CHAPTER 10

Title: MYSTERY OF BANGTAN VILLAGE 

Cast: All Bangtan Members

Genre: Mystery, Horror

Lenght: Chapter Part

Rating: 15+

Author: Tae-V [Twitter KTH_V95]

.

CHAPTER 10

.

Mereka bertiga masih terdiam tidak beranjak dari tempat mereka berdiri.

Taehyung masih membuka mulutnya ketika ada sesuatu yang mengenai kepalanya.

Sebuah batu yang kecil.

"Ouchhh!" sahut Taehyung.

"Masih pagi tidak baik tercengang seperti orang bodoh di tengah jalan" sahut sesosok pria yang tiba-tiba sudah ada di belakang ketiga pria muda itu.

"Hai, Yoongi-shi~" sapa Jimin sambil tersenyum.

Yoongi menganggukkan kepalanya menjawab sapaan Jimin.

"Mukamu benar-benar terlihat bodoh, hahaha..." Yoongi begitu senang menertawai ekspresi Taehyung tadi.

Taehyung mengedip-ngedipkan kedua matanya, mencoba mengembalikan ekspresinya menjadi normal.

"Sakit~" sahut Taehyung sambil mengerucutkan bibirnya, menatap Yoongi.

"Maaf, hahaha..." sahut Yoongi, masih sibuk menertawai Taehyung. Matanya yang kecil itu menjadi semakin kecil ketika ia tertawa.

"Kau mau kemana?" tanya Jungkook.

"Sarapan. Hari ini menunya ayam panggang kesukaanku. Kalian?" sahut Yoongi.

"Kami juga mau kesana. Ayo kita berangkat bersamaaaa~" Jungkook memegang lengan Yoongi, mengajaknya ke rumah makan Chef Jin bersama mereka bertiga.

KRING~ KRING~

Sebuah sepeda berhenti tepat di samping mereka berempat.

"Pagi!" sahut pria berambut pink itu dengan nada penuh semangat sambil tersenyum, lagi-lagi membuat matanya nyaris tidak terlijhat, memamerkan jajaran gigi putihnya dan lesung di kedua pipinya.

"Hei, Namjoon! Kau juga diberitahu Jin hyeong kemarin?" tanya Yoongi.

Namjoon mengangguk.

Ternyata selera Yoongi dan Namjoon hampir sama, mereka sama-sama sangat menyukai ayam panggang buatan Chef Jin.

"Kalian mau kesana juga?" tanya Namjoon.

Taehyung mengangguk.

"Ayo kita kesana bersama, Namjoon-shi" ajak Jimin.

Mereka pun memutuskan untuk berangkat bersama.

Namjoon turun dari sepedanya dan berjalan kaki mengikuti keempat pria itu. Sepeda yang dikendarainya tadi dituntun disampingnya.

Setibanya mereka di rumah makan Chef Jin, "Waaaah~ Kalian datang bersamaan?" sambut Jin dari meja masaknya.

"Kami bertemu di jalan." sahut Yoongi.

Sudah ada cukup banyak orang yang duduk di dalam, sehingga mereka berlima memutuskan untuk memilih meja di halaman rumah makan.

"Udaranya sangat segaaaaar!" teriak Namjoon sambil mengangkat kedua tangannya.

"Kau berisik sekali~" sahut Yoongi.

"Kau saja yang terlalu tenang hyeong, hahaha..." jawab Namjoon.

"Kalian berdua kelihatannya sangat dekat" sahut Taehyung.

"Kami sudah bersama sejak kecil, makanya kami bisa dibilang sudah seperti saudara, ya kan?" jawab Namjoon sambil melirik ke arah Yoongi.

Yoongi hanya menganggukan kepalanya.

"Lihat? Ia nyaris tidak bisa bicara kurasa." sahut Namjoon sambil menatap Taehyung.

"Aku tidak bisu." sahut Yoongi sambil memukul pelan bahu Namjoon.

Namjoon bertingkah seolah-olah kesakitan karena pukulan kecil Yoongi.

Jungkook terkekeh melihat kelakuan kedua pria ini.

"Mereka selalu seperti itu," sahut Jin yang tiba-tiba datang membawakan lima mangkuk sup jamur. "Mereka terlihat sering bertengkar, padahal mereka saling menyanyangi, hehehe..."

"Ssssttt, diam kau, hyeong." sahut Yoongi. "Mana ayam panggangnya?"

"Sebentar lagi, sedang kupanggang, tunggu sepuluh menit ya~" sahut Jin sambil tersenyum manis.

Sarapan pagi itu berlangsung cukup menyenangkan. Tiba-tiba terdengar suara dari kejauhan, "Selamat pagi semua~ Wah kalian berkumpul disini?"

"Hai, hosikie hyeong~" sahut Jungkook sambil melambaikan tangan.

Yoongi menatap Hoseok dengan tatapan agak tajam, lalu meletakkan sendok yang ada di tangannya. "Yaisssh. Selera makanku hilang..." gerutu Yoongi.

Namjoon memegang tangan kanan Yoongi di atas meja, menatap Yoongi seolah berkata, "Tenanglah..."

