CHAPTER 7 - YOONGI VS JUNGKOOK

Title: Kill Me, Heal Me

Cast: Taehyung, Yoongi, Jungkook, Jimin (figuran/? : Hoseok, Jin, Namjoon) #TaeGi #MinYoon #VKook FF

Lenght: Mini Chapter

Rating: 15+

Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]

Note: (Visualisasi para tokoh sesuai dengan visualisasi mereka yang ada di cover ff)

"CHAPTER 7 - YOONGI VS JUNGKOOK"

.

.

.

Sudah seminggu berlalu, dan Taehyung tidak pernah lagi menemukan sosok Yoongi di halte bus.

"Apa ia takut padaku? Apa Taesoon benar-benar membuatnya syok dan membenciku?" Taehyung mau menangis rasanya karena merindukan senyuman Yoongi yang sudah seminggu ini tak dilihatnya.

Taehyung berjalan dengan malas-malasan ke dalam klinik kejiwaan milik hyeongnya itu dan duduk di mejanya.

"Kau kenapa terlihat semakin hari semakin tidak bersemangat?" tanya Namjoon ketika melihat Taehyung.

"Aku rasa aku patah hati, hyeong..." sahut Taehyung sambil membaringkan kepalanya di atas meja.

"Ah, pria yang dibawa Jin hyeong ke ruangannya minggu lalu?" tanya Namjoon.

Taehyung hanya menganggukkan kepalanya.

"Mengapa kau bilang kau patah hati? Ia takut dengan kepribadianmu yang memiliki tiga karakter ini? Ia tidak bisa menerima keadaanmu?" tanya Namjoon lagi.

"Molla, hyeong~ Ia menghilang sejak hari itu.. Dan aku tidak menemuinya lagi sejak saat itu.." sahut Taehyung.

"Mengapa bukan kau yang menemuinya?" sahut Namjoon.

"Aku.. Menunggu ia yang menghubungiku terlebih dahulu, hyeong.." sahut Taehyung sambil mengernyitkan wajahnya.

Namjoon melihat sepertinya Taehyung tengah menahan sakit.

"Kau baik-baik saja? Wajahmu agak pucat..." tanya Namjoon.

"V membuat onar lagi semalam.. Lihat ini..." gerutu Taehyung sambil melepaskan maskernya. Ujung bibirnya agak kebiruan.

"Ouch.. Pasti sakit..." Namjoon bergidik melihat luka Taehyung.

"Bagaimana caranya agar aku dapat sembuh ya hyeong?" Taehyung menatap dengan tatapan memelas ke arah Namjoon.

"Minum obatmu secara rutin, dan iklaskan hatimu setiap mengikuti terapi yang diberikan Jin hyeong..." sahut Namjoon.

"Aku jadi seperti orang penyakitan..." gerutu Taehyung.

"Kau memang sakit, Taehyung a.." sahut Namjoon.

"Huftttt~~~~~" Taehyung meniup poninya sambil menghela nafas.

.

.

.

"Apakah aku harus menjelaskan semuanya kepada Jimin? Tapi bagaimana jika reaksinya menakutkan?" Yoongi bergidik ngeri membayangkan reaksi Jimin jika ia mengatakan seluruh isi hatinya kepada Jimin.

Yoongi sangat ingin berteriak, mengatakan bahwa ia tidak pernah sekalipun mencintai Jimin.

Yoongi ingin berteriak, mengatakan bahwa pertunangan mereka hanyalah karena hubungan bisnis kedua orang tuanya semata dan Yoongi sangat ingin menolaknya namun ayahnya sakit-sakitan dan ia terpaksa menjalankan pertunangan itu karena permintaan ayahnya.

Yoongi bahkan tidak pernah merasakan perasaan lebih kepada Jimin, ia hanya menganggap Jimin tak lebih dari sahabatnya, sahabat dengan status tunangan.

Selama ini setiap bersama Jimin ia selalu menganggap itu bukan kencan tapi jalan-jalan bersama dengan sahabat.

Karena Yoongi tidak pernah sekalipun mencintai Jimin, entah apa alasannya, sebaik apapun perlakuan Jimin kepadanya.

"Aku harus bagaimanaaaaaaa?" teriak batin Yoongi. Ekspresi sedih mulai terbentuk di wajah putih pucatnya.

Air mata mulai menetes dari kedua bola mata kecil Yoongi, ia merasa sangat frustasi dengan keadaannya saat ini.

