13 - Queen Regina is Back

Regina mengusap layar sentuh miliknya dengan kesal. Dia sudah melihat kesuksesan yang didapat oleh Esta dan Vita. Dia menggigit-gigit bibirnya yang bergincu merah muda import dari Korea. Di antara kedua temannya yang sama-sama memulai dari awal, hanya tinggal dirinya yang tertinggal. Dia merasa ketidakadilan di sini. Rara cenderung lebih semangat ketika membahas tentang cerita Esta dan Vita.

Cih!

Regina kembali memfokuskan pandangannya pada akun wattpadnya yang tidak terlalu banyak berubah sejak dia bergabung di grup Queen Wannabe. Ceritanya masih sepi pengunjung, apalagi bila dibandingkan dengan Esta yang kini menjadi penguasa genre fiksi penggemar dan Vita yang kini meroket sejak kasus plagiatnya tidak terbukti. Alis yang dicukur rapi itu berkerut. Dia sudah muak dengan wattpadnya yang sepi notifikasi. Segera saja dia membuka aplikasi what's app dan PM Rara.

ReginaT:

OI!

P!

P!

P!

Wanita itu kesal karena Rara belum ada menunjukkan tanda-tanda online. Aneh sekali. Akhir-akhir ini Rara sering menghilang. Walau tidak suka, dia harus mengakui kalau Vita menang dari plagiator itu karena usahanya sendiri, Rara hanya membantu sedikit. Regina kembali mengumpat kasar. Untung anaknya masih di sekolah jadi tidak khawatir membawa pengaruh buruk. Orang itu beneran serius mau bantu atau tidak?

Tidak sabar, Regina kembali meneror chat Rara lebih banyak, sampai akhirnya Rara membalas sekitar satu jam kemudian, setelah Regina selesai dengan sesi pemotretan. Regina langsung membuka ponselnya.

Tamagochan:
Ada apa Regina?

ReginaT:
Gue mau nagih janji loe. Mana nih katanya mau bantu supaya femes. Adanya wattpad gue kaya kuburan. Vita sama Esta aja udah pada naik pamor, cuma gue aja yang masih ngesot di bawah. Kalo kamu butuh bayaran, bilang aja. Aku maunya akunku jadi terkenal dalam seminggu. POKOKNYA harus lebih populer dari mereka berdua!


Tamagochan:
Kan kamu sendiri yang bilang lagi sibuk buat ngurus IG kamu. Tapi kalo kamu lagi semangat, ayuk deh. Kita bahas strateginya.

ReginaT:
Jadi gimana?

Tamagochan:
Hmm, kamu harus positioning dirimu beda dari Vita dan Esta. Kamu suka nulis apa?

ReginaT:
Gue sukanya bikin cerita yang ada darahnya. Riset loh gue! Sampe gue tau berapa persen pendarahan yang bisa bikin orang tewas. Belum lagi soal metode-metode penyiksaan kuno yang keren-keren, tapi selama ini ga ada yang baca cerita gue. Cuih!


Tamagochan:
Hmm ....

ReginaT:
Semua cara kacanganmu di facebook udah gue lakuin. Mana nih saran advancenya! Pas Esta aja loe serius bantuin.


Tamagochan:
Kalem. Aku lagi mikir ini. Kalau mau jujur, semua cerita harus ada bumbu romancenya. Itu kaya micinnya dunia nulis deh. Ga ada itu beneran hambar dan ga laris. Coba deh kamu masukin romance di ceritamu.

ReginaT:
Maksud loe? Kasih masukan yang jelas dong. Males nih kalo ngaco.


Tamagochan:
Maksudku, coba bikin deh cerita soal BDSM gitu. Ala-ala FSOG. Cewenya jadi sub, cowonya dominan dan posesif. Kan udah ada contoh femesnya, kamu tinggal ngekor aja. Lebih mantep lagi kalo cowonya psychopat dingin tapi seksi. Dijamin deh pada laris.

ReginaT:
Yakin loe?


Tamagochan:
Kalo ga percaya ngapain join ke grup? Coba dulu deh. Kalo berhasil baru aku minta bayaran.

ReginaT:
Oke. Loe minta berapa aja aku bayar asal saran loe beneran teruji.

