CHAPTER 17

Title: MYSTERY OF BANGTAN VILLAGE 

Cast: All Bangtan Members

Genre: Mystery, Horror

Lenght: Chapter Part

Rating: 15+

Author: Tae-V [Twitter KTH_V95]

.

CHAPTER 17

.

DUAR!

Petir kembali terdengar. Tanpa mereka sadari, sesosok pria sudah berdiri di depan pintu villa itu sedari tadi, memperhatikan kejadian yang berlangsung di ruang utama.

"Siapa bilang kalian bisa pergi seenaknya?" Sebuah suara terdengar.

Namjoon, Taehyung, dan Jimin refleks menengok ke arah suara itu berasal.

Seorang pria berdiri disana, di belakang mereka. Wajahnya memakai masker, kepalanya menggunakan topi, wajahnya tidak dapat terlihat jelas.

Dan ada sebuah golok terangkat di tangan kanannya. Golok itu terlihat sangat tajam, memantulkan kilatan cahaya lampu.

"Siapa bilang kalian bisa pulang? Sekarang saatnya kita berpesta.."

Namjoon, Jimin, dan Taehyung membelalakan kedua matanya. Jungkook masih terbaring tak berdaya di sofa ruang utama.

"Semua pintu sudah kukunci dengan sempurna..." Suara pria itu tidak terdengar terlalu jelas karena masker yang menutupi mulutnya, namun suara itu rasanya sudah tidak asing di telinga Namjoon, Jimin, dan Taehyung.

"Dan hujan yang deras ini rasanya tidak akan berhenti hingga larut malam nanti... Kalau kalian ingin berteriak, silakan... Tak akan ada yang bisa mendengar tangisan kalian... Tidak akan ada yang mendengaaaar! Hahahaha..."

DUAR!

DUAR!

Petir semakin bergemuruh dengan kencang. Pohon-pohon mulai bergerak tidak karuan karena tiupan angin yang kencang.

Tubuh Namjoon terasa sangat lemas. Ini adalah waktu yang selalu ditunggunya seumur hidupnya. Namun ketika apa yang ditunggunya ada di hadapannya, justru ia dalam posisi yang lemah.

Semua rencana yang ia persiapkan selama ini bersama Yoongi sia-sia. Kemunculan psikopat ini terlalu tiba-tiba bagi Namjoon.

Pria bermasker itu memiringkan kepalanya menatap keempat pria dihadapannya.

"Harus kumulai darimana terlebih dahulu?" sahutnya dengan nada yang sangat dingin.

Namjoon sudah bersiap mengeluarkan senjata di tangannya.

Karena ia petugas keamanan, ia membawa beberapa peralatan keamanan, hanya saja ia tidak memiliki senjata api!

Senjata api itu selalu disimpan tim petugas keamanan di pos jaga dan dilarang untuk dibawa keluar pos jika tidak ada urusan yang penting.

Namjoon hanya membawa pisau lipat kecil dan sebuah pemukul. "Apa yang harus kulakukan saat ini?" gerutunya pelan.

"Kau si... siapa?" tanya Jimin.

Taehyung berdiri tepat di depan Jungkook untuk mengamankan sahabatnya itu.

"Aku? Hmmmm... Aku seseorang yang sudah mengincar tubuh kalian sejak kalian bertamu ke desa ini..." jawab pria bermasker itu dengan nada yang menakutkan.

Golok di tangan pria bermasker itu diayun-ayunkan pelan di depan wajahnya.

"Aku tidak tahu apakah golok ini cukup untuk menyayat tubuh kalian atau tidak..."

Sekujur tubuh Jimin mulai dibanjiri keringat dingin.

Pria bermasker itu berjalan mendekat.

Namjoon memegang pemukul di tangan kanannya, siap bertarung melawan pria bermasker itu. Pria bermasker itu perlahan-lahan berjalan semakin mendekat ke arah Namjoon.

Namjoon mengayunkan pemukul itu ke wajah sang pria bermasker, namun dengan mudahnya pria bermasker itu menghindar. Pertarungan mulai terjadi diantara mereka.

.

.

.

Sementara Namjoon berjuang melawan pria bertopeng itu, Taehyung berlari ke lantai atas sambil menggendong Jungkook untuk mengamankannya.

