17 - Bukti Bucin Sejati

Esta asik mengutak-atik ponselnya. Seperti biasa, dia sedang meladeni para penggemarnya di Wattpad. Di luar sepengetahuan ketiga temannya di Queen Wannabe, Esta juga sudah membangun fanbase yang terdiri dari grup roleplay di aplikasi LINE. Di Instagram juga, tapi lebih ke menunjukkan kecintaannya pada Jungkook dengan memamerkan pernak-pernik BTS yang dia punya.

Komentar yang masuk ke dalam ceritanya di Wattpad tidak pernah berhenti. Sekarang dia memiliki tiga cerita populer yang membuat followernya meroket ke angka dua ratus ribu, pencapaian yang tidak pernah dia duga sebelumnya. Sekarang sambil menunggu Rara melamar naskahnya dan membawanya terbang bertemu oppa tercinta, Esta berusaha untuk mengumpulkan duit kecil-kecilan. Gampang saja, karena sering membeli barang dari Korea, gadis itu memiliki koneksi untuk mendapatkan benda-benda bertema BTS dari negeri tersebut. Dia menggunakan koneksi itu untuk membuka jasa titip bagi sesama penggemar. Biaya yang dibayarkan lumayan untuk menambah tabungan ketemu oppa. Namun, yang bikin Esta heran, tabungannya tidak pernah terisi.

Gadis itu mengangkat kepalanya dan memandangi kamarnya. Dia melihat poster eksklusif terbaru yang memenuhi tembok kamarnya di dekat tempat tidur. Lalu masih ada satu set album BTS limited edition lengkap dengan foto dan tanda tangan. Super limited! Belum lagi koleksi lightstick dari konser mereka yang terbaru. Bukan itu saja, tumbler BT21 dia koleksi lengkap! Esta terkikik, semua uang hasil dari jastipnya dia belanjakan untuk memenuhi rasa cinta dan dukungannya pada Jungkook.

Tidak apa-apa, dia bisa dengan mudah mencari uang untuk ke Korea.

"ESTAAAA! AYO BERSIHIN TAMAN!" Suara mamanya menggelegar dari bawah, mengganggu keasikan Esta dalam berselancar di dunia maya.

"Iiiih! Ga bisa liat orang senang, apa?" gerutu Esta. Kalau bukan Freddie pasti mamanya yang mengusik. "NANTI, MA!" teriak Esta dari kamar, karena sudah terlanjur mager.

Untuk sementara keadaan aman. Palingan nanti mamanya bakal panggil lagi dalam sepuluh menit. Waktu yang singkat itu Esta pakai untuk mengakhiri chatnya dengan penggemarnya di Wattpad. Mereka adalah pengikutnya yang setia dan selalu merusuh di setiap ceritanya sampai ribuan komentar. Bukan hanya itu, mereka juga adalah pembeli setia Esta. Beberapa dari mereka bahkan mengikutinya sampai ke sosial media lainnya.

Esta tersenyum bangga pada dirinya. Memangnya ada anak muda yang sesukses dia?

Saat dia hendak berdiri dari tempat tidur, tiba-tiba push notifikasi dari website penjualan barang-barang BTS masuk. Esta langsung menghentikan semua yang dia lakukan dan melihat notifikasi tersebut. Napasnya langsung tertahan. Astaga, itu merchandise Jungkook yang dijual terbatas. Sebuah set yang berisi benda-benda eksklusif dengan tema Jungkook. Mulai dari satu set peralatan mandi dengan parfum yang diinspirasi oleh sosok idol tersebut hingga ke limited item seperti foto eksklusif dan perlengkapan makan dengan desain elegan.

Esta memandangnya dengan tatapan iri. Dia harus memiliki benda itu. Hanya saja harganya gila-gilaan. Ada sebuah kebanggaan baginya kalau memiliki benda itu. Selain bisa pamer, dia bisa memperkuat statusnya sebagai penggemar Jungkook nomor satu. Nanti kalau dia bertemu dengan idolanya dia bisa memamerkan bahwa dia layak bersanding dengan Jungkook oppa.

"ESTAAAA!" Teriakan dari mamanya kembali terdengar keras, membuat Esta terlonjak dan mengisi daya ponselnya lalu bergerak turun untuk menunaikan tugas negara, sambil mengomel.

