CHAPTER 9 - YOONGI, JIMIN, TAEHYUNG PT.1
Title: Kill Me, Heal Me
Cast: Taehyung, Yoongi, Jungkook, Jimin (figuran/? : Hoseok, Jin, Namjoon) #TaeGi #MinYoon #VKook FF
Lenght: Mini Chapter
Rating: 15+
Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]
Note: (Visualisasi para tokoh sesuai dengan visualisasi mereka yang ada di cover ff)
"CHAPTER 9 - YOONGI, JIMIN, TAEHYUNG PT.1"
.
.
.
Taehyung tercengang melihat rekaman di handphone milik Jungkook.
"Ba.. Bagaimana kau memperoleh ini?" Taehyung menatap wajah Jungkook.
Jungkook segera berlari ke apartement Taehyung segera setelah ia merekam semua kejadian yang dilihatnya di taman dekat rumahnya itu.
"Tadi pagi, aku tak sengaja melihat mereka di taman, dan mereka terlihat begitu mesra, makanya dengan sangaaaat baik hati kurekamkan ini untukmu..." sahut Jungkook dengan ekspresi acuh tak acuh, padahal hatinya tengah berteriak kegirangan.
"Habislah kau, Min Yoongi~" rutuk Jungkook dalam hati.
"Kau yakin kau masih berniat mempertahankannya? Pria yang kau cintai itu tengah bermesraan dengan pria lain, Kim Taehyung~" sahut Jungkook dengan senyuman sinisnya.
"Ini pasti salah paham..." sahut Taehyung.
"Kalian selesaikan saja masalah ini berdua, aku hanya berusaha menunjukkan padamu apa yang tadi baru saja kulihat~" sahut Jungkook sambil berjalan keluar dari apartement Taehyung dan Jin.
Taehyung terdiam sambil menundukkan kepalanya, berusaha mencerna apa sebenarnya yang baru saja dilihatnya di handphone Jungkook.
.
.
.
Jimin mengajak Yoongi menonton bioskop setelah mereka jogging bersama.
Jimin mandi di rumah Yoongi dan meminjam baju Yoongi karena memang mereka ukuran tubuhnya tidak berbeda jauh.
Setelah Jimin selesai mandi, Yoongi mandi dan mereka pun bersiap-siap untuk menuju ke gedung bioskop dekat apartement Jimin. Mereka berjalan ke depan menuju ke tempat mobil Jimin terparkir.
"Nanti sepulang nonton, kita makan di restaurant di apartementku ya, hyeong... Makanan disana lumayan enak, aku rasa kau pasti akan menyukainya..." sahut Jimin sambil tersenyum.
Yoongi menganggukan kepalanya sambil tersenyum. "Oke~ Kau saja yang atur semua, aku seperti biasa akan mengikuti susunan acara yang sudah kau buat..."
Jimin menganggukan kepalanya.
"Ayo, kita ke bisokop sekarang~" sahut Jimin sambil menggandeng lengan tunangannya itu.
Memang, selama mereka berkencan, semua selalu Jimin yang mengatur, karena Yoongi selalu berkata ia oke-oke saja mengikuti semua ajakan Jimin.
Sebenarnya, alasan utamanya adalah karena Yoongi memang tidak memiliki gambaran apapun untuk berkencan dengan Jimin, makanya ia meminta Jimin yang mengatur semuanya.
Namun, bukankah ketika ia bersama Taehyung, ia bisa mengajak Taehyung makan siang bersama? Karena itulah Yoongi semakin yakin bahwa ia lebih memilih Taehyung daripada Jimin.
Dan Yoongi masih kebingungan harus bagaimana membahas ini semua dengan Jimin.
Setibanya di bioskop, mereka membeli tiket dan sebuah popcorn caramel serta dual kaleng cola.
"Filmnya baru dimulai setengah jam lagi~ Kita menunggu di lobi dulu atau di dalam? Kali ini harus kau yang menjawab ya, jangan bilang terserah~" sahut Jimin.
Yoongi memiringkan kepalanya sejenak, berpikir.
"Di dalam juga tidak apa-apa..." sahut Yoongi setelah berpikir beberapa saat lamanya.
