CHAPTER 9
Title: MYSTERY OF BANGTAN VILLAGE
Cast: All Bangtan Members
Genre: Mystery, Horror
Lenght: Chapter Part
Rating: 15+
Author: Tae-V [Twitter KTH_V95]
.
CHAPTER 9
.
Yoongi terlihat enggan menjelaskankan tentang Hoseok lebih jauh, karena itu ketiga pria muda tersebut mengubah topik pembicaraan, walaupun mereka sangat penasaran ada apa dengan Hoseok.
Setelah hujan reda, Yoongi berpamitan dan kembali ke tempatnya.
Ketiga pria muda itu saling bertatapan. "Hoseok hyeong... Ada apa sebenarnya dengan dirinya?" tanya Jimin.
Taehyung mengerutkan dahinya.
Jungkook menggelengkan kepalanya.
Akhirnya mereka memutuskan untuk tidur. Mereka masuk ke kamar masing-masing dan tertidur dengan lelap.
.
.
.
Rasanya malam itu Taehyung tidak dapat tertidur dengan lelap.
Taehyung mengalami mimpi yang sangat aneh. Ia berjalan di lorong sebuah rumah yang sangat besar. Kegelapan pekat menyelimutinya.
Ia terus berlari namun seolah lorong itu tak ada ujungnya.
Taehyung terengah-engah.
Tiba-tiba ada sesosok anak muda berdiri dihadapannya, ia tidak dapat melihat wajah anak muda itu karena terlalu gelap namun ia bisa melihat sesuatu yang mengkilat di tangan anak muda itu.
Sebuah pisau!
Taehyung sangat ketakutan namun kakinya kaku dan tidak dapat digerakan.
Anak muda itu semakin mendekat ke arah Taehyung, mengangkat tangan kanannya yang tengah memegang pisau itu.
Kali ini nafas anak muda itu semakin tergengar jelas.
BRUUUUK!
Taehyung terbangun dari mimpinya. Ia terjatuh dari kasurnya.
Tubuhnya dibanjiri keringat, padahal udara sangat dingin malam itu.
Nafas Taehyung masih terengah-engah. Ia terduduk di lantai kamarnya sambil mencoba menstabilkan nafasnya.
Sementara itu, di waktu yang sama, Jungkook dibangunkan oleh suara kursi yang ditarik dalam kamarnya. Ia melihat sekelilingnya tapi tidak ada siapapun disana.
Jungkook mengerutkan keningnya, lalu mencoba tertidur lagi.
Kali ini terdengar suara kucuran air di dalam kamar mandi.
Ia berlari melihat ke dalam kamar mandi, tapi tidak ada siapa-siapa disana.
Tubuhnya menggigil ketakutan.
TUUUK~ TUUUUK~
Terdengar suara langkah kaki dari luar kamarnya.
Namun Jungkook terlalu takut untuk membuka pintu kamarnya.
Ia langsung masuk ke dalam selimut.
Tak lama kemudian suara itu hilang.
Sementara Jimin yang tengah tertidur pulas di kamarnya, tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang.
Jimin bisa merasakan pelukan itu.
"Jungkook? Uhmmm..." sahut Jimin, masih dalam keadaan setengah tertidur.
.
.
.
Matahari mulai bersinar lagi dengan cerahnya.
Jungkook susah payah mencoba membuka matanya. Karena kejadian semalam, ia sulit tertidur lagi.
Dan baru sebentar ia tertidur, cahaya matahari sudah menyorot masuk ke dalam kamarnya.
Taehyung masuk ke kamar Jimin untuk meminjam kamar mandinya.
Jimin sudah terduduk di atas kasurnya sambil memainkan handphone di tangannya.
"Whoaaaa... Tumben kau sudah mandi jam segini?" tanya Taehyung.
"Aku tidur sangat lelap semalam..." sahut Jimin sambil menampilkan eye smile nya yang manis itu. "Dan aku terbangun dengan perasaan bahagia pagi ini, hehehe..."
"Aku bermimpi buruk semalam!" sahut Taehyung.
"Benarkah? Mimpi apa?" tanya Jimin.
Taehyung malas menjelaskannya. "Pokoknya aneh..." sahutnya singkat sambil masuk ke dalam kamar mandi Jimin.
.
.
.
Jarum jam menunjukkan pukul 8 pagi.
Ketiga pria muda itu berkumpul di dapur. Mereka berniat untuk memasak sarapan pagi ini.
Jungkook bertugas memasak nasi sementara Taehyung mencuci dan memotong-motong sayuran yang sempat dibelinya saat berjalan-jalan dengan Namjoon kemarin siang.
Dan Jimin bertugas memasak lauk pauk untuk sarapan pagi itu.
Jungkook berkali-kali menguap.
"Kau kurang tidur?" tanya Jimin.
"Aku mengalami kejadian aneh semalam," sahut Jungkook.
Jungkook menceritakan kejadian yang dialaminya semalam.
"Itu hanya perasaanmu saja, Jungkook a~" sahut Jimin.
"Aku rasa aku tidak salah dengar, hyeong..." sahut Jungkook.
"Karena itukah makanya kau semalam masuk ke kamarku dan memelukku?" tanya Jimin sambil tertawa.
Jungkook terdiam sejenak.
"Kapan aku ke kamarmu?" tanya Jungkook.
"Kau kan? Semalam..." jawab Jimin.
Jungkook menggelengkan kepalanya. "Aku tidak masuk ke kamarmu, hyeong.. Aku bersembunyi di balik selimutku."
"Lalu kau Tae yang semalam memelukku?" tanya Jimin sambil menatap Taehyung.
Taehyung mengerutkan dahinya sambil menggelengkan kepalanya.
"Lalu siapa?" tanya Jimin.
"Aku rasa kau bermimpi, Jimin a~" sahut Taehyung. "Aku juga mimpi buruk semalam," sahutnya lagi.
"Apa karena goa itu?" tanya Jungkook.
"Mungkin karena kita agak takut kemarin di goa itu makanya kita mengalami mimpi buruk semalam...." sahut Taehyung.
"Tapi aku yakin aku tidak bermimpi, hyeong!" protes Jungkook.
.
.
.
Siang itu mereka memutuskan untuk bermain playstation di depan kamar mereka. Sesekali mereka saling memukul dan berteriak.
TING TONG~
Bel gerbang villa berbunyi.
Jimin berlari ke bawah, menuju ke luar villa dan membukakan gerbang.
"Hai, Chef Jin!" sahut Jimin sambil tersenyum. "Ada apa?"
Jin menenteng sebuah kantong berisi beberapa masakannya.
"Kalian tidak sarapan ke tempatku tadi, aku bawakan ini, gratis, anggap saja sambutan untuk kunjungan kalian ke desa kami" sahut Jin sambil tersenyum lebar.
"Whoaaaa... Terima kasih banyak. Kami tadi memasak untuk sarapan, tapi ini bisa kami makan untuk makan siang ini... Ayo masuk, Jin-shi" ajak Jimin.
Jin masuk ke dalam villa itu.
"Teman-teman, Chef Jin membawakan makanan untuk kita. Gratis!" teriak Jimin agar kedua sahabatnya itu mendengarnya.
Kedua pria muda itu berlarian ke bawah menuju ruang utama.
"Waaah, baunya sangat enak..." sahut Jungkook antusias.
"Silakan dinikmati..." sahut Jin sambil tersenyum.
Jin melihat sekelilingnya.
"Villa ini cukup bagus, tidak kalah dengan villa lainnya." sahut Jin.
Mereka berbincang-bincang sebentar lalu Jin pamitan untuk kembali ke rumah makan miliknya.
.
.
.
Malampun tiba, dan lagi-lagi hujan turun dengan deras.
Ketiga pria itu memutuskan untuk berkaraoke sepanjang malam. Mereka memilih lagu-lagu kesukaan mereka, lalu menyanyi sambil menari dan berteriak-teriak.
Jam dinding menunjukkan pukul 11 malam.
Taehyung mulai mengantuk namun kedua sahabatnya itu terlihat masih enerjik.
Taehyung memutuskan untuk naik ke kamarnya dan tertidur.
Di tengah tidurnya, Taehyung terbangun karena suara karaoke yang terdengar sangat nyaring dari bawah.
Ia melihat jam di kamarnya. Pukul 2 pagi.
"Sudah jam segini mereka masih karaokean? Mereka sudah gila!" gerutu Taehyung sambil menutup kupingnya dengan bantal dan melanjutkan tidurnya.
.
.
.
Esok paginya, mereka berkumpul di ruang utama untuk bersiap menyantap sarapan di rumah makan Chef Jin. Kemarin waktu Jin datang berkunjung, ia mengingatkan agar ketiga pria muda itu sarapan hari ini di rumah makan miliknya karena ia akan membuat sup jamur dan ayam panggang yang sangat enak.
Setelah semua berkumpul, mereka berjalan kaki menuju rumah makan milik Jin.
"Whoaaa~ Kalian benar-benar hebat!" sahut Taehyung.
"Kenapa, hyeong?" tanya Jungkook.
"Bahkan kalian karaokean hingga jam 2 pagi? Kalian benar-benar mengganggu tidurku" sahut Taehyung.
Jimin dan Jungkook menghentikan langkah mereka, lalu saling bertatapan.
Taehyung ikut berhenti dan melihat ke arah mereka berdua. "Kenapa?"
"Kami tidur tak lama setelah kau pergi, Tae..." sahut Jimin sambil menatap Taehyung dengan tatapan aneh.
Taehyung terkejut. "Jangan bohong......." sahut Taehyung.
"Kami serius, hyeong.. Setelah kau pergi ke atas, kami menyanyikan satu buah lagu kemudian memutuskan untuk berhenti karaoke dan naik ke kamar kami." jawab Jungkook.
Taehyung membuka lebar kedua bola matanya sambil menatap Jimin dan Jungkook.
Mulutnya terbuka sedikit lebar.
Banyak pertanyaan yang kini tengah melintas di benaknya.
.
-TBC-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top