Esta kembali ke kamarnya setelah lewat jam sembilan malam. Dia terpaksa belajar untuk ujian di bawah pandangan mamanya yang tidak lagi percaya padanya karena nilai-nilainya sempat terjun bebas. Bagaimana lagi, tangan Esta cuma dua dan dia harus memilih antara memegang buku atau membalas pesan penggemarnya. Jelas, Esta memilih yang kedua karena lebih menyenangkan. 

Gadis itu melihat ponselnya dan kembali memandangi barang yang begitu dia inginkan. Wajah Jungkook yang mengendorsenya membuatnya mabuk kepayang. Bagaimana caranya agar dia bisa memiliki benda itu?

Sebuah bohlam menyala di kepalanya. Esta segera membongkar tabungannya, tapi seperti yang sudah dia duga, kosong melompong. Ini pasti karena kelakuannya menghabiskan setiap keuntungannya untuk membeli pernak-pernik BTS. Dia kembali berpikir. Masih ada cara lain. Sambil tersenyum, gadis itu kembali keluar kamar dan bergerak menuju ruang tamu di mana mamanya masih nonton televisi sambil menunggu papanya pulang dari lembur.

"Ma," panggil Esta sambil mendekati wanita setengah baya yang memiliki keserupaan dengan wajahnya.

Mamanya menoleh sekilas sebelum kembali memandang televisi, seperti sudah bisa menduga apa yang akan disampaikan oleh Esta. "Ada apa?" ucap wanita itu sambil bergeser, memberikan tempat di sofa untuk Esta duduk di sampingnya.

Esta duduk di samping mamanya, tapi tidak langsung berkata-kata. Dia berpura-pura ikut menonton sampai mamanya sendiri yang memulai pembicaraan.

"Pasti ada maunya."

Esta tertawa hambar sebelum akhirnya mengucapkan, "Iya nih, Ma. Esta butuh duit."

"Buat?" tanya wanita itu menoleh ke arah Esta dengan tatapan bingung.

"Itu, Ma. Ada barang limited edition dari Korea. Esta beliin dong, cuma dua juta kok."

Mata wanita itu langsung terbelalak. "Apa?!"

Esta langsung menciut.

"Bukannya kamu baru beli boneka harga berapa itu? Satu juta." Mamanya geleng-geleng kepala. "Nggak bisa! Mama harus mikir buat biaya pendidikanmu juga. Habis ini kamu mau masuk kuliah, jadi uangnya bakal mama tabung."

"Aaaaah! Mama!" Esta merajuk. "Ayolah, Ma. Esta hutang dulu deh, nanti Esta ganti pake uang jajan."

"Nggak! Kamu itu cuma janji-janji aja, tapi kalo ga dikasih uang jajan juga bakal minta."

"Ma~"

"Pokoknya nggak!"

Esta mengembungkan pipinya kesal. Dia berdiri dengan kesal lalu naik ke kamarnya. "Mama jahat!" serunya dari ujung tangga menoleh ke arah mamanya sekali lagi, berharap orang tuanya berubah pikiran. Namun, wanita itu hanya melirik sekilas Esta dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Melihat tidak ada harapan, Esta melangkah masuk ke kamarnya dengan langkah kasar dan membanting pintu. Dasar orang tua kudet! Esta pun memutar otak. Dia harus mendapatkan barang langka itu, entah bagaimana caranya.

Gadis itu mengambil HPnya dan memulai chat di grupnya, "Queen Wannabe".

K00kieArmy93
Girls, aku lagi galau nih. Butuh duit buat beli barang limited editionnya Jungkook Oppa

(at) Tamagochan kapan nih naskahku bisa naek cetak? BU nih!

Tidak ada yang menjawab. Esta mengembuskan napas. Tiba-tiba dia mendapat pesan pribadi dari Rara.

Tamagochan:
Antrian naskahnya masih banyak, jadi belum bisa naik cetak. Kamu BU? Aku pingin bantu sih, tapi aku sendiri lagi seret. Btw, bukannya kamu buka jastip ya?

K00kieArmy93:
Loh, kamu tau dari mana?

Tamagochan:
Tau dong, kan aku juga follower di IG dan Grup Chatmu. Aku bisa kasih saran sih, kan duitnya jastip udah masuk di kamu, pake itu aja dulu sampai uang jajanmu turun. Itu namanya muter duit.

Saran dari Rara membuat Esta semringah. Benar juga, dia masih punya uang.

Dengan ini aku menebus semua utangku untuk mengejar update kwkakakaak

Terima kasih masih menikmati rasa pedasnya berjulid bersama kami 💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top