CHAPTER 13

Title: MYSTERY OF BANGTAN VILLAGE 

Cast: All Bangtan Members

Genre: Mystery, Horror

Lenght: Chapter Part

Rating: 15+

Author: Tae-V [Twitter KTH_V95]

.

CHAPTER 13

.

Hoseok melihat ke langit-langit rumah itu, lalu memandang sekelilingnya. Lalu menatap ketiga pria muda itu bergantian dengan tatapan yang sangat serius, tatapan yang tajam.

"Ada sesuatu yang harus kalian ketahui.." sahut Hoseok.

"Apa itu?" tanya Jungkook penuh antusias.

"Namun bukan aku yang harus bercerita kepada kalian..." Hoseok terdiam sejenak, kemudian melanjutkan ucapannya, "Min Yoongi, dia yang paling tahu jelas segalanya. Tanyakan padanya..." sahut Hoseok dengan wajah sangat serius.

Ketiga pria muda itu membelalakan matanya. "Yoongi-shi? Dia yang tahu semuanya?" tanya Jungkook.

Hoseok menganggukan kepalanya. "Mengapa ia tidak mau memberitahu kami?" tanya Taehyung.

"Itulah alasan mengapa aku selalu menyebutnya aneh, dialah biang utama dari semua yang ada di desa ini. Dia yang seharusnya bertanggung jawab atas semua ini! Namun dia justru menganggapku aneh..." sahut Hoseok, wajahnya tampak sendu dan terlihat hampir menangis.

Taehyung mengerutkan dahinya. "Tak bisakah kau ceritakan sedikit kepada kami?" tanya Jimin.

Hoseok langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, wajahnya menunjukkan rasa ketakutan yang teramat besar. "Tidak.. Tidak... Aku tidak bisa... Aku tidak mau..."

Taehyung yang melihat ekspresi ketakutan dari wajah Hoseok itu langsung menepuk bahu Jimin, menandakan agar Jimin jangan melanjutkan pertanyaannya.

Tak lama kemudian Hoseok berpamitan pulang.

Ketiga pria muda itu memang masih malas kemana-mana, mereka rasa mereka harus beristirahat agar pikiran-pikiran dan kejadian-kejadian aneh itu tidak mengganggu mereka lagi.

"Sebenarnya ada apa dengan desa ini? Ada apa dengan villa ini?" tanya Jungkook.

"Entahlah..." sahut Jimin sambil memelintir beberapa helai rambut Jungkook.

"Apa yang akan kita lakukan seharian ini?" tanya Taehyung.

Jimin dan Jungkook menggeleng bersamaan.

Akhirnya mereka memutuskan untuk berkaraokean sepanjang pagi, kemudian memasak untuk makan siang.

.

.

.

Sambil sibuk memasak di dapur, Taehyung masih bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan Hoseok dan Yoongi.

Mengapa Hoseok berkata bahwa Yoongi biang utama dari semua ini?

Mengapa Yoongi selalu berkata Hoseok adalah pria yang aneh?

Namun Taehyung tidak ingin membuat kedua sahabatnya cemas, jadi ia hanya menyimpan pertanyaan itu dalam benaknya.

Masakan pun matang.

Ketiga pria muda itu duduk di ruang utama dan menyetel televisi. Mereka siap untuk melahap makan siang mereka sambil menonton acara yang ada di televisi.

PSSSSTTT~

Jimin langsung menoleh ke belakang. Tapi tak ada apa-apa disana. Padahal barusan jelas-jelas Jimin melihat lagi ada bayangan yang melintas di belakangnya yang terpantul di layar televisi.

Jimin mengerutkan dahinya.

"Ada apa, hyeong?" tanya Jungkook yang menyadari ekspresi aneh di wajah Jimin.

"Tadi di televisi, apa kalian melihat ada bayangan melintas?" tanya Jimin.

Jungkook dan Taehyung menggelengkan kepala mereka.

"Apa yang kau lihat?" tanya Taehyung.

Jimin memiringkan kepalanya. "Entahlah~ Apa aku salah lihat lagi?"

Setelah makan siang, ketiga pria muda itu memutuskan untuk bermain playstation.

"Ayo hyeong, kita bertarung!" sahut Jungkook begitu antusias.

Mereka segera berlari ke lantai atas dan menyalakan playstation yang ada, lalu mengambil posisi duduk masing-masing.

