.." sahut Namjoon hyeong.
"Kalian saling mengenal?" Yoongi ssaem terkejut mendengar percakapan kami.
"Uhmmm... Lumayan kenal, ssaem..." sahutku.
"Mereka sekarang berteman, hyeong.." sahut Hoseok ganhosa kepada Yoongi hyeong.
"Ahhh... Kau sudah punya teman rupanya sekarang, Kim Namjoon? Baguslah..." sahut Yoongi ssaem sambil tersenyum.
Aku pun berpamitan dan keluar dari kamar Namjoon hyeong.
Lagi-lagi, tatapanku sempat beradu dengan tatapan Hoseok ganhosa, dan lagi-lagi Hoseok ganhosa menatapku dengan tatapan yang aneh.
.
.
.
AUTHOR POV
Taehyung kembali mendapatkan ijin untuk mencari udara segar siang itu di roof garden Bighit Hospital.
Tentu saja ia tidak sendirian disana!
Ada sesosok hantu bernama Kim Seokjin yang menemaninya, walau hanya Taehyung yang bisa melihatnya.
Kebetulan siang itu roof garden kosong. Hanya ada Taehyung dan Jin di atas sana, jadi mereka bisa berkomunikasi dengan lancar.
"Aku sudah tahu identitasmu. Tapi aku belum tahu penyebab kematianmu.." sahut Taehyung.
"Jinjja? Itu saja sudah sangat baik! Gumawo, Kim Taehyung!" sahut Jin dengan ekspresi sangat senang. "Ceritakan padaku aku siapa!"
Taehyung tediam sejenak sambil menatap Jin.
"Waeyo?" tanya Jin.
"Kau... Adalah anak pemilik Bighit Hospital ini..." sahut Taehyung.
Jin terbelalak. "Jinjja? Jadi aku bukan dokter disini?"
"Aniya. Kurasa kau memang dokter yang bekerja disini, tapi kau sekaligus anak dari pemilik rumah sakit ini." sahut Taehyung.
Taehyung pun mulai menceritakan pada Jin mengenai Namjoon dan juga Jang Heejin.
"Jinjja? Aku punya adik yang juga dirawat disini?" tanya Jin. "Bahkan... Kekasihku juga menjadi hantu di rumah sakit ini?"
"Majjayo..." sahut Taehyung. "Yang aku bingung, mengapa arwah Jang Heejin, kekasihmu itu, tidak mengenalimu?"
"Apa karena aku lupa ingatan makanya ia tidak bisa menceritakan padaku tentang apapun? Tapi.. Mendengar ciri-ciri yang kau sebutkan, rasanya aku tidak pernah melihatnya sama sekali di rumah sakit ini... Selama aku bergentayangan disini, aku tidak pernah bertemu arwah bernama Jang Heejin itu.." sahut Jin. "Mengapa bisa ada hal seaneh ini?"
"Yang kubingungkan adalah.. Kematianmu sekitar enam bulan setelah kematiannya.. Apa kematianmu ada hubungannya dengan kematian Jang Heejin?" tanya Taehyung.
"Kau tidak sempat bertanya pada adikku kenapa aku meninggal?" tanya Jin.
"Sebelum ia menjawab, Yoongi ssaem dan Hoseok ganhosa datang. Aku tidak mungkin melanjutkan pembicaraan mengenaimu! Ada Hoseok ganhosa disana!" sahut Taehyung. "Entah mengapa, aku sangat mencurigainya..."
"Tapi kau bilang aku meninggal sebelum ia bekerja disini.." sahut Jin.
"Itu yang membuatku semakin bingung!" sahut Taehyung. "Ada apa dengan kematianmu sebenarnya? Lalu... Apa Jang Heejin benar mati bunuh diri karena depresi? Karena ayahmu tidak menyetujui hubungan kalian?"
"Apa aku... Bunuh diri setelah kekasihku meninggal seperti itu?" tanya Jin.
"Itu juga bisa jadi... Tapi... Entah mengapa aku masih merasa ada yang janggal..." sahut Taehyung.
"Setidaknya... Aku kini tahu siapa jati diriku.. Gumawo, Kim Taehyung..." sahut Jin.
Taehyung menganggukan kepalanya. "Ne... Jangan lupa sering berkunjung ke kamar 501 di lantai lima. Adikmu menderita anemia akut dan dirawat disana. Ia pasti begitu kehilangan dirimu karena foto kalian berdua dipasang sebagai wallpaper di ponselnya."
"Araseo... Gumawo, jinjja..." sahut Jin dambil menatap Taehyung dengan tatapan penuh rasa terima kasih.
.
.
.
"Aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Dan Taehyung hwanja kini tahu bahwa Seokjin ssaem adalah kakak Namjoon!" sahut Hoseok ketika ia makan siang bersama dengan Jungkook di rumah makan yang terletak tak jauh dari Bighit Hospital.
Hoseok sengaja mengajak Jungkook makan di luar untuk membahas masalah ini.
"Berarti... Sejak awal Taehyung-sshi tidak tahu bahwa Seokjin ssaem adalah kakak Namjoon-sshi? Lalu... Darimana ia mengenal Kim Seokjin ssaem?" tanya Jungkook.
"Itu yang semakin membuatku bingung, Jungkook ah! Siapa sebenarnya Kim Taehyung itu? Apa kau bisa bertanya kepada Jimin hyeongmu itu? Bukankah kau bilang kalian sangat dekat?" tanya Hoseok.
Jungkook menganggukan kepalanya. "Araseo, hyeong. Akan coba kutanya lebih lanjut kepada Jimin hyeong.."
Hoseok terlihat tengah berpikir dengan serius.
"Firasatku jadi sedikit tidak enak, hyeong..." sahut Jungkook.
"Nado, imma..." sahut Hoseok sambil mengernyitkan keningnya. "Kini Namjoon tahu bahwa Taehyung hwanja mengenal Seokjin ssaem. Itu berarti, Namjoon akan banyak mencari tahu lebih lanjut. Posisi kita bisa terancam, imma!"
"Majjayo... Apa yang harus kita lakukan sekarang, hyeong?" tanya Jungkook.
Hoseok menatap Jungkook. "Kita harus bergerak cepat, Jungkook ah!"
"Araseo, hyeong..." sahut Jungkook dengan ekspresi serius di wajahnya.
.
.
.
Yoongi tidak bisa tertidur semalaman itu.
Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
"Yoongi ya... Apa kau sudah tidur?" teriak Ibu Yoongi dari depan kamar Yoongi.
Yoongi tidak menjawab. Malas menjawab lebih tepatnya.
"Kau sudah tidur rupanya?" teriak Ibu Yoongi lagi. "Jaljayo, uri adeul..."
Yoongi menutupi tubuhnya dengan selimut, takut kalau ibunya iba-tiba masuk dan mendapatinya belum tertidur.
Setelah langkah kaki Ibu Yoongi terdengar menjauh, dan terdengar suara pintu kamar belakang terbuka lalu tertutup kembali, Yoongi membuka selimutnya dan terduduk di atas kasurnya.
Sebuah pesan masuk ke ponselnya.
"Apa yang harus kulakukan sekarang?" gumam Yoongi setelah membaca dan membalas pesan itu.
Sesuatu yang mengganggu pikirannya itu terus berputar di benaknya.
.
.
.
Hoseok menginap di kosan Jungkook malam itu.
Ada banyak hal yang harus segera mereka rencanakan dan mereka atur malam itu.
Ada sesuatu yang sangat penting yang harus segera mereka lakukan sebelum semua menjadi semakin runyam.
Jungkook dan Hoseok terus berdiskusi hingga pukul 01.23 AM.
"Hoahhhmmm~" Hoseok mulai menguap. "Jungkook ah, haruskah kita tidur sejenak? Aku sangat mengantuk..."
"Semangat, hyeong! Kita tidak boleh lengah, ingat itu!" sahut Jungkook.
