CHAPTER 5 - TAESOON VS YOONGI
Title: Kill Me, Heal Me
Cast: Taehyung, Yoongi, Jungkook, Jimin (figuran/? : Hoseok, Jin, Namjoon) #TaeGi #MinYoon #VKook FF
Lenght: Mini Chapter
Rating: 15+
Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]
Note: (Visualisasi para tokoh sesuai dengan visualisasi mereka yang ada di cover ff)
"CHAPTER 5 - TAESOON VS YOONGI"
.
.
.
"Taesoon wasseo..." gumam hati kecil Jin.
Dan bagi Jin, sosok V jauh jauh jauuuuh lebih mudah diatasi daripada sosok Taesoon dihadapannya ini!
"Oppaaaaaaa... Apa kau tahu? Uri Taehyungie~ Ia mulai jatuh cinta! ANDWE, OPPA! Taehyung milik Taesoon seorang! V milik Jungkook, aku tidak perduli, tapi bagiku, Taehyungie adalah milikku seorang! Oppa, ottokeeeee~ Oppaaaaaaaaaaaaaa~"
Dan sosok Taesoon yang sangat mengerikan itu mulai memukuli tubuh Jin, merengek tidak karuan, merasa Taehyung mengkhianati cinta mereka.
"KIM TAEHYUNG, CEPATLAH MUNCUUUUUUUL~~~~~~~~~~~~~~" teriak Jin ketika Taesoon semakin merengek kepada Jin.
Bukannya menjauh mendengar Jin berteriak, sosok bernama Taesoon itu justru semakin mendekap tubuh Jin dan merengek tanpa ampun kepada Jin.
"Oppaaaaaaaaaaaa~ Taehyungie, kenapa ia bisa jatuh cinta? Waeyo, oppaaaa~ Waeyo?" rengek Taesoon sambil menarik-narik lengan baju tidur Jin.
"Taesoon a~ Taesoon a~ Tenang... Oppa akan bicarakan ini dengan Taehyung nanti, kau tenang saja araseo?" Jin berusaha menenangkan Taesoon.
"Yaish, Kim Taehyung, cepatlah muncul! Jam sembilan kau harus segera ke klinik..." gerutu Jin.
"Aniya~~~ Hari ini tubuh ini milikku! Aku tidak akan mengijinkan Taehyungie ataupun V muncul hari ini... Aku mau shopping, make up, maskeran, kulitku harus dipercantik! Ini semua ulah si brengsek V, membuat kulit wajahku luka-luka begini aigooooo~" cerocos Taesoon sambil memandangi pantulan wajahnya di cermin yang ada di samping kasur Jin.
"Andwe! Kau tidak kuijinkan keluar rumah, Taesoon a! Andwe!" Jin bergidik ngeri membayangkan sosok dongsaengnya itu berkeluyuran dengan menggunakan rok mini, memakai lipstik dan maskara, dengan kunciran di rambutnya.
"Aku bisa gila kalau sampai Taesoon berkeliaran!" teriak batin Jin.
"Oppaaaa~ Aku harus mempercantik kulitku agar Taehyungie tidak jatuh cinta kepada pria berkulit pucat itu!" bentak Taesoon.
"Pria berkulit pucat? Taehyung? Jatuh cinta?" Akal sehat Jin tak habis pikir mendengar celotehan Taesoon.
"Taesoon a~ Kau di rumah saja, oke? Oppa akan belikan semuaaaa perawatan masker dan perawatan kulit yang kau butuhkan, kau harus melakukannya di dalam apartement ini, araseo?" sahut Jin mencoba memberikan solusi.
"Oke kalau itu maumu, oppa~ Cepat belikan aku masker wajah, lulur tubuh, dan beberapa make up~ Warna make upnya harus pink cerah ya oppaaaa~" sahut Taesoon sambil bergelayut manja di lengan Jin.
"Ah.. Ne.. Ne... Oppa mandi sebentar lalu oppa akan segera membelikan itu semua untukmu, oke?" Jin segera bergegas ke pintu utama untuk mengganti password, mencegah agar Taesoon tidak diam-diam kabur keluar apartment, lalu masuk ke kamar mandi untuk segera mandi.
"Oppaaa~ Mau Taesoon gosok punggungnya?" teriak Taesoon dari luar kamar mandi.
"Dwesoooooo~~~~~~" teriak Jin, bergidik ketakutan membayangkan dongsaengnya menggaruk punggungnya dalam keadaan semenyeramkan itu.
Sesegera mungkin setelah mandi, Jin segera ke mini market terdekat dan membelikan semua kebutuhan yang diminta Taesoon, lalu kembali ke apartement.
Bersyukur, yang ditemukan Jin ketika membuka pintu apartