CHAPTER 15
Title: MYSTERY OF BANGTAN VILLAGE
Cast: All Bangtan Members
Genre: Mystery, Horror
Lenght: Chapter Part
Rating: 15+
Author: Tae-V [Twitter KTH_V95]
.
CHAPTER 15
.
Satu jam kemudian, Taehyung mulai sadar.
Taehyung butuh waktu beberapa saat untuk bisa mengangkat tubuhnya dan duduk di kasur Jungkook.
"Kau tidak apa-apa, hyeong?" sahut Jungkook.
"Kau kenapa, Tae?" tanya Jimin.
Taehyung menatap kedua sahabatnya itu. "Aku... Melihat kejadian aneh lagi... Semalam..."
"Masalah Hoseok? Kau sudah bercerita padaku. Kau lupa?" sahut Jimin.
"Hoseok hyeong?" Jungkook bertanya kepada Jimin.
"Ah... Lupa kuberitahukan padamu, nanti aku ceritakan!" sahut Jimin.
Jungkook mengangguk sambil mengerutkan dahinya. "Bukan itu, Chim... Kali ini aku melihat... Seorang wanita... Duduk disana..." sahut Taehyung sambil menunjuk kursi dalam kamar Jungkook.
"Hah? Wanita?" mata Jimin terbelalak.
Taehyung mengangguk.
Jungkook mulai menunjukkan ekspresi ketakutan.
"Siapa wanita itu?" tanya Jimin.
Taehyung menggeleng. "Wajahnya tidak kelihatan, tapi kakinya buntung sebelah..."
"Kyaaaa~!" Jungkook memekik ketakutan sambil langsung memeluk erat punggung Jimin.
Mulut Jimin terbuka lebar, menandakan ketakutannya.
"Entahlah.. Badanku rasanya sangat lemas. Aku berusaha berteriak tapi tidak ada suara yang keluar. Tubuhku terasa kaku..." sahut Taehyung. "Ada apa dengan villa ini..." sahutnya dengan suara lirih.
"Kau tiduran saja dulu, Tae.." sahut Jimin sambil menepuk-nepuk pelan kepala Jungkook agar Jungkook kembali tenang.
.
.
.
Tak lama kemudian Jimin dan Jungkook turun untuk memasak di dapur, sementara Taehyung tengah berbaring sambil berpikir.
"Hoseok hyeong.. Seorang wanita... Tubuh keduanya begitu mengenaskan.. Ada apa sebenarnya?" Taehyung terus berusaha memutar otak.
Di dapur, Jimin menceritakan kejadian semalam kepada Jungkook. Mulai dari Yoongi yang terlihat di danau, sampai Hoseok yang mondar-mandir di kebun belakang villa dan penampakan sosok Hoseok yang menyeramkan di kamar Taehyung.
Jungkook mengerutkan dahinya. "Ada apa sebenarnya dengan ini semua, hyeong? Ada apa dengan villa ini?"
Jimin menggelengkan kepalanya. "Aku mulai lelah, sungguh..." sahut Jimin dengan nada lirih.
Tiba-tiba angin berhembus di dapur, padahal jendela dapur jelas-jelas tertutup rapat.
KREEEEEEK~
KREEEEEEEEK~
Terdengar suara pintu kamar mandi dekat dapur terbuka dan tertutup sendiri.
Jungkook langsung memeluk erat punggung Jimin.
Jimin merasakan hawa dingin menjalar ke sekujur tubuhnya.
Jimin pelan-pelan menuju kamar mandi dekat dapur untuk melihat ada apa disana, sementara Jungkook terus mengikuti Jimin sambil memeluknya dari belakang.
TING TONG~
Tiba-tiba bel berbunyi dan hawa dingin itu mendadak hilang.
Jungkook langsung berlari untuk membukakan gerbang dan melihat siapa yang datang.
Ternyata Yoongi yang datang untuk membesuk Taehyung.
"Hai, Jungkook a! Aku dengar dari Namjoon, Taehyung sakit?" tanya Yoongi saat Jungkook membukakan gerbang villa itu.
Jungkook menganggukan kepalanya. "Ayo masuk, Yoongi-shi.."
Jimin berteriak dari dapur, "Siapa yang datang, Jungkook a?"
"Hai, Jimin. Ini aku." sahut Yoongi sambil menyapa Jimin yang ada di dapur.
"Ah, Yoongi-shi~ Ada apa?" tanya Jimin.
"Menjenguk Taehyung.." sahut Yoongi.
.
.
.
Setelah berbincang sejenak, Yoongi naik ke kamar Jungkook dan duduk dipinggir kasur Jungkook.
"Kau tidak apa-apa?" sahut Yoongi.
Taehyung menganggukan kepalanya. "Sudah agak membaik..." sahut Taehyung.
Jimin dan Jungkook yang juga sedang berada di kamar Jungkook terus memperhatikan Yoongi dari belakang, otak mereka penuh dengan tanda tanya.
"Yoongi-shi, aku benar-benar ingin bertanya serius kepadamu," sahut Taehyung.
"Ada apa?" jawab Yoongi.
"Ada apa sebenarnya dengan villa ini?" Taehyung bertanya dengan suara lirih.
Yoongi menatap Taehyung beberapa saat, kemudian menundukkan kepalanya. Suasana berubah menjadi sangat hening.
Kali ini raut wajah Yoongi menunjukkan ekspresi sedih dan kebingungan.
Yoongi kembali menatap Taehyung. "Kalian harus lebih berhati-hati, hanya itu yang bisa kukatakan."