Di satu sisi ia sangat mencintai Taehyung, di sisi lain ia sudah bertunangan dengan Jimin, dan di sisi lainnya lagi, Taehyung mengidap penyakit kejiwaan.

Sudah seminggu ini Yoongi belum berani menemui Taehyung, karena Yoongi masih ragu jalan manakah yang harus dipilihnya.

Apakah ia harus memperjuangkan cintanya untuk Taehyung? Atau mengiklaskan dirinya dinikahi oleh Jimin suatu saat nanti?

Atau haruskah ia menghilang dan tidak memilih keduanya?

.

.

.

Jimin sebenarnya tahu betul bahwa Yoongi tidak pernah mencintainya.

Jimin tahu betul bahwa Yoongi bertunangan dengannya hanya karena ayahnya sakit-sakitan dan Yoongi tidak bisa menolak permintaan ayahnya.

Namun, Jimin benar-benar jatuh cinta pada sosok seorang Min Yoongi sejak pertama kali mereka bertemu.

Jimin ingat betul, empat tahun yang lalu, itulah pertama kali ia dan Yoongi bertemu.

Jimin diajak ayahnya mengunjungi teman SMA ayahnya yang sudah lama tidak ditemui oleh ayahnya itu, katanya ada sebuah bisnis antara mereka sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk saling bertemu, sekalian reuni.

Saat pertama kali Jimin masuk ke rumah teman ayahnya itu, sesosok pria mungil berkulit putih pucat tengah duduk di sofa sambil membaca sebuah novel.

Dan dari detik itu jugalah, Jimin sudah tertarik pada sosok seorang Min Yoongi.

Mereka pun berkenalan dan entah bagaimana ceritanya, para ayah mereka itu tiba-tiba membicarakan mengenai perjodohan antara mereka berdua, hingga mereka bertunangan setahun yang lalu.

Dari semua sikap, tatapan mata, dan ekspresi Yoongi setiap berduaan dengan Jimin, Jimin tahu betul Yoongi tidak mencintainya.

Tapi bagaimanapun juga, Jimin sangat mencintai Yoongi, makanya ia berpura-pura tidak mengetahui perasaan Yoongi padanya.

Jimin terpaksa bersikap seolah pertunangan mereka atas dasar saling bukan mencintai, bukan cinta sepihak darinya.

Karena Jimin terlalu mencintai Yoongi, dan tidak rela melepasnya, walau Jimin tahu bagaimana perasaan Yoongi padanya.

.

.

.

Tepat sudah dua minggu berlalu sejak kejadian Taesoon menjambak rambut Yoongi, dan Taehyung belum juga menemui sosok Yoongi selama dua minggu itu.

Yang ditemuinya selalu sosok Jungkook, yang sangat kesal setiap melihat sosok V menghilang dan Taehyung yang muncul.

"V sialan! Ia belum juga puas bermain-main dengan bocah itu..." gerutu Taehyung setiap membayangkan bagaimana tubuhnya dipakai V untuk bercinta dengan Jungkook.

"Apa kau tidak bosan bermain dengan sosok semu dalam diriku itu?" gerutu Taehyung ketika ia dan Jungkook tidak sengaja bertemu di sebuah coffee shop pada suatu siang.

"Uh? Semu? V hyeong itu nyata..." jawab Jungkook dengan wajah tanpa rasa bersalah.

"Aku jatuh cinta pada seseorang..." sahut Taehyung.

"Ara~ V hyeong memberitahuku... Ia bilang padaku si idiot Taehyung mulai jatuh cinta..." jawab Jungkook, masih dengan wajah tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Idiot? Dia yang brengsek! Hanya bisa melukai dan mengotori tubuhku..." gerutu Taehyung.

Jungkook menatap tajam ke arah Taehyung, lalu segera bangun dari kursinya dan duduk tepat disamping Taehyung.

"Kau tidak akan pernah bisa jatuh cinta, Kim Taehyung... Tidak... Kau tidak berhak jatuh cinta... Selain kepadaku..." sahut pria manis berambut coklat gelap itu sambil memainkan rambut Taehyung yang berwarna coklat muda keemasan.

"Mengapa kau selalu mengatur hidupku seperti ini hanya karena kau mengetahui kelemahanku huh?" gerutu Taehyung.

"Siapa lagi yang bisa menjagamu selain aku?" sahut pria berambut coklat gelap itu sambil tersenyum, memamerkan sederetan gigi kelincinya.

"Kau tidak menjagaku... Kau hanya mempersulit hidupmu dengan berusaha bertahan disisiku, Jeon Jungkook..." sahut Taehyung sambil memejamkan matanya.