"Ah! Aku lupa mengabari seseorang!" sahut Hoseok.
Jungkook menepuk kepalanya. "Ah, majjayo!"
Hoseok pun segera menghubungi seseorang dan menceritakan semua situasi yang tengah terjadi saat itu.
.
.
.
JIMIN POV
Aku paling benci kalau tiba-tiba ingin buang air kecil pada tengah malam begini!
Aku terbangun pukul 04.02 AM karena ingin buang air kecil.
Aku ingin membangunkan Taehyung agar menemaniku, tapi ia terlihat sangat lelap. Aku tidak tega membangunkannya.
Aku pun akhirnya memberanikan diriku untuk berjalan ke dalam kamar mandi.
Pintu kamar mandi sengaja tidak kututup.
Aku segera buang air, lalu mencuci tanganku.
Tiba-tiba terdengar suara buku terjatuh ke lantai di luar sana.
BUK!
Aku sedikit terlonjak saat mencuci tangan.
Aku segera mencuci tanganku dengan sabun sesegera mungkin.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan kuku di ubin dekat shower di ujung kamar mandi sana.
TUK.. TUK.. TUK..
Untung saja, sampai aku selesai mencuci tanganku, tidak ada hantu yang muncul. Hanya ada suara-suara yang mengganggu saja.
Aku segera berjalan keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kasurku.
Aku melihat, sebuah buku yang kupinjam di perpustakaan terjatuh ke lantai dekat kasurku.
Suara tadi, suara buku ini terjatuh kah?
Aku segera berjongkok untuk mengambil buku itu.
Dan tepat ketika aku berjongkok untuk mengambil buku itu, tepat di kolong kasurku, aku melihat sesosok hantu yang sedang merayap di kolong kasurku itu.
Rambut panjangnya terlihat sangat berantakan dan menutupi sebagian wajahnya.
Di sebagian wajahnya yang terlihat itu terdapat banyak luka tusukan benda tajam yang mengalirkan darah. Salah satu matanya bahkan pecah akibat tertusuk cutter, dimana cutternya masih menancap di bola matanya itu.
Sementara di tangannya yang menempel ke lantai, kesepuluh jari jemarinya hancur seperti dipukul dengan benda yang sangat keras. Dan di kedua lengannya terdapat banyak luka sayatan.
"Raaawwwwwrrrrrrrr..." Sosok itu menatap ke arahku sambil mengerang dengan erangan mengerikan.
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Aku refleks berteriak sangat kencang dan berlari menuju kasur Taehyung.
Taehyung terbangun dari tidurnya. "Waeyo, Park Jimin?" tanyanya dengan wajah masih mengantuk.
Aku langsung menangis sambil memeluk Taehyung.
Tak lama kemudian, Sunbin ganhosa berjalan masuk ke kamar kami.
"Aku mendengar ada yang berteriak. Ada apa?" tanyanya ketika ia masuk ke dalam kamar.
Aku tidak bisa berkata apa-apa. Rasa takut itu membuatku hanya bisa menangis dalam pelukan Taehyung.
.
.
.
AUTHOR POV
"Hyeong.. Kau tidak apa-apa kesini? Kudengar, tadi pagi-pagi sekali kau diganggu hantu menyeramkan lagi..." sahut Jungkook ketika siang itu Jimin ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya.
"Kabarnya sudah sampai kesini?" tanya Jimin.
"Sunbin ganhosa menceritakannya kepada Hoseok ganhosa. Hoseok ganhosa memberitahuku dan beberapa perawat lainnya, juga kepada beberapa dokter yang dikenalnya. Tentu saja, akhirnya kabar itu menyebar dengan cepat.." sahut Jungkook.
Jimin menatap Jungkook. "Jungkook ah... Apa kau sangat dekat dengan Hoseok ganhosa? Sepertinya kau cukup kenal dekat dengannya..."
"Uh?" Jungkook memiringkan kepalanya sejenak, lalu berkata, "Ahhhh.. Tentu saja... Ia salah satu hyeong yang kukenal disini..."
