CHAPTER 1 : PROLOGUE

Title: LAST LOVE IN JEJU HOSPICE - VRene SeulMin FF 

Cast: All Bangtan & Red Velvet Members

Lenght: Mini Chapter Part

Rating: 15+

Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]

CHAPTER 1 : PROLOGUE

.

JIMIN POV

Aku terduduk lemas di sudut kamarku.

Air mata sudah sejak tadi membasahi wajahku. Sejak detik pertama aku membuka kunci pintu kosanku.

Aku meringkukan tubuhku sambil memeluk erat kedua lututku yang ku tekuk ke atas.

Ucapan dokter tadi masih terngiang dengan sangat jelas di kedua telingaku.

"Maafkan kami, Jimin-sshi. Namun, tumor di otakmu sudah sangat besar dan berada tepat di antara otak besar dan otak kecilmu.

Kami sudah tidak bisa lagi melakukan operasi. Apalagi, dari hasil MRI kami bisa melihat bahwa tumormu ada yang terletak di batang otakmu. Jika kami melakukan operasi, nyawamu tetap tidak bisa kami selamatkan.

Sesuai pengamatan saya, usiamu paling lama hanya enam bulan lagi. Atau mungkin, bisa lebih cepat dari itu.

Saya hanya bisa memberi saran. Lebih baik kau tinggal di Hospice mulai sekarang. Setidaknya, kau bisa menjalani sisa hidupmu dengan lebih tenang dan nyaman."

Mengapa?

MENGAPA?

Mengapa ini... Harus menimpaku?

Empat tahun yang lalu appa meninggal karena tumor otak.

Setahun yang lalu, eomma meninggal karena kelelahan bekerja demi membiayai kuliahku dan Jungkook, adikku.

Lalu...

Mengapa sekarang...

Harus aku yang juga didiagnosa terkena tumor otak seperti appa?

WAEYO?

WAE?

Lalu...

Apa itu Hospice? Aku bahkan baru kali ini mendengarnya!

Aku terus terisak dalam tangisku.

Setelah tangisku mereda, aku membuka internet di ponselku dan mencari tahu apa itu Hospice.

Dan tulisan itu terpampang di layar ponselku.

Hospice adalah perawatan pasien terminal (stadium akhir) dimana pengobatan terhadap penyakitnya tidak diperlukan lagi (dokter sudah angkat tangan). Perawatan ini bertujuan meringankan penderitaan dan rasa tidak nyaman dari pasien, berlandaskan pada aspek bio-psiko-spiritual.

Tujuan Hospice adalah untuk tiga hal.

Pertama, meringankan pasien dari penderitaannya, baik fisik (misalnya rasa nyeri, mual, muntah, dll), maupun psikis (sedih, marah, khawatir, dll) yang berhubungan dengan penyakitnya.

Kedua, memberikan dukungan moril, spiritual maupun pelatihan praktis dalam hal perawatan pasien bagi keluarga pasien dan perawat.

Ketiga, memberikan dukungan moril bagi keluarga pasien selama masa duka cita.

Aku kembali merasa lemas.

Jika dokter sudah menyuruhku ke Hospice, itu artinya... Penyakitku memang sudah tidak bisa lagi disembuhkan.

Intinya... Aku hanya tinggal menunggu...

Kapan ajal akan menjemputku...

.

.

.

PERKENALAN TOKOH

.

Kim Seokjin (1992)

Biasa dipanggil Jin-ssaem

Dokter senior di Jeju Hospice.

Kepribadiannya yang begitu ceria membuatnya disukai oleh banyak pasien disana.

Wajahnya yang tampan dan manis membuatnya menjadi dokter terfavorit disana.

Walau ayahnya adalah pemilik Jeju Hospice, namun Jin sama sekali tidak pernah menyombongkan dirinya dan tetap meminta diperlakukan seperti dokter - dokter lainnya.

.

.

.

Min Yoongi (1993)

Yoongi-ssaem panggilannya.

Dokter yang juga bekerja di Jeju Hospice.

Karakternya agak pendiam, dan jika sedang diam wajahnya terlihat dingin.

Beberapa pasien sering salah paham dengan Yoongi karena mereka sering merasa Yoongi tidak memperlakukan mereka dengan baik.

Sifatnya cukup tegas, dan ia akan memarahi pasien jika ia melihat ada pasien yang melakukan hal - hal aneh di lingkungan Jeju Hospice.

Ia satu - satunya dokter yang paling ditakuti di Jeju Hospice karena sifatnya yang tegas, namun ia sangat ramah jika sudah berhadapan dengan binatang.

Banyak yang berkata, "Ia seharusnya menjadi dokter hewan saja!"

.

.

.

Kim Namjoon (1994)

Namjoon-ssaem panggilannya.

Dokter yang juga bekerja di Jeju Hospice.

Karakternya perpaduan antara cerdas dan ceroboh.

Ia satu - satunya dokter yang paling cerdas di Jeju Hospice, namun ia juga satu - satunya dokter yang selalu merusakan banyak benda di Jeju Hospice.

Karakternya yang cukup ceria juga membuat banyak pasien menyukainya, terutama para ahjumma.

.

.

.

Jung Hoseok (1994)

Hoseok-ssaem panggilannya.

Dokter yang juga bekerja di Jeju Hospice.

Karakternya sangat ceria. Ia mungkin dokter yang paling ceria dan bersemangat di Jeju Hospice.

Hampir semua pasien dari semua golongan menyukainya, terutama pasien anak - anak.

Senyumannya selalu menjadi semangat untuk semua pasien yang tengah bersiap menunggu kematian menjemput mereka.

.

.

.

Park Jimin (1995)

Pasien di Jeju Hospice.

Mengidap tumor otak yang sudah tidak dapat disembuhkan dengan cara apapun.

Usianya diperkirakan hanya tinggal 6 bulan, atau bahkan bisa lebih cepat dari itu.

Ayah dan ibunya sudah meninggal. Adiknya yang bernama Jungkook sudah diadopsi oleh saudaranya.

Sebenarnya ia orang yang sangat periang, namun sejak divonis usianya tinggal 6 bulan lagi, ia menjadi sangat pendiam dan sering termenung, menunggu ajal menjemputnya.

.

.

.

Kim Taehyung (1995)

Pasien di Jeju Hospice.

Mengidap kanker rektum stadium akhir.


Semua dokter sudah lepas tangan karena kankernya sudah tidak dapat lagi disembuhkan.

Usianya diperkirakan hanya tinggal 8 bulan, atau bisa bahkan bisa lebih cepat dari itu.

Tanpa memberitahu anggota keluarganya, ia seorang diri datang ke Jeju Hospice dan menghabiskan sisa hidupnya disana,

Karakternya periang, namun terkadang menjadi sangat pendiam.

Moodnya mudah berubah sejak mengetahui bahwa nyawanya tidak akan bertahan lama.

.

.

.

Jeon Jungkook (1997)

Awalnya bernama Park Jungkook, namun setelah diadopsi keluarganya yang bermarga Jeon, akhirnya namanya menjadi Jeon Jungkook.

Ia sangat menyayangi Jimin, hyeong kandungnya itu, sehingga ia hampir setiap weekend menghabiskan waktunya di Jeju Hospice untuk menemani hyeongnya itu.

Ia pindah dari Seoul National University ke sebuah kampus seni di Pulau Jeju demi bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama hyeongnya itu.

Karakternya sangat periang. Dan senyuman Jungkook selalu sukses menenangkan hati Jimin setiap Jimin teringat akan nyawanya yang tidak lama lagi itu.

Jungkook bahkan menjadi salah satu keluarga pasien yang paling disukai para dokter di Jeju Hospice karena sifatnya yang lucu dan ramah.

.

.

.