Hoseok menghampiri meja itu dengan senyuman lebar di wajahnya. Benar-benar seperti anak kecil. "Kalian sarapan bersama?" tanyanya.

Jimin dan Taehyung mengangguk, sementara Yoongi menatap ke arah lain, seolah malas melihat kehadiran Hoseok disitu.

Seolah Hoseok menyadari ketidaksukaan Yoongi akan kehadirannya, ia langsung berpamitan dan masuk menemui Jin. Wajahnya sedikit cemberut, tidak secerah tadi ketika ia baru datang untuk menyapa.

"Kalian kenapa?" tanya Jungkook.

Jimin menendang kaki Jungkook di bawah meja, menandakan agar Jungkook berhenti bertanya.

"Tidak apa-apa, mereka hanya tidak terlalu dekat...." sahut Namjoon, memaksakan dirinya tersenyum.

Ketiga pria itu memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut.

"Hai, Hosikie~" sapa Jin melihat kedatangan Hoseok.

Hoseok tersenyum sedikit kaku.

Jin tahu persis keadaan apa yang berlangsung saat ini.

Jin menghampiri Hoseok, lalu menepuk-nepuk pelan kepala Hoseok.

"Tidak apa-apa. Kau kan tahu Yoongi memang selalu seperti itu..." sahut Jin menenangkan Hoseok.

"Tapi ia hanya seperti itu terhadapku. Ia bahkan terlihat dekat dengan pengunjung disini~ Tapi denganku? Padahal aku kan warga di desa ini~" Bibir Hoseok semakin maju ketika ia bercerita kepada Jin.

Jin terus menepuk-nepuk kepala Hoseok pelan. "Hanya kau yang menyayangiku, hyeong..." sahut Hoseok pelan.

Jin tersenyum mendengarnya.

.

.

.

Setelah selesai sarapan, Yoongi mengajak ketiga pria muda itu ke kolam renang yang ada di desa itu. "Mumpung belum terlalu dingin udaranya, ayo kita berenang."

Mereka bergegas kembali ke tempat masing-masing untuk bersiap-siap dan bertemu di depan villa ketiga pria muda itu.

"Waaaaahhhhh~ Kolam renangnya bagus, pemandangan sekitarnya juga indahhhh~" sahut Jimin penuh semangat ketika mereka tiba di kolam renang itu.

Mereka berenang hingga jam menunjukkan pukul 11.30 siang, lalu mereka memutuskan untuk mencari makan siang.

Tiba-tiba Yoongi ingat ada salah satu villa yang listriknya harus dibetulkan, jadi ia memutuskan kembali ke tempatnya.

Ketiga pria itu akhirnya menuju mini market di desa itu, membeli beberapa bahan makanan untuk dimasak.

Di tengah jalan ketika mereka kembali dari mini market menuju villa, mereka berpapasan dengan Hoseok.

Mereka berbincang-bincang sejenak, kemudian Jungkook bertanya kepada Hoseok. "Kau dan Yoongi-shi, ada apa dengan kalian, hyeong?"

Jimin memelototi Jungkook.

"Berani-beraninya ia bertanya!" sahut Jimin dalam hati.

Hoseok terdiam beberapa saat, raut wajahnya seperti hampir menangis, kemudian ia menjawab pelan, "Yoongi... Ia pria yang jahat..."

"Memang kenapa?" tanya Jungkook lagi.

Jimin masih terus memelototi Jungkook namun Jungkook mengacuhkan tatapan Jimin itu.

"Uhhhhmm... Panjang ceritanya... Intinya, ia pria yang jahat..." sahut Hoseok.

Taehyung merangkul bahu Hoseok yang terlihat nyaris mau menangis itu. "Sudahlah hyeong kalau kau tidak mau bercerita..."

TIK TIK TIK~

Rintik-rintik hujan mulai turun.

Hoseok berpamitan pulang dan ketiga pria itu berlari menuju villa mereka.

"Yaishhhhh~ Bajuku basah.." gerutu Jimin. Ia naik ke kamarnya untuk berganti baju.

DUAR!

DUAR! DUAR!

Petir terus bergemuruh dengan kerasnya, hujan sudah turun dengan sangat deras di luar sana. Angin bertiup cukup kencang dan langit berubah menjadi sangat mendung.

Taehyung dan Jungkook memutuskan untuk berganti baju bersama di kamar Jungkook karena Jungkook agak ketakutan akibat kejadian malam tadi.

Jimin sudah mengganti kaosnya yang basah itu. Kini ia sedang merapikan rambutnya di depan kaca kamarnya.

SSSSTTTTTTTTTTTTT~

Jimin terkejut. Ada sesuatu yang melintas di belakangnya.

Ia dapat melihatnya dari kaca.

Ia menoleh ke belakang namun tidak ada apa-apa. Ia kembali menatap ke kaca dan bayangan itu kembali terlihat di belakangnya, bayangan gelap melintas tepat di belakangnya.

Tubuhnya tiba-tiba sangat menggigil. Ia ingin berteriak namun mulutnya tak mau terbuka. Bahkan kakinya tidak bisa digerakkan.

.

-TBC-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top