Taehyung memiringkan kepalanya. mencoba berpikir, namun ia masih tidak mengerti.
"Aku rasa keadaanmu sudah membaik, istirahatlah lebih banyak, aku harus kembali, ada beberapa hal yang harus kukerjakan." Yoongi berpamitan.
Setelah Yoongi pulang, Taehyung turun ke ruang utama untuk sarapan bersama Jimin dan Jungkook. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.30 pagi.
"Haruskah kita pulang?" sahut Taehyung tiba-tiba.
Jimin dan Jungkook menatap wajah Taehyung.
"Kau sudah tidak sanggup berlama-lama disini?" tanya Jimin.
"Entahlah..." sahut Taehyung.
"Tapi kita bahkan tidak memegang kunci rumah kita, kita pulang kemana?" sahut Jungkook.
Jimin dan Taehyung hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Setelah itu mereka bertiga memutuskan untuk pergi ke kebun belakang, melihat apa yang dilakukan Hoseok semalam disana.
.
.
.
Pemandangan di kebun belakang itu cukup indah. Rerumputan kecil dan beberapa jenis bunga memenuhi kebun belakang villa itu.
Namun, mereka tidak menemukan ada keanehan disana.
Memang ada sebuah pohon besar yang berdiri kokoh disana. Pohon besar itu terlihat sedikit menyeramkan, tapi hanya itu saja, tak ada hal lain yang terlihat aneh disana.
"Anginnya sejuk..." sahut Jungkook sambil menarik nafas dalam-dalam.
Jimin menganggukan kepalanya.
Taehyung mendongakan kepalanya, menarik nafas dalam-dalam dan memejamkan matanya.
Dan ketika Taehyung memejamkan matanya, sosok Hoseok yang berlumuran darah itu tiba-tiba muncul dalam pikirannya.
Taehyung langsung refleks membuka kedua matanya dan nafasnya terasa sesak.
"Ada apa, hyeong?" sahut Jungkook sambil menepuk punggung Taehyung.
Jimin menoleh ke arah Taehyung dan Jungkook.
Tak lama kemudian Taehyung kembali dapat bernafas dengan normal. "Aku tidak apa-apa, ayo kembali ke dalam."
Mereka pun kembali ke dalam villa.
.
.
.
Siang itu mereka bertiga memutuskan untuk berjalan-jalan mencari udara segar sambil bermaksud mengunjungi rumah makan Jin untuk makan siang.
"Udaranya segaaaar~" sahut Jimin setengah berteriak.
Memang Bangtan Village memiliki pemandangan yang indah dan udara yang segar, persis seperti apa yang dilihat Taehyung di internet waktu itu.
KRING~ KRING~
Bel sepeda itu terdengar di belakang ketiga pria muda itu.
"Selamat siang! Kau sudah baikan, Taehyung?" sapa Namjoon dengan senyum cerahnya.
Taehyung tersenyum sambil mengangguk.
"Patroli siang?" tanya Jimin.
"Iya, sekalian ke mini market, stok makanan di tempatku sudah habis." jawab Namjoon.
"Loh? Rumah makan Jin-shi belum buka?" tanya Jimin.
"Belum, aku dengar Jin hyeong belum kembali ke desa ini. Urusannya sangat penting kurasa, sampai ia pergi selama ini." jawab Namjoon.
Ketiga pria muda menganggukan kepalanya.
"Oke, selamat berjalan-jalan.. Berhati-hatilah, oke?" sahut Namjoon, kemudian ia kembali mengayuh sepedanya menuju mini market.
"Lalu kita makan apa siang ini?" tanya Jungkook.
"Di kulkas masih ada beberapa bahan makanan kan? Mau tidak mau kita memasak lagi.." sahut Taehyung.
Mereka memutuskan berjalan-jalan sejenak sebelum kembali ke villa untuk memasak.
Di tengah jalan mereka berpapasan dengan Hoseok. Seperti biasa, Hoseok menyapa mereka bertiga dengan senyumannya.
"Hyeong, semalam Taehyung hyeong melihat kejadian aneh." sahut Jungkook.
Jimin refleks menendang kaki Jungkook.
"Ouch~" Jungkook berteriak kecil.
"Ada apa?" tanya Hoseok.
"Taehyung hyeong kemarin sore melihatmu, berlumuran darah, di dapur. Kemudian sosokmu yang menyeramkan itu muncul juga di kaca kamar Taehyung hyeong! Dan malamnya ia melihat seorang wanita yang tanpa kaki sebelah di dalam kamarku..." sahut Jungkook sambil bergidik ketakutan.
Hoseok langsung membelalakan kedua matanya sangat lebar. "Taehyungie? Melihat sosokku? Penuh darah?"
Jungkook mengangguk.
Jimin dan Taehyung merutuki Jungkook dengan suara pelan sehingga Hoseok tidak bisa mendengarnya.
Kali ini ekspresi Hoseok berubah menjadi sangat ketakutan.
Hoseok melihat ke kanan dan ke kiri dengan gelisah. Air mata menetes dari kedua bola matanya.
"Hyeong, ada apa?" tanya Jungkook sambil memegang kedua bahu Hoseok.
"Pergilah! Kalian harus pergi! Pergi dari desa ini! Pergiiii...!" sahut Hoseok sambil menangis dan sedikit berteriak.
Ketiga pria muda itu hanya bisa tercengang melihat reaksi Hoseok.
.
-TBC-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top