CHAPTER 12

Title: MYSTERY OF BANGTAN VILLAGE

Cast: All Bangtan Members

Genre: Mystery, Horror

Lenght: Chapter Part

Rating: 15+

Author: Tae-V [Twitter KTH_V95]

.

CHAPTER 12

.

Namjoon masih terdiam memandang ke arah ketiga pria muda itu. Ia benar-benar bingung dengan posisinya saat ini.

"Namjoon-shi, apa villa ini berhantu?" tanya Jungkook tiba-tiba.

"Kalian terlalu banyak menonton film misteri." sahut Namjoon.

"Kami serius!" sahut Jimin.

"Aku juga serius, percayalah padaku, kalian harus beristirahat, aku rasa kalian terlalu lelah seharian ini, aku dengar kalian tadi siang berenang bersama Yoongi." jawab Namjoon.

Taehyung menatap Namjoon.

Namjoon menoleh ke arah Taehyung dan berkata, "Ingat! Kalau ada sesuatu yang aneh, maksudku jika terlihat ada orang aneh atau orang yang berbahaya berkeliaran di sekitar villa yang kalian sewa ini, bukan bayangan-bayangan aneh imajinasi kalian, segera lapor padaku, oke?"

Taehyung mengangguk.

"Aku pamitan dulu, hati-hati ya kalian. Banyak istirahat akan membantu kalian terbebas dari mimpi buruk kalian, percaya padaku." sahut Namjoon berpamitan.

.

.

.

Setelah Namjoon pergi, tak lama kemudian Jin datang berkunjung ke villa itu, membawakan sekotak besar nasi goreng kimchi.

"Aku memasak terlalu banyak, sebenarnya ini masih bisa dimakan sampai malam tapi aku harus menutup rumah makanku lebih awal hari ini, ada urusan yang harus kukerjakan di desa sebelah." sahut Jin ketika berkunjung sejenak di villa ketiga pria muda itu.

Tak lama kemudian Jin berpamitan.

.

.

.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 6.30 sore.

"Ayo makan, aku lapar!" sahut Taehyung.

"Aku belum nafsu makan, hyeong...." keluh Jungkook.

"Aku juga, Tae..." sahut Jimin.

"Kalian mau sakit? Jangan aneh-aneh, ayo makan!" Taehyung memaksa kedua sahabatnya itu agar mau makan.

Akhirnya mereka makan bersama.

"Apa kita lebih baik pulang, hyeong?" tanya Jungkook.

"Mana bisa? Orang tua kita sedang berlibur ke Maldives, kau lupa? Minggu depan mereka baru kembali" sahut Jimin.

"Ah, benar..." Jungkook menjawab dengan nada lemas.

Setelah itu, mereka menonton televisi sebentar, kemudian naik ke kamar untuk tidur.

Jimin dan Jungkook memutuskan untuk tidur bersama di kamar Jungkook.

"Ayo tiduuuur~" sahut Jimin sambil memeluk Jungkook.

Biasanya Jungkook menolak jika Jimin tertidur sambil memeluknya namun kali ini Jungkook hanya diam karena sejujurnya ia juga merasa ketakutan.

Pelukan Jimin sedikit menenangkannya.

.

.

.

Malam itu, Taehyung kembali dihantui mimpi buruk.

Kali ini dalam mimpinya, ia berdiri di depan sebuah rumah yang sangat besar.

Ada kobaran api yang besar membakar habis rumah itu.

Seorang anak kecil terlihat berlarian sambil menangis di halaman rumah itu.

Kerumunan ramai menghentikan agar anak itu tidak nekat masuk ke dalam kobaran api di hadapannya.

Tangisan anak itu begitu nyaring, terdengar sangat jelas di telinga Taehyung, terasa seperti nyata bukan mimpi.

Tiba-tiba ada sebuah pisau menempel di leher Taehyung, Taehyung bisa merasakan tajamnya ujung pisau yang menyentuh lehernya itu.

Taehyung ingin berteriak namun tidak bisa.

Tak lama kemudian Taehyung terbangun dari mimpinya. Tubuhnya lagi-lagi basah oleh keringat padahal udara sangat dingin malam itu.

Taehyung terduduk dan mengambil nafas dalam-dalam, menghembuskannya, kemudian ia ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Ketika ia tengah membasuh mukanya dengan air, ada sebuah suara berbisik di telinganya.

"Tolong aku... Tolong aku..."

Taehyung tersentak dan langsung mengangkat wajahnya, menoleh ke arah suara itu terdengar tapi tidak ada siapa-siapa.

Lagi-lagi sekujur tubuh Taehyung terasa sangat dingin.

Ia melihat wajahnya yang terpantul di kaca, dan ada sesuatu yang melintas di belakangnya. Ia menoleh lagi dan tidak ada apa-apa disana. Ia langsung berlari ke kamar Jungkook.

Jungkook tengah tertidur pulas di kasurnya, seorang diri.

Taehyung memiringkan kepalanya. "Bukankah Jimin tidur bersamanya? Mungkin ia kembali ke kamarnya?"

Taehyung langsung tidur di samping Jungkook.

.

.

.

KREEET~ KREEEET~

Belum lama Taehyung tertidur di kamar Jungkook, terdengar suara jendela yang dibuka tutup.