Taehyung dan Jungkook yang memegang kedua stick playstation itu untuk bermain pertandingan bola.

Jimin duduk di belakang mereka berdua menyaksikan kedua sahabatnya begitu asik bermain.

Taehyung terus berteriak-teriak karena nyaris kalah, sementara Jungkook terus memainkan stick playstation di tangannya sambil sesekali mengejek ke arah Taehyung.

Tiba-tiba ada hembusan angin melintas tepat di dekat telinga Jimin yang membuat bulu kuduknya berdiri.

TING TONG~

Tiba-tiba suara bel terdengar.

Jimin menyuruh Jungkook mengecek siapa yang datang bertamu ke villa mereka itu.

Jungkook sedikit kesal karena ia baru saja nyaris menang melawan Taehyung, namun ia tidak bisa membantah perintah Jimin.

Setelah Jungkook turun ke bawah, Jimin melanjutkan permainan yang tengah dimainkan Jungkook itu.

Jungkook segera berlari ke depan untuk membukakan gerbang. Ternyata Yoongi yang menekan bel.

"Ayo masuk, Yoongi-shi..." ajak Jungkook.

"Hey, hyeoooong... Ada Yoongi-shi disini!" teriak Jungkook.

Taehyung dan Jimin yang sedang bermain playstation mempause game itu lalu turun ke bawah.

"Kalian sedang apa?" tanya Yoongi.

"Bermain playstation, kau mau ikut?" tanya Jimin.

Yoongi menggeleng. "Aku kurang suka bermain game, hoahhhmmm..." sahut Yoongi sambil menguap.

"Kau terlihat mengantuk lagi.." sahut Taehyung.

"Aku membetulkan listrik sebuah villa semalaman, dan tadi pagi aku tidak bisa tidur karena Namjoon memintaku menemaninya di pos jaga, ia sangat berisik kalian tahu sendiri kan? Aku tidak bisa beristirahat." jawab Yoongi.

Ketiga pria muda itu tertawa mendengar cerita Yoongi.

"Kalau begitu istirahat saja disini.." sahut Taehyung.

Yoongi menggelengkan kepalanya. "Aku kesini hanya ingin memastikan kondisi villa ini. Baik-baik saja kan? Air, listrik, dan lainnya, semua berjalan normal kan?" tanya Yoongi.

Taehyung dan Jimin mengangguk.

Jungkook yang memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi tiba-tiba buka suara, "Yoongi-shi, akhir-akhir ini kami sering mengalami kejadian aneh dan menyeramkan di villa ini. Uhm... Seperti melihat sesuatu yang aneh... Atau mendengar bunyi-bunyian yang menyeramkan... Uhm... Apa kau tahu sesuatu?"

Taehyung dan Jimin langsung menatap Jungkook, tapi lagi-lagi tatapan kedua hyeongnya itu diacuhkan.

Yoongi terlihat sedikit terkejut, lalu berkata, "Ah, aku tahu. Namjoon bercerita padaku. Aku rasa benar apa yang dikatakannya, kalian harus berisitirahat. Mungkin itu hanya bayangan kalian saja. Tapi peringatan Namjoon harus kalian dengarkan baik-baik, jika ada seseorang yang terlihat mencurigakan berkeliaran di sekitar villa ini, segera hubungi dia, oke?"

Taehyung dan Jimin menganggukkan kepalanya, sementara Jungkook kembali berceloteh, "Tapi Hoseok hyeong tadi berkata bahwa kau tahu segalanya hyeong..."

Jimin langsung menendang kaki Jungkook.

Yoongi membelalakan kedua mata kecilnya itu.

Kali ini ekspresi Yoongi benar-benar menyeramkan, ia terlihat sangat marah. "Hoseok, pria idiot itu!"

Taehyung menepuk-nepuk bahu Yoongi berusaha menenangkannya.

"Kalian tadi bertemu Hoseok?" tanya Yoongi.

"Dia tadi mampir kesini, hyeong..." sahut Jungkook.

"Sudah kubilang pada kalian, jangan pernah! Jangan pernah dekat-dekat dengannya... Ia benar-benar pria aneh yang idiot!" sahut Yoongi, wajahnya sangat serius menatap Taehyung.

"Ia memang aneh, dan selalu berkata seenaknya, karena itulah aku sangat membencinya..." sahut Yoongi, kali ini emosinya sudah agak mereda. "Entah sudah berapa kali ia menjelek-jelekan namaku di hadapan banyak orang..."