Bae Irene (1991)

Pasien di Jeju Hospice.

Sama seperti Jimin, ia juga mengidap tumor otak yang sudah tidak dapat disembuhkan dengan cara apapun.

Usianya bahkan diperkirakan hanya tinggal 4 bulan, atau bisa lebih cepat dari itu.

Memiliki dua dongsaeng bernama Joyi dan Yeri. Hanya mereka berdua yang menjadi semangatnya untuk menjalani hidup sampai ajal akan menjemputnya nanti.

Sifatnya pendiam, namun akan sangat terbuka jika ia sudah dekat dengan seseorang.

Memiliki senyuman yang sangat manis.

.

.

.

Kang Seulgi (1994)

Pasien di Jeju Hospice.

Mengidap penyakit leukimia stadium akhir.

Usianya diperkirakan hanya tinggal 5 - 6 bulan, atau bisa lebih cepat dari itu.

Kedua orang tuanya sudah meninggal sejak ia masih berusia 10 tahun karena kecelakaan.

Sejak saat itu, ia diasuh neneknya, namun neneknya meninggal tepat ketika ia lulus SMA 5 tahun yang lalu.

Karakternya cukup periang, namun jadi agak pendiam semenjak masuk ke Jeju Hospice.

.

.

.

Son Wendy (1994)

Suster terbaik di Jeju Hospice.

Ia selalu melayani semua pasien dengan sangat ramah dan disukai oleh hampir semua pasien di Jeju Hospice.

Karena seusia dengan Seulgi, ia sangat memperhatikan Seulgi dengan baik.

Ia menjadi satu - satunya tempat Seulgi berbagi cerita selama Seulgi dirawat di Jeju Hospice.

.

.

.

Park Joyi (1996)

Adik kandung Irene, namun mengapa marganya berbeda?

Karena ia satu ibu dengan Irene namun beda ayah.

Ibu Irene bercerai dengan ayah Irene dan menikah dengan ayah Joyi ketika Irene berusia 4 tahun.

Namun bagi Joyi, Irene adalah eonnie yang paling disayanginya.

Sifatnya sangat periang, namun ada air mata yang terpendam di balik setiap senyumannya.

Air mata yang setiap saat siap diteteskannya setiap mengingat betapa malang nasib eonnienya itu.

.

.

.

Kim Yeri (1999)

Satu ibu dengan Irene dan Joyi, namun beda ayah.

Ibu mereka menikah tiga kali dengan pria yang berbeda marga, makanya ketiga wanita ini memiliki marga berbeda.

Ayah Joyi meninggal ketika Joyi berusia 1 tahun, lalu setahun kemudian yaitu tahun 1998 ibu Joyi menikah lagi dengan ayah Yeri dan melahirkan Yeri di tahun 1999.

Yeri juga sama cerianya dengan Joyi, dan sama - sama sering menangisi nasib irene yang sangat malang itu.

.

.

.

Kisah apa yang akan terjadi di Jeju Hospice?

Silakan ditunggu next chapternya!

.

.

.

Note:

Peringatan dari awal/?, ff ini mini chapter. Iya, mini chapter, maksudnya satu chapter mini wordsnya XD Intinya mah tiap chapternya pasti pendek-pendek, jadi dari awal saya sudah meminta maaf duluan kalau chapternya bakalan pendek-pendek.

Soalnya saya lagi magang dan dalam tahap menyusun skrispi jadi asli deh waktu buat ngetik ff dikit banget makanya kaga bakalan bisa ngetik yang panjang-panjang lagi :'(

Semoga saja ff yang tiap chapternya akan pendek ini bisa tetap menghibur kalian semua ya :)

Btw, FF ini terinspirasi dari drama korea "Andante" yang diperankan Kim Jongin a.k.a Kai EXO.

Gara-gara nonton drakor itu, nemu dah ini ide wkwkw ampuni saya kalau jalan ceritanya tidak sebagus ekspektasi kalian ya /deep bows/

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top