Taehyung membuka matanya kemudian mengecek jendela kamar Jungkook, tapi jendela itu tertutup rapat, bahkan terkunci!

Dan suara itu kembali terdengar.

"Tolong akuuuu~ Tolong akuuu~"

Taehyung merasakan ada hembusan angin di telinganya.

Taehyung langsung memeluk Jungkook sambil memejamkan matanya.

Tak lama kemudian suara itu hilang dan Taehyung tertidur.

.

.

.

Matahari pagi kembali bersinar.

Jimin menggeliat dan terbangun. Di kamarnya.

"Siapa yang memindahkanku semalam?" sahut Jimin, berbicara kepada dirinya sendiri.

KLEK~

Pintu kamar mandi Jimin tiba-tiba terbuka.

"Kyaaaa!" Jimin berteriak.

Taehyung keluar dari dalam kamar mandi Jimin.

"Yaishhh, kenapa berteriak? Mengangetkanku saja" sahut Taehyung.

"Yaaaa... Kau yang menganggetkanku!" sahut Jimin.

Taehyung beranjak ke pintu kamar Jimin hendak keluar dari kamar Jimin, tiba-tiba Jimin memanggilnya, "Tae, kau memindahkanku semalam?"

Taehyung menatap Jimin sambil menggelengkan kepalanya. "Aku semalam mimpi buruk lagi, jadi aku pindah ke kamar Jungkook, tapi saat aku masuk kau tidak ada disana, hanya ada Jungkook."

Jimin terkejut. "Siapa yang memindahkanku? Apa aku berjalan dalam tidur?" gumam Jimin.

"Lalu mengapa kau mandi di kamarku, bukan di kamar Jungkook?" tanya Jimin sambil kembali menatap Taehyung.

"Kamar mandi Jungkook sedang dipakai olehnya, makanya aku kesini." jawab Taehyung.

"Ayo turun, aku akan masak sup pagi ini. Hari ini kita jangan kemana-mana, aku rasa seharian ini kita harus berisitrahat." sahut Taehyung lagi sambil mengajak Jimin turun.

Jimin mandi kemudian turun menyusul Taehyung dan Jungkook yang sudah turun terlebih dahulu.

Bau sup yang segar tercium dari tangga.

"Wah, Taehyuuuuuung, wanginya enaaaak~" sahut Jimin, antusias dengan menu sarapan pagi ini.

Jungkook duduk di sofa sambil menonton televisi.

"Mengapa semalam kau pindah, hyeong?" tanya Jungkook ketika melihat Jimin.

"Aku tidak ingat, apa aku berjalan dalam tidur?" jawab Jimin.

TOK TOK~

Terdengar suara pintu diketuk.

Jimin membukakan pintu.

Hoseok berdiri sambil tersenyum disana.

"Hai Jiminieeee~" sapa Hoseok dengan senyum lebarnya sambil mengangkat tangan kanannya.

"Mengapa kau bisa masuk, hyeong? Gerbangnya kan belum kubukakan?" tanya Jimin kebingungan.

"Uuuh? Gerbangnya tidak terkunci, aku kira kalian sengaja tidak menguncinya." sahut Hoseok.

Jimin terkejut.

"Siapa hyeong?" teriak Jungkook dari dalam.

Hoseok langsung masuk menghampiri Jungkook. "Pagi, Jungkookiiiiee~"

"Ah, Hosikie hyeong" sahut Jungkook sambil tersenyum. Jungkook masih belum mengerti kenapa Yoongi begitu membenci pria seimut ini.

"Taetae, semalam kau tidak mengunci gerbang?" tanya Jimin yang masuk ke dapur menghampiri Taehyung.

Taehyung menatap bingung ke arah Jimin.

"Kata Hoseok hyeong, gerbangnya tidak terkunci, ia masuk ke dalam." sahut Jimin.

"Apa aku lupa menguncinya saat mengantar Jin-shi keluar kemarin?" tanya Taehyung sambil memiringkan kepalanya. "Rasanya aku memang lupa menguncinya... Ah entahlah..."

Tak lama kemudian Jimin dan Taehyung ke ruang tamu membawa sepanci sup dan empat mangkuk kecil berserta empat buah sendok.

Jungkook dan Hoseok tengah berbincang-bincang sambil tertawa.

"Ayo, Hoseok hyeong, ikut sarapan bersama" sahut Jimin.

"Hosikie~ Panggil aku Hosikie hyeong~" sahut Hoseok.

"Ah, maaf aku lupa, Hosikie hyeong." sahut Jimin sambil menggaruk kepalanya.

Hoseok tertawa.

"Tidak apa-apa aku makan disini?" tanya Hoseok.

Ketiga pria muda itu mengangguk, mereka pun makan bersama.

"Hyeong, apa kau tahu ada apa dengan villa ini?" sahut Jungkook tiba-tiba.

Jimin lagi-lagi memelototi Jungkook.

"Ada apa?" tanya Hoseok kepada Jungkook.

"Kami bertiga mengalami hal-hal aneh, apa kau tahu sesuatu?" tanya Jungkook lagi, mengabaikan tatapan Jimin.

Hoseok melihat ke langit-langit rumah itu, lalu memandang sekelilingnya. Lalu menatap ketiga pria muda itu bergantian dengan tatapan yang sangat serius, tatapan yang tajam.

.

-TBC-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top