5 - Gairah Membara sang Sugar Daddy

Sejak melihat keberhasilan Esta dalam menarik pengunjung cerita, Vita merasa ingin tak mau kalah. Kalau penulis fanfiksi abal-abal bocah kemarin sore saja bisa mendongkrak popularitas lewat drama-drama tidak bermutu yang diciptakan oleh Rara, apalagi ceritanya yang dia tulis dengan segenap hati.

Hmmm, Vita menggulirkan jemarinya untuk membuka-buka Wattpad. Kalau yang dikasih tahu Rara benar, dia harus meluncurkan sebuah cerita baru yang dramatis dan sesuai dengan kemauan pasar. Cek, ricek, ternyata yang menguasai ranking di romance adalah cerita tentang age gap. Om-om mapan nan rupawan tentunya, dengan bocah yang baru saja melewati syarat untuk tidak lagi dianggap di bawah usia. Wanita bertubuh gempal itu tersenyum. Dia yakin, kalau mengikuti tema mainstream, ditambah dengan kemampuan menulisnya, tak lama lagi ceritanya akan hit.

Mendapat ide baru, Vita langsung mengontak Rara. Tidak di grup tentu saja. Enak saja kalau yang lain mencuri ide prematurnya.

Vita:
Ra, aku udah keliling Wattpad. Kayanya kalau mau populer harus nulis mainstream deh. Jadi aku mau nulis soal age gap, siswi SMA jatuh cinta sama bapak pacarnya. Nanti gampang lah soal cover yang hot dan ada adegan panasnya juga.


Tamagochan:
Ide bagus. Nanti aku ikut merusuh pakai akunku ya? 😉

Vita:
Oke. Eh, jangan kasih tahu anak-anak di grup dulu sampe ceritaku sukses ya. Baru kamu aja yang aku kasih tahu.


Tamagochan:
Santai 😁

Vita langsung membuat cover yang hot menggunakan bodi sixpack dari foto yang dia temui di internet. Tak lupa judul yang memancing dan blurb yang menggoda seperti hasil dari surveinya selancar di Wattpad. Lihat saja, dia akan jauh lebih populer dari Esta dan Regina. Terutama dari Regina! Cewek dengan rumah tangga sempurna itu benar-benar membakar hati Vita. Bahkan beberapa kali Regina memamerkan swafoto kebersamaan dengan suaminya yang katanya CEO perusahaan ternama di grup chat. Bilang mau melayani suamilah, mau quality time-lah.

Belum lagi si Regina kerap meng-upload foto hadiah dari suami tercintanya: tas, sepatu, dan make up merek ternamanya yang harus impor. Maksudnya apa coba?! Seolah-seolah hanya cewek itu yang bisa beli dan memilikinya seorang.

Vita berdecih. Nanti juga suaminya bakal selingkuh. Semua pria sama saja. Hanya datang kalau masih ranum, habis manis sepah dibuang. Lebih baik memenuhi fantasi liarnya dengan membaca dan menulis novel romance, karena hanya pria dalam novel yang bisa setia sampai mati sama pasangannya.

Pesta kelas atas milik papanya biasanya selalu membosankan. Hannah merasa seperti maneken yang dipamerkan ayahnya untuk menyapa rekan-rekan bisnis. Gaun yang ketat membungkus tubuh sintalnya membuat Hannah merasa sulit bergerak. Namun dengan wajah bertopeng senyum, gadis SMA itu melakukan perannya dengan baik, sampai matanya beradu dengan seorang pria berusia lima puluh tahun yang menatapnya intens.

Seketika jantung Hannah berdetak lebih cepat. Sorot mata tajam itu seakan menembus hatinya dan membuat kakinya lemas. Jas ketat yang membalut lekuk tubuh atletis membuat Hannah menelan air liurnya. Lebih parahnya lagi, sebelum Hannah bisa mengendalikan diri, pria matang dengan rambut cepak berhias uban—yang sexy sekali menurut Hannah—menghampirinya dengan senyum.

"Anak Pak Bramantyo?" tanya pria itu dengan suara bariton yang menggetarkan dada Hannah. Dia mengambil tangan gadis itu dan mengecup ujung jarinya.

Seketika Hannah merasakan aliran listrik mengaliri tubuhnya. "Eh, emmm, iya," jawabnya agak linglung, terpesona dengan karisma yang dimiliki oleh pria seumuran ayahnya itu. Hannah menggeleng cepat, papanya yang buncit dengan rambut yang mulai botak tidak bisa dibandingkan dengan orang di depannya. "Om siapa? Hannah kok ga pernah liat ya?"

Pria itu memperlebar senyumnya. Hannah menahan napas melihat bibir lembut itu melengkung. Rasanya ingin sekali dia mencium dan merasakan aroma tembakau murni nan sedap yang sejak tadi menguar ketika lelaki itu berbicara.

Astaga! Hannah merutuk. Bahkan dengan Aaron, pacarnya, dia belum pernah turn on semudah ini.

"Kamu bisa memanggilku Xavier." Lelaki itu memajukan dirinya, memangkas jarak membuat dada Hannah berdetak kencang. Dia berbisik di telinga gadis itu. "Sepertinya kita butuh tempat yang lebih privat."

Hannah menelan ludah dan mengangguk. Dia menurut saja ketika Xavier membawanya ke sudut rumah mewah yang lebih sepi dan langsung memagut bibirnya, menerbangkan Hannah ke langit ke tujuh.

Vita tersenyum membaca prolog yang baru saja dia ketik. Lupakan akal sehat yang bertanya-tanya bagaimana Hannah bisa oke aja diajak menyepi oleh orang tak dikenal. Hei, lagi pula Xavier bukan benar-benar orang asing, 'kan? Yang penting ceritanya menarik orang-orang untuk hanyut dalam kisah cinta romantis. Baginya, cinta tak butuh logika untuk memperoleh alasan. Wanita itu tersenyum sinis. Menipu pembaca dengan kisah cinta sejati adalah kesukaannya.

Tombol 'Publish' ditekan dan ceritanya sudah meluncur di jagat maya oranye. Sekarang dia tinggal melapor di grup dan menyuruh teman-temannya membaca. Lumayan menambah traffic.

Vita:
Teman-teman, aku coba nulis cerita baru atas saran dari [At] Tamagochan. Tolong diramein yah!


K00kieArmy93:
Siap! Jangan lupa mampir di ceritaku juga ya!

ReginaT:
Pasti dong!

Tamagochan:
[At] Vita, aku sudah cek ceritamu. Prolognya bagus, tapi kalau mau ngeboost komen dan view, kamu perlu bikin sesuatu yang beda.

Vita:
Beda kaya gimana?


Tamagochan:
Gini deh, kamu buruan update beberapa chapter malam ini.

Vita:
*stiker berpikir*

Terus?

Tamagochan:
Nanti kamu liat besok deh. Kalo kamu nurutin saranku, kamu bakal langsung dapat follower banyak!

ReginaT:
Ih! Apaan? Penasaran!

Tamagochan:
Tunggu besok. 😉

Vita mengerutkan alis ketika Rara memberinya perintah yang aneh. Namun, jika saran Rara bisa meroketkan Esta, pasti dia juga bisa meroketkan follower akun Vita. Setelah memastikan Luna, anaknya tertidur, Vita kembali mengurus Lunanya yang lain, La Vie Luna, nama akunnya di Wattpad.

Hannah terengah ketika Xavier melepaskan bibirnya. Dirinya mendamba lebih. Ciuman itu membuktikan bahwa pria setengah baya itu sanggup meletupkan gairah melebihi yang Hannah bayangkan sebelumnya.

"Om," desah Hannah penuh damba. Dia mencondongkan bibirnya, siap untuk dilahap sekali lagi.

"Dasar nakal," balas Xavier terkekeh sebelum kembali menyelipkan lidahnya ke dalam bibir Hannah yang bengkak. Kali ini tangan pria itu ikut bergerilya di sekujur tubuh sintal gadis itu, mengirimkan sentuhan-sentuhan menggoda di daerah intim Hannah.

Tiba-tiba terdengar suara orang berbicara, membuat Hannah dan Xavier terkesiap dan menghentikan kegiatan mereka. Hannah segera merapikan gaunnya yang tersingkap dan menyisir rambutnya dengan tangan. Tak lama kemudian beberapa kolega papanya masuk dan menarik Xavier keluar untuk membahas bisnis.

"Kita akan ketemu lagi," bisik pria itu sebelum meninggalkan Hannah dengan senyum menggoda.

Jantung Hannah kembali berdetak cepat. Bayangan akan ciuman panas barusan kembali memenuhi pikiran Hannah membuat napasnya menderu. Gadis itu menyentuh bibirnya, berharap dapat merasakan sentuhan yang membuatnya mabuk kepayang sekali lagi. Mereka pasti akan bertemu lagi. Hanya saja Hannah tidak menduga bahwa kali kedua mereka bertemu, Xavier memberikan kejutan padanya.

Vita menulis seperti kerasukan. Dalam sehari dia berhasil menyelesaikan tiga chapter awal. Sesuai dugaannya, cerita Flirting My Boyfriend's Dad langsung mendapat perhatian. Notifikasi tidak pernah berhenti datang bahkan ketika tengah malam datang. Vita sampai harus mematikan ponsel agar dia bisa tidur nyenyak untuk bekerja besok. Malam itu, dia tidur dengan seulas senyum di wajah.

Nind4Citrya
Kak, sorry sebelumnya ya. Tapi aku nemu cerita yang mirip banget sama punya kakak. Nama tokohnya sama-sama Xavier, terus prolognya juga sama. Tokoh utamanya ketemu di pesta.


Mata Vita langsung terbelalak ketika sebuah notifikasi pesan pribadi di Wattpad masuk.

Ceritanya diplagiat?!

Vita langsung membuka pranala yang diberikan oleh salah satu follower-nya. Cover-nya menunjukkan seorang om-om berdasi sedang berpose menggoda. Dengan hati panas, Vita langsung membuka prolog dan mendapati bahwa adegan demi adegan yang tertulis di sana benar-benar mirip dengan apa yang dia tulis semalam. Hanya beberapa kata dibedakan, seperti tokoh utama ceweknya dibuat mabuk sebelum dicium. Kemarahan menggelegak di dalam hati Vita.

Siapa yang berani macam-macam dengannya?!

Vita melihat nama akun yang berani menjiplak tulisannya, QueenSugarPlum. Seseorang yang mengaku ratu, dasar ratu nyontek.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Vita langsung menulis pesan pribadi untuk si QueenSugarPlum.

La Vie Luna
Hei kalo nulis jangan nyuri ide orang dong. 


Aye! Masuk ke babak baru, makin seru makin hot :9 stay tune untuk tahu rencana apa lagi yang disiapkan rara

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top