Regina menutup chatnya dengan hati yang menggebu. Dia melihat jam, masih ada waktu sekitar dua jam sampai anaknya kembali dari playgroup. Sepertinya sempat kalau dia mau menulis sekarang sebelum diganggu. Dengan kecepatan kilat, dia membereskan perlengkapan photo sessionnya. Agak berantakan karena dia hanya menjejalkan benda-benda itu begitu saja di lemari, tidak seperti biasanya di mana dia lipat satu per satu. Setelah selesai menghapus make up, Regina segera membuka laptop dengan logo apel dimakan. Hadiah yang diberikan suaminya ketika Regina bercerita kalau dia ingin menulis. Regina tersenyum. Ah, lelaki itu memang bisa membahagiakan istrinya.

Vannesa mengerang tertahan ketika Lucas mengurung dirinya di tembok, di antara kedua lengan kukuh berbalut jas mahal dari Itali. Wanita itu ingin melawan tapi tatapan sang CEO membuatnya gamang. Kakinya terasa lemas ketika mata biru Lucas terlihat begitu bernafsu. Jantungnya berdebar keras melawan perintah pikirannya untuk lari. Tangan Lucas perlahan-lahan diturunkan, tapi tetap tidak ada kesempatan kabur. Bibir pria itu begitu dekat sehingga hanya dengan sedikit usaha Vannesa dapat melumatnya.

"Sudah kubilang kau tidak bisa lari dariku." Lucas menggenggam tangannya, menyelipkan jari-jari besar itu di antara jari lentiknya. Perlahan tapi pasti, dia membawa kedua tangan Vannesa ke atas kepala, menahannya hanya dengan satu tangan dan menggunakan tangan lainnya untuk melepas dasi.

Vannesa dapat merasakan desiran aneh di dadanya ketika Lucas mengikat dasi berwarna biru laut itu di tangannya, sementara bibir pria itu bergerak menyapu pipinya. Napasnya yang beraroma mint membuat Vannesa mabuk kepayang.

"Aku akan memilikimu malam ini dan kau akan mengikuti permainanku," bisik Lucas seksi di telinganya. Bahkan hanya dengan mendengar suara yang kasar itu membuat sesuatu dalam tubuh Vannesa bergetar.

"Ya," desah Vannesa pasrah. "Aku milikmu ...."

Regina tersenyum puas ketika dia selesai dengan chapter pertama dari ceritanya. Belum, dia belum akan memberikan adegan penuh kekerasan dan tali temali ala BDSM. Biar chemistry antar tokohnya dibangun dulu. Bikin mereka mabuk kepayang baru dibuka sisi Lucas yang lebih liar. Regina tidak bisa menahan antusiasme sekaligus mengagumi kecerdasan otaknya. Dia sangat yakin dengan ceritanya yang ini dia bisa melebihi Esta dan Vita.

Esta yang masih bocah dan Vita yang ditinggal sama suaminya jelas-jelas ga bisa mengalahkan Regina yang sukses dengan kehidupannya. Regina yakin setelah ini dia akan benar-benar menjadi queen di antara "Queen Wannabe". Bibir bergincu merah itu tersenyum puas. Bukan tidak mungkin berikutnya, Rara yang akan mengemis-ngemis padanya.

ReginaT:
Hello, ladies. Gue lagi up cerita baru nih di Wattpad. Biar segera bisa nyusul kalian. Tolong bantu voment ya!


K00kieArmy93:
Aduh kak, kayanya aku ga bisa comment. Bisa kubantu vote aja deh, Kak. Sukses ya.


Tamagochan:
Nah gitu dong! Aku meluncur ke sana ya!

Regina menunggu kemunculan Vita hingga malam tapi wanita itu tidak berkomentar sama sekali baik di Wattpad maupun di WA. Regina berdecih sekali lagi. Pasti Vita ingin balas dendam karena waktu dirinya terkena kasus plagiat, Regina tidak bisa support karena harus berhadapan dengan keluarga besar sang suami yang turunan kaya raya. Regina harus memastikan penampilannya tidak kalah dari para ipar atau iparnya ipar yang berkumpul. Itu jelas lebih penting daripada mengurusi dunia maya yang tidak jelas,

Wanita berkulit halus itu pun mengabaikan ponselnya dan mulai memulas skin care yang diimpor dari Korea. Setelah menyelesaikan ritualnya, Regina menggunakan sedikit waktu di mana suaminya sudah tidur karena lelah untuk membuka laptop dan mengecek statusnya.

Mulutnya yang mungil menyeringai ketika melihat banyaknya komentar membanjiri ceritanya. Sepertinya dia memang harus membayar Rara dengan idenya yang brilian.


Senang bisa kembali ke wattpad. Setelah lama ga megang de julid, mengawasi kelakuan Queen Wannabe ini benar-benar angin segar wkakakaka

Aku stress dengan gambar hek

Menulis memang tempat terbaikku.

Senang ketemu kalian lagi!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top