Taehyung berhasil masuk ke kamar Jungkook dan membaringkan Jungkook yang masih belum sadar itu di kasurnya.

Taehyung mencoba menelepon pos jaga, namun pesawat telepon terputus.

Pria bermasker itu sudah terlebih dahulu memutuskan sambungan telepon yang ada di rumah itu.

Taehyung mencoba mencari pertolongan tapi karena cuaca sangat buruk, handphonenya tidak mendapat signal.

Taehyung membanting handphonenya, mengunci kamar Jungkook, dan berlari ke bawah untuk berusaha menolong Namjoon.

Sementara itu Jimin tengah berusaha membantu Namjoon namun tenaga pria bermasker itu sangatlah kuat.

Lengan kanan Namjoon mulai meneteskan darah karena tersayat oleh golok milik pria bermasker itu.

"Aaarghhhh~!" Namjoon berteriak kesakitan, dan teriakan Namjoon diiringi suara tawa yang menyeramkan dari mulut si pria bermasker itu.

Jimin memekik melihat darah yang mengalir dari lengan Namjoon.

"Kalau kalian melawan, kalian akan terluka seperti ini.. Tenanglah... Aku masih ingin bersenang-senang dulu dengan kalan..." sahut pria bermasker itu dengan nada dingin.

Pria itu menghampiri Namjoon yang tengah duduk kesakitan di sudut ruangan. Ia memiringkan kepalanya menatap Namjoon.

Namjoon masih meronta karena darahnya tak mau berhenti mengalir.

Pria itu terlihat menikmati pemandangan dihadapannya. Ia memasukkan golok di tangannya itu ke dalam tasnya dan mengeluarkan sebuah pisau lipat kecil dari ikat pinggang baju dinas milik Namjoon.

SREEET~

Sebuah goresan terlukis di pipi kiri Namjoon. Darah segar mengalir dari pipi Namjoon. "Arrrrrghhhhh~~! BRENGSEK KAUUUUU!" Namjoon semakin berteriak kesakitan.

"Semakin kau seperti itu, aku semakin menikmatinya..." sahut pria bermasker itu sambil menatap tajam ke arah Namjoon.

Ketika pria bermasker itu sedang fokus terhadap Namjoon, Jimin dan Taehyung pelan-pelan bersembunyi.

Jimin dan Taehyung bersembunyi di dalam ruang karaoke dan pintunya dikunci. Seluruh tubuh mereka menggigigl ketakutan.

"Apa yang bisa kita lakukan? Apa?" sahut Jimin pelan.

Taehyung menggelengkan kepalanya. Air mata Jimin mulai menetes.

"Jungkook bagaimana?" sahut Jimin.

"Aku sudah mengamankannya di kamar." jawab Taehyung.

.

.

.

"Kalian bersembunyi dimana, bocah-bocah kecil?" Suara itu mulai terdengar dari ruang utama, sementara teriakan Namjoon juga dapat terdengar dengan jelas.

Langkah kaki terdengar mendekat ke arah ruang karaoke. Detak jantung Jimin dan Taehyung semakin cepat.

DOK! DOK! DOK!

Pria bermasker itu mulai menendangi pintu ruang karaoke yang terkunci itu.

Taehyung menyadari bahwa jendela dalam ruang karaoke itu ternyata bisa terbuka dan mengarah tepat ke halaman depan villa.

Taehyung cepat-cepat membuka jendela dan bersiap meloncat ke luar.

DUAAAAAK~

Pintu berhasil terbuka. Tatapan jahat itu terlihat jelas di mata pria bermasker itu.

Taehyung langsung meloncat ke luar jendela.

Jimin juga berusaha ikut meloncat bersama Taehyung namun kakinya tertangkap oleh pria bermasker itu.

Jimin terbanting ke lantai. "Arggghhh!"

Rasa sakit menjalar di seluruh tubuh Jimin.

JLEEEEP!

"Arrrghhhhh~" Kali ini teriakan Taehyung terdengar nyaring di luar, seiringan dengan suara derasnya air hujan yang masih turun membasahi Bangtan Village.

Ternyata ketika Taehyung berusaha kabur, pria bermasker itu melemparkan pisau lipat di tangannya dan dengan sangat akurat pisau itu menusuk tepat di perut kanan Taehyung.

Darah mulai merembes keluar dari kaos yang dipakai Taehyung.

.

-TBC-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top