11 - Twilight Luna

Rara mengumpat ketika mengetahui pesan Whatsapp-nya hanya centang satu. Tidak sampai di sana, saat dia mencoba menghubungi Vita melalui sambungan telepon biasa, hanya ada pesan nomor telah dialihkan. Fix! Vita memblokir nomor ponselnya. Tidak hanya, Facebook, sekarang Whatsapp-nya juga diblok!

Rara menggaruk kepalanya kesal. Apa, sih, maunya emak-emak satu itu? Memang dia agak sibuk karena ada sedikit masalah dengan pacarnya, tapi harusnya kan bisa bersabar sebentar. Akhirnya Rara memilih menunggu suasana agar lebih tenang.


Di lain pihak, Vita yang kini tak lagi memiliki Wattpad cenderung luntang-lantung tidak keruan saat membuka internet di gawainya.

Niatnya menulis di Facebook sedikit terusik. Pertama, dia terganggu dengan ketidakmampuan Facebook memberikan huruf italik dan tebal. Diperparah dengan tidak bisanya memasukkan gambar di tengah-tengah cerita. Apalagi semua paragraf harus rata kiri. Buat Vita yang sangat memahami PUEBI dan mencintai keindahan saat menyeting Wattpad-nya, kelemahan ini sangat mengusiknya.

Akhirnya sampai detik ini, Vita belum melanjutkan menulis di Facebook sama sekali. Akibatnya, selain scroll timeline Facebook, bergosip di WAG kantor, mengikuti akun-akun ghibah di Instagram, juga aktif ikut mengumpat di kolom komentar, Vita nyaris tidak melakukan kegiatan produktif apa pun di dunia maya.

Kini dia merasa hidupnya membosankan. Semua gosip artis maupun teman kantornya rasanya tidak seru lagi! Vita seolah kehilangan gairah hidupnya. Kebahagiaan yang dia dapat ketika menyelesaikan bab demi bab kini sudah menguap hilang.

Tubuh yang direbahkan ke kasur tak juga memberi rasa nyaman. Berkali-kali Vita berguling ke kiri dan ke kanan, tapi hatinya terasa gundah dan dipenuhi awan gelap. Siang terik di luar sana membuat suhu ruangan meski disetel enam belas derajat, tidak membawa pengaruh apa pun. Ah, tidak! Mungkin hatinya saja yang sedang terbakar. 

Rasa kesal bercokol dalam. Amarah di dalam hatinya harus segera dilampiaskan pada sesuatu. 

Bergegas Vita membuka grup Wattpad paling ramai di jagad per-Facebook-an. Perserikatan Hardcore Romance Havanah.

Dengan penuh nafsu dan aura membunuh, jempol Vita mulai berdansa di atas gawai. 

Aku nggak paham sama penulis di Wattpad. Udah famous, masih juga ngejiplak. Padahal yang dia jiplak followernya juga nggak banyak. Apa karena aku follower-nya dikit, makanya boleh ditindas semena-mena?

Aku susah payah nulis Flirting with My Boyfriend's Dad, eh malah dijiplak. Nama tokohnya sama-sama Xavier, prolognya pun sama persis! Kelewatan! 

Padahal apa sih susahnya nulis cerita sendiri? Parahnya lagi, penulis kurang ajar itu malah mengerahkan fans butanya buat menyerangku. Siapa yang maling siapa yang teriak! Amit-amit!

Akhirnya aku ilfeel sama Wattpad dan hapus akun aja. Enaknya aku lanjut nulis di FB aja apa gimana, ya?

WhiteChoco:
Kak Vita ... ya Tuhan, Cho kaget pas lihat Wattpad Kakak ilang! Cho seneng banget lihat nama Kakak di grup ini. Ya, ampuuuun!!! Miss you, Kaaak!!! Ini @WhiteChoco di Wattpad yang suka komen cerita Kakak dari awal debut!

Vita:
Wah main FB juga, tho! Makasih banyak, Say. Tapi, aku udah keburu ilfeel sama Wattpad. Ogah balik!

WhiteChoco:
Yaah ... Cho percaya Kak Vita nggak Plagiat. Bentar, Cho ada bukti kalau Kak Vita nggak jiplak

Vita:
Eh, serius?

Vita tak melihat jawaban WhiteChoco di kolom komentar. Sementara thread-nya makin penuh dengan pro dan kontra. Banyak yang mendukung, tapi tak sedikit juga yang mengatakan dirinya sedang pansos. Namun, dia tak peduli. Dia hanya terfokus pada kata-kata WhiteChoco. Benarkah dia menemukan bukti bahwa dirinya tak bersalah?

WhiteChoco:
Kaaaak ... ini dia link-nya. [Link] Ini karya Kakak, kan? Pantes Cho rasanya pernah baca duluuu banget. Cuma Kak Vita dulu kasih judulnya, "Om, I love you!" Cho nyari semua postingan Kak Vita di grup ini dan KETEMUUUUU! Postingan Kakak dua tahun lalu. Plek persis cuma beda tipis dengan diksi lebih dipoles cakep karena Kak Vita sudah berkembang. Untung tokohnya sama-sama Xavier. 

Vita:
Ya, Tuhan!! Beneeeer!!! Itu punyakuuu!!! Terima kasiiiih! Terima kasih!

WhiteChoco:
So, kapan Kakak balik ke Wattpad? Cho kangen sama cerita Kakak yang manis romantiiiis! Percaya, banyak fans Kakak kehilangan banget.

Ada haru meruak. Seluruh komen yang tadinya mencaci jadi ribut sendiri mempertanyakan kredibilitas Ratu romance mereka yang ternyata menjiplak sebuah karya lawas di grup Facebook. Menyedihkan.

Akan tetapi, Vita tak peduli. Sebentar lagi gosip akan menyebar. Dia bergegas membuat ID baru dengan nama TwilightLuna.

Vita:
Aku udah bikin ID baru, nih @TwilightLuna . Masih kosong. Namun, tungguin aja lanjutannya Flirting with My Boyfriend's Dad di ID ini. 

Sekali lagi makasih Banget buat @WhiteChoco! Kamu adalah orang yang pertama kali aku follow dengan ID baru ini! Love you full!

WhiteChoco:
Ya, ampuuun! Mimpi apa Cho sampe di-follow Kak Vita. Bentar, Cho mau pingsan dulu. Gyaaaaaa!!! Makasih banyak, Kaaak! Cho seneng bisa membantu!

Selanjutnya, Vita hanya bisa tersenyum melihat notifikasi Wattpadnya terus berdenting. Follower Wattpad-nya meningkat drastis. Terus menanjak ketika postingannya di Facebook sudah di-share lebih dari 1000 orang. Respon berupa: Like, Love, dan Wow, tembus menjadi 11K. Bahkan banyak komentar baru bermunculan yang meminta lanjutan dari ceritanya. Luar biasa!

Dia tak butuh Rara dan juga grup lawasnya. Namun, hati kecilnya yang lain berontak. Ada sesuatu yang membuatnya tertarik pada grup julid bin licik satu itu. 

Senyum sinis tersungging di wajah bulatnya. Dengan cepat ia membuka blokiran pada Facebook Rara, dan mulai mengetik sebuah pesan.

Kira-kira apa yang diketik Vita ya? Apa dia bakal balas dendam sama grup lamanya dia? Huehehehe tunggu ajah!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top