"Bukankah kau bilang, dokter kenalan ayahmu yang memberikanmu pekerjaan disini? Hoseok ganhosa kan perawat bukan dokter." sahut Jimin.
"Ayahku, ayah Hoseok ganhosa, dan ayah dari dokter yang kuceritakan itu dulu satu angkatan saat kuliah..." sahut Jungkook.
"Aaaaahhhh... Araseo... Pantas saja.. Aku agak bingung.. Waktu aku pingsan disini, kata Taehyung, Hoseok ganhosa yang membawaku ke kamar, padahal kan Hoseok ganhosa tidak sedang jaga di lantai ini saat itu.." sahut Jimin.
"Iya.. Aku segera menghubungi Hoseok ganhosa agar ia membawamu kembali ke kamar dan memeriksakan keadaanmu.." sahut Jungkook.
Jimin pun kembali berkeliling untuk mencari buku lain yang akan dipinjamnya.
Kebetulan siang itu perpustakaan sedang agak ramai, jadi Jimin tidak takut untuk berkeliling di rak buku.
Setelah menemukan buku yang akan dipinjamnya, Jimin kembali menghampiri meja Jungkook.
"Aku mau pinjam ini ya, Jungkook ah.." sahut Jimin sambil menyerahkan buku itu kepada Jungkook untuk didata.
Setelah Jungkook selesai mendata, Jungkook teringat percakapannya dengan Hoseok semalam.
Jungkook menatap Jimin. "Hyeong.. Ada yang ingin kutanyakan kepadamu..."
"Ne?" Jimin menatap Jungkook. "Apa yang ingin kau tanyakan?"
"Tentang Kim Taehyung... Teman dekatmu itu..." sahut Jungkook. "Bukankah ia sudah lama menjadi sahabatmu?"
Jimin menganggukan kepalanya. "Majjayo.. Kenapa, Jungkook ah?"
"Bisakah kau ceritakan padaku, ia siapa sebenarnya?" tanya Jungkook.
.
.
.
Hoseok menerima pesan di ponselnya sore itu.
"CCTV sudah berhasil kuamankan. Akan kuberikan padamu sesegera mungkin ketika waktunya tiba."
Hoseok segera menelepon Jungkook.
"Jungkook ah... CCTV sudah berhasil diamankan. Kita harus bergerak cepat segera!" sahut Hoseok.
"Araseo, hyeong! Aku juga punya informasi untukmu mengenai Kim Taehyung.. Aku sudah mendapatkan informasinya dari Jimin hyeong." sahut Jungkook.
"Kerja yang bagus, Jeon Jungkook! Sudah saatnya kita bergerak!" sahut Hoseok.
.
.
.
Pukul 12.40 AM, seseorang diam-diam berjalan masuk ke dalam kamar 613.
"Situasinya aman.." sahut seseorang. "Keduanya terlelap."
"Baguslah kalau begitu..." sahut seseorang lainnya. "Ayo cepat! Kita harus bergerak cepat sebelum ketahuan."
Seseorang diam-diam menyuntikkan sesuatu ke tubuh Taehyung tanpa Taehyung sadari karena ia tengah terlelap. Sangat pulas.
Dan tak lama kemudian, tubuh Taehyung pun dibopong ke sebuah tempat yang cukup jauh dari kamarnya.
.
.
.
Kehebohan terjadi keesokan harinya.
Jimin yang paling terkejut ketika mendengar berita itu.
Pasien bernama Kim Taehyung menghilang tanpa jejak.
"Taehyung... Ada apa dengannya? Dimana ia sekarang? Mengapa ia menghilang?" tanya Jimin dengan panik kepada Sohyun.
"Kami juga sedang mencarinya... Bersabarlah, Park Jimin hwanja... Kami akan berusaha agar bisa segera menemukannya." sahut Sohyun.
"Kim Taehyung, kau ada dimana sekarang? Mengapa tiba-tiba kau menghilang?" gumam Jimin sambil mulai meneteskan air matanya.
.
-TBC-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top