"Siapa suruh sisi lainmu jatuh hati padaku huh?" sahut Jungkook sambil mengecup pelan bibir Taehyung, membuat Taehyung refleks membuka kedua matanya.

"Yaish! Jangan pernah menyentuhku!" Taehyung mendorong tubuh Jungkook agar menjauh darinya.

Jungkook hanya tersenyum kecil, kemudian bangun dari kursi samping Taehyung dan kembali ke kursinya yang berhadapan dengan Taehyung.

"Aku sering berharap, lebih baik kau yang menghilang, agar tubuh ini milik V hyeong seutuhnya..." sahut Jungkook.

"Aku akan rutin menjalani semua terapi dan pengobatan yang Jin hyeong lakukan, kau akan lihat bahwa suatu saat V akan segera menghilang dari hadapanmu... Selamanya..." gerutu Taehyung.

Jungkook menatap tajam ke arah Taehyung. "Aku berharap kau yang menghilang..."

"Pria yang kucintai itu, ia sudah mengetahui keadaan dan rahasiaku... Semua sudah diceritakan Jin hyeong padanya..." sahut Taehyung.

"Aku percaya V hyeong akan tetap mempertahanku... Kita lihat saja nanti..." sahut Jungkook dengan nada arogan.

Taehyung menatap Jungkook.

"Mari kita lihat siapa yang akan menang... Aku? Atau pria pilihanmu..." sahut Jungkook.

.

.

.

Yoongi akhirnya memberanikan diri sore itu menemui Taehyung di klinik kejiwaan Jin.

"Taehyung ah, ada yang mencarimu!" sahut Namjoon ketika Taehyung sedang berjalan di tengah gedung klinik kejiwaan Jin.

Taehyung menoleh ke arah Namjoon.

"Siapa yang mencariku, hyeong?" tanya Taehyung.

"Temui saja, dia kusuruh menunggumu di depan lobi. Palli!" sahut Namjoon..

"Araseo.." sahut Taehyung sambil berjalan ke depan, menuju ke depan lobi.

Dan Taehyung tercengang ketika melihat sosok mungil yang sangat dirindukannya itu tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Yoon.. Yoongi hyeong?" sahut Taehyung dengan ekspresi terkejut, tidak menyangka Yoongi akhirnya muncul lagi di hadapannya.

"Annyeong, Taehyung a..." sahut Yoongi sambil mencoba tersenyum.

"Ah, hyeong... Lama tidak melihatmu..." sahut Taehyung dengan wajah begitu ceria melihat sosok yang dirindukannya itu kini ada dihadapannya.

"Ah.. Mian... Aku butuh waktu untuk berpikir..." sahut Yoongi.

"Ara~ Aku mengerti hyeong..." sahut Taehyung sambil menghela nafasnya.

"Apa kau tahu dimana alamat Jungkook? Aku rasa aku harus bertemu dengannya..." sahut Yoongi tiba-tiba.

Taehyung membelalakan kedua matanya. "Untuk apa?"

"Ada yang ingin kubicarakan dengannya..." sahut Yoongi.

Taehyung terdiam sejenak dengan wajah kebingungan, lalu menanyakan kepada Jin dimana alamat Jungkook karena hanya V dan Jin yang tahu alamatnya, kemudian ia memberikan alamat Jungkook tersebut kepada Yoongi.

.

.

.

TING TONG~

Bel rumah Jungkook berbunyi.

"Siapa?" teriak Jungkook dari dalam rumahnya.

Tak ada jawaban.

TING TONG~

Bel rumah Jungkook kembali berbunyi.

Jungkook mengintip dari jendela kamarnya untuk melihat siapa yang menekan bel rumahnya.

"Siapa yang datang?" gumam Jungkook.

Jungkook segera berlari menuju ruang utama dan membukakan pintu.

Ketika pintu itu terbuka, Jungkook melihat siapa yang datang dengan wajah kebingungan.

Sesosok pria dengan tubuh mungil dan kulit pucat tengah menatapnya sambil tersenyum.

"Apa kau Jeon Jungkook?" tanya Yoongi.

Jungkook menganggukan kepalanya. "Iya, anda siapa?"

"Kenalkan, aku Min Yoongi, pria yang dicintai Kim Taehyung..." sahut Yoongi, membuat Jungkook memiringkan kepalanya dan menatap Yoongi dengan ekspresi wajah semakin kebingungan.

.

-TBC-


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top