Jimin masih memelototi Jungkook karena bertanya seperti itu kepada Yoongi.

"Kepalaku menjadi sangat sakit" Tiba-tiba Yoongi memegang kepalanya. "Aku rasa aku harus kembali. Kalau ada yang rusak segera hubungi aku" sahutnya.

Setelah Yoongi pergi dari villa itu, Jimin memukuli punggung Jungkook agar ia bisa lebih berhati-hati dalam berbicara.

"Aku sangat penasaran, hyeoooong...." rengek Jungkook.

"Ekspresi Yoongi-shi cukup aneh..." sahut Taehyung pelan.

"Keduanya aneh menurutku..." sahut Jimin yang mendengar ucapan Taehyung.

"Aku akan mencuci piring dulu... Piring bekas makan siang kita belum kau cuci kan Jungkook?" sahut Taehyung sambil menatap Jungkook.

Jungkook mengangguk sambil tersenyum lebar, menandakan bahwa ia memang belum mencuci piring-piring itu.

Taehyung menggelengkan kepalanya, pasrah melihat sahabatnya yang agak malas itu, dan langsung berjalan meunuju dapur.

DUAR! DUAR!

Petir kembali bergemuruh di langit. Hujan deras mulai membasahi desa itu lagi.

Langit menjadi sangat gelap.

"Arrghhh~ Aku rasa liburan kali ini sangat buruk!" gerutu Jungkook.

Jimin menganggukkan kepalanya. "Liburan yang aneh..."

PRANG!

Terdengar suara piring pecah dari dapur.

Jungkook dan Jimin yang tengah terduduk di ruang utama langsung berlari ke dapur.

"Ada apa, Taehyung hyeong?" tanya Jungkook.

Jari tangan Taehyung meneteskan darah yang agak deras.

Taehyung hanya berdiri sambil terdiam menatap darah yang mengalir dari jari telunjuk tangan kanannya itu.

Pecahan piring berserakan di dekat kaki Taehyung.

Jimin berhati-hati menghampiri Taehyung. "Kau kenapa?" tanya Jimin.

Taehyung hanya menggelengkan kepalanya.

Akhirnya perlahan-lahan Jimin menuntun Taehyung ke ruang utama, sementara Jungkook membersihkan pecahan piring yang berserakan di dapur.

Jimin mengambil kotak obat dan membersihkan luka Taehyung, lalu memplester lukanya. "Ada apa, Tae?" tanya Jimin lagi.

"Aku rasa aku salah lihat, tapi itu terlihat nyata..." sahut Taehyung, masih dalam keadaan setengah syok.

Jungkook datang ke ruang utama bergabung dengan kedua pria itu.

"Ada apa, hyeong?" tanya Jungkook.

"Hoseok hyeong... Hoseok hyeong..." sahut Taehyung.

"Ada apa dengannya?" tanya Jimin.

"Aku... Aku melihatnya.. Dengan sangat jelas... Ia... Ia lewat di sampingku... Ketika aku mencuci piring... Ia.. Ia lewat... Di sampingku.. Tapi... Tapi..." Taehyung belum sanggup menceritakan dengan jelas.

"Tapi apa? Apa, hyeong?" tanya Jungkook.

"Tapi... Tapi..." sahut Taehyung masih tergagap.

"Tapi apa, Tae?" tanya Jimin.

"Tapi... Tapi wajahnya... Wajahnya... Penuh darah... Dan... Dan tangannya... Hanya ada sebelah..." Taehyung hampir menangis saking ketakutan, tapi ia memang lebih pemberani dibanding kedua sahabatnya itu sehingga ia masih bisa menahan tangisnya.

Jungkook memekik keras sambil menutup mulut dengan kedua tangannya, sementara Jimin membelalakan kedua matanya. Sekujur tubuhnya terasa sangat dingin.

"Aku... Aku bingung apa aku berhalusinasi?" sahut Taehyung.

Jungkook mulai menangis ketakutan, Jimin langsung memeluk Jungkook dan mengusap-usap kepala Jungkook untuk menenangkannya.

DUAR!

Suara petir semakin keras terdengar.

Hembusan angin semakin kencang.

"Ada apa sebenarnya dengan villa ini?" tanya Taehyung dalam hati sambil berusaha menenangkan dirinya sendiri.

.

-TBC-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top