Yoongi mulai mengantuk karena kelelahan jogging tadi pagi jadi ia berpikir bahwa menyandarkan kepalanya di dalam studio bioskop adalah hal yang nyaman.
Mereka pun masuk ke dalam studio dan duduk sesuai nomor kursi yang tertera di tiket.
"Ah~ Nyamannyaaaa~" sahut Yoongi sambil menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi.
Jimin tersenyum melihat ekspresi yang sangat manis yang terlihat di wajah tunangannya itu.
Mereka berbincang-bincang sejenak, dan tangan Jimin menggenggam erat tangan Yoongi.
Tak terasa setengah jam berlalu.
Lampu bioskop mulai mati, dan film pun diputar di layar besar yang ada dihadapan Yoongi dan Jimin.
Sekitar setengah jam setelah film dimulai, Jimin merasakan ada yang aneh dengan Yoongi, karena tangan Yoongi yang ada dalam genggamannya terasa melemas.
Jimin menoleh kesamping menatap Yoongi, dan benar saja, Yoongi sudah tertidur sangat lelap.
"Aigoooo~ Yoongi hyeong... Ia selalu tertidur setiap menonton denganku..." sahut Jimin sambil tersenyum.
Jimin bukannya lanjut menonton film yang tengah diputar, ia malah duduk menyamping, menyenderkan kepalanya ke sandaran kursi sambil menatap wajah tunangannya yang tengah tertidur itu.
"Aku berharap wajahmu ini yang bisa kulihat di setiap pagi ketika aku membuka mata dari tidurku..." gumam Jimin dalam hatinya.
"Tapi... Apakah itu mungkin? Apakah kau mau menikah denganku sementara kau tidak mencintaiku, hyeong?" gumam hati kecilnya lagi.
Jimin terus memperhatikan betapa manisnya wajah tunangannya ketika tertidur seperti itu dan tak terasa film yang diputar sudah selesai dan lampu bioskop mulai menyala.
Yoongi terbangun karena cahaya lampu. Dan ia terkejut ketika membuka kedua mata kecilnya, karena Jimin ternyata sedang menatapnya.
"Sudah puas tidurnya hyeong? Hehehehe~" goda Jimin sambil tertawa.
Yoongi merasa malu karena tertidur lagi. Ini sudah kesekian kalinya ia tertidur ketika menemani Jimin menonton film di bioskop.
"Mian, Jiminnie~" Yoongi menundukkan kepalanya.
CUP!
Sebuh kecupan singkat mendarat di pipi Yoongi.
"Gwenchana~ Kau kan memang selalu tertidur setiap kita di bioskop... Sebegitu nyamankah bangku bioskop sampai kau jadikan kasurmu hyeong? Hehehe..." Jimin tertawa dan menggoda Yoongi.
Yoongi memajukan bibirnya. "Mian~"
"Gwenchana~" sahut Jimin sambil mengacak pelan poni Yoongi. "Ayo kita keluar hyeong~"
.
.
.
"Taehyung a~ Cepat kau kirimkan data-data ini ke apartement milik Bang Shi Hyuk... Tadi ia meneleponku, meminta dikirimkan beberapa data tentang perkembangan kejiwaan anaknya yang ditangani Namjoon..." sahut Jin.
"Ini kan hari minggu, hyeong~" gerutu Taehyung.
Taehyung memang malas keluar apartement setiap weekend karena ia agak takut berpapasan dengan preman-preman yang mengincar V.
"Yaishhh~ Dia kan pasien vvip, kita harus memberikan pelayanan terbaik untuknya..." sahut Jin.
"Kau minta Namjoon hyeong saja yang mengirimkan kesana..." sahut Taehyung.
"Namjoon sedang keluar kota dengan keluarganya, nanti malam baru kembali... Cepat sana pakai maskermu... Bawa saja mobilku kalau kau malas naik bus..." sahut Jin.
"Bagaimana kalau tiba-tiba V atau Taesoon muncul saat aku membawa mobilmu?" tanya Taehyung.
"Ah~ Benar... Huft... Yasudah kau naik taxi saja, ini ongkosnya.." sahut Jin sambil memberikan beberapa lembar uang kepada Taehyung.
Taehyung menghela nafas panjang dan berjalan dengan malas ke dalam kamarnya untuk mengganti baju.
"Hati-hati di jalan... Semoga saja kau kembali dengan selamat kesini..." sahut Jin ketika Taehyung memakai sepatunya.
Taehyung hanya menganggukan kepalanya dengan malas lalu berjalan keluar dari apartementnya menuju ke apartement tempat pasien Namjoon itu tinggal.
.
.
.
Jimin dan Yoongi sudah tiba di depan apartement tempat Jimin tinggal.
"Ayo masuk.." sahut Jimin sambil merapikan rambutnya yang tertiup angin.
Yoongi pernah berkata, ia tidak mau masuk ke dalam apartement Jimin karena ia takut ketinggian, makanya semenjak kepindahannya ke Busan, Yoongi belum pernah sekalipun mendatangi apartement Jimin.
Dan itulah sebabnya Jimin menyewakan rumah untuk Yoongi, bukan apartement.
"Apartementnya sangat bagus..." Yoongi terbelalak ketika masuk ke dalam gedung apartement itu karena bangunannya sangat luas dan tinggi, dan interior dalam apartement pun sangat indah.
"Makanya aku betah disini~ Kamarku di lantai 23, kau mau kesana?" goda Jimin, karena ia tahu betul Yoongi tidak akan mau naik ke atas.
"Neo micheoseo?" sahut Yoongi sambil menendang pelan kaki Jimin.
Jimin tertawa melihat reaksi tunangannya.
"Ayo hyeong kita ke restaurantnya..." sahut Jimin sambil menarik tangan Yoongi.
"Untung restaurantnya di lantai dasar~" sahut Yoongi.
Setibanya mereka di restaurant itu, Jimin memesan beberapa makanan.
"Aku yakin kau juga pasti suka rasanya, hyeong~" sahut Jimin.
Yoongi menganggukan kepalanya. "Mari kita lihat nanti~"
Tak lama kemudian pesanan mereka datang dan mereka mulai makan.
"Whoaaaa~ Jinjja jinjja masshita~" sahut Yoongi sambil menatap wajah Jimin dengan ekspresi terkejut.
"Benar kan? Sangat enak~ Aku sering makan sendirian disini kalau lapar di malam hari karena mereka buka dua puluh empat jam~ Makanya aku sangat senang bisa mengajakmu makan disini kali ini~" sahut Jimin sambil tersenyum.
Yoongi jadi merasa bersalah karena ia jarang mau diajak makan malam bersama semenjak ia jatuh cinta kepada Taehyung.
Mereka makan malam sambil berbincang beberapa hal tentang kedua orang tua mereka, dan setelah selesai makan, Jimin bersiap mengantar Yoongi kembali ke rumahnya.
"Ayo, waktunya mengantarmu pulang~" sahut Jimin sambil menggandeng tangan Yoongi.
Dan ketika mereka berjalan sambil bergandengan menuju pintu lobi utama, sesosok pria yang sudah mencuri hati seorang Min Yoongi terlihat turun dari taxi dan berjalan masuk ke dalam gedung.
Mereka berpapasan tepat di depan pintu lobi utama.
Taehyung yang baru saja mau masuk, dan Yoongi yang baru saja mau keluar sambil bergandengan dengan Jimin.
"Yoongi... Hyeong..." Taehyung menatap bingung ke arah Yoongi dengan ekspresi terkejut karena melihat Yoongi bergandengan tangan dengan pria lain. Dan pria itu adalah pria yang tadi dilihatnya bersama Yoongi di rekaman handphone yang ditunjukkan Jungkook!
Yoongi refleks melepaskan genggaman tangan Jimin di tangannya.
"Taehyung a..." Ekpresi Yoongi juga menunjukkan bahwa ia sangat terkejut dengan pertemuan mereka yang sangat tak terduga di apartement itu.
Jimin yang paling kebingungan ketika melihat ekspresi Yoongi dan Taehyung.
"Dia.. Siapa, hyeong?" tanya Jimin sambil menatap kebingungan ke arah Yoongi.
.
-TBC-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top