43 - Buka Dulu Topengmu

Vita membeliak tak percaya. Wanita berbadan besar itu masih bolak-balik membaca setiap tweet yang berbalasan.

Ditenggaknya kopi pahit di atas meja dengan cepat seolah hanya itu yang mampu membuat hatinya terasa lebih tenang. Apa yang dibaca begitu mengejutkan. Bahkan bagi ratu gosip seperti dirinya.

@PejantanTanggung :
Namanya Rara juga, bro?

@RaraCewekPenipu :
Iya. Modusnya mau jadi pacar kita, suka dikirimin foto syur dia gitu trus minta duit biar dikirimin video lainnya.

@MUlovers4eva :
Nah! Mana hot banget fotonya. Kampret nggak nyangka gue ketipu! Jadi kita diselingkuhin ber.... Ah setan!

@RaraCewekPenipu :
Kalian nggak sadar, kan, kalau foto dan video itu dari situs di luar sana alias bukan foto si Rara asli?

@PenaklukLautan007 :
Serius?!

@MUlovers4eva :
ANJRIT! BENERAN ADA DI GOOGLE IMAGE! EMANG AGAK NYELEM, TAPI ADA! Jangan2 mukanya kayak t**!

@RaraCewekPenipu :
Kalian kudu join di grup Facebook [ link ] Kita kumpulin bukti-bukti dan kita bawa cewek berengsek ini ke meja hijau!

@RaraCewekPenipu :
Kalian kehilangan uang. Gue kehilangan uang dan nama baik. Nomor rekening gue dipake Rara buat, nipu kalian semua. [tbc]

@RaraCewekPenipu :
Gue minta maaf karena gue bisa-bisanya dikibulin cewek laknat itu dan nyusahin banyak orang. Jadi gue mohon, ayo kita ancurin cewek itu sama-sama!

Vita menarik napas panjang. Ketika ia menyambar gelas berisi kopi dan hendak menyeruputnya, wanita itu menyadari isinya sudah hampir habis.

Tak ada jalan lain selain mengirimi cowok itu DM.

VitaLuna :
Tolong DM aku nomor whatsapp kamu. Aku ada info soal Rara. Di twitter nggak nyaman. Aku juga korban. Ini screenshot bukti transfer ke rekeningmu

[ attach bukti transfer ]

[ @RaraCewekPenipu follow @VitaLuna ]
Vita tersenyum ketika melihat deretan nomor masuk ke DM twitternya. Tak menunggu lebih lama, Vita segera mengetikkan pesan.

Vita :
Hi! Salam kenal. Aku Vita. Salah satu korban Rara.

Andre Baskara :
Lho? Lo cewek? Dia nipu cewek? Lo lesbi?

Vita :
Heh! Yang sopan, ya! Saya sudah mau 40 tahun dan punya anak SMP. Seenaknya bilang lesbi.

Andre Baskara :
Eh, iya. Maaf, Bu kalau tidak sopan.

Vita :
Panggil Mbak aja. Nggak usah Bu.

Andre Baskara :
Iya, Bu eh Mbak. Terus soal Rara gimana?

Vita :
Dia nipu aku ntuk terbitin buku Wattpad-ku. Ngakunya untuk bayar ISBN, tapi palsu. Hilang dua juta. Sekarang aku lagi BU makanya dia bakalan kukejar sampai dapat.

Andre Baskara :
Semua juga gitu, Mbak. Trus, info apa yang Mbak punya?

Vita :
Kamu udah tahu, kalau Rara itu ... cowok?

Saat itulah, untuk yang pertama kalinya, Vita melihat ada lelaki yang meluncurkan belasan emoji dan stiker sekaligus.

Vita pun menjelaskan tentang semua temuannya. Meski awalnya tak percaya, akhirnya Andre bisa menerima kenyataan pahit itu.

Dia telah tertipu seorang hode (pria yang menyamar menjadi wanita. Dulu awalnya istilah yang dipakai dalam dunia game)

Vita :
Enggak ada waktu untuk kaget. Aku udah jelaskan semua, sekarang kita ke kantor polisi.

Andre Baskara :

Aku rapikan bukti-bukti yang di facebook group dulu untuk ku print. Besok kita ketemu di kantor polisi. Aku juga harus buat surat pernyataan tidak ada sangkut pautnya sama Rara. Sial! Rekeningku sampai dibekukan.

Vita pun menyetujui saran itu. Alamat kantor polisi yang dimaksud langsung masuk ke Whatsapp-nya.

Semoga besok, Polisi mau bekerja sama dengan baik. Sebelum itu, ada yang harus Vita lakukan. Tangannya lekas menggulirkan ikon gagang telepon pada aplikasi Whatsapp.

"Wah tumben lo nelpon? Ada apa?"

Suara tiang di seberang saluran telepon menyentak Vita.

"Rara besok bakalan masuk DPO. Daftar Pencarian Orang. Dia kriminal, penipu!"

Suara tawa membahana terdengar. "Wah, kampret bener-bener tuh cewek! Pantes otaknya cerdas banget. Ternyata penipu!"

Vita tampak tak senang akan reaksi Regina. "Aku harus peringatkan kamu. Rara itu cowok dan dia itu stalkermu. Dia suka reupload foto-fotomu dengan caption yang mengerikan. Mirip orang yang terobsesi berat sama kamu."

Sejenak tak ada balasan apa-apa dari Regina, sebelum akhirnya sebuah kalimat dingin dan ketus meluncur.

"Lo iri sama keberhasilan gue di Wattpad, ya? Sampai lo mau bikin gua cemas dengan mikirin hal nggak penting. Parah! Gue pikir lo udah tobat. Ternyata...."

"DIAM!"

"Dih, sewot. Emang kalau Rara stalk gue kenapa? Itu risiko seorang public figure. Udalah! Buang-buang waktu kita ngomong. Good luck dapetin dua juta lo!"

Regina langsung memutuskan sambungan telepon dengan kasar. Saat itu dia belum tahu, sepasang mata jalang memandangi sosoknya yang berdiri di tepi balkon lantai dua dari balik pohon. 

Wah wah wah.

Kira-kira apa yang terjadi? Ada yang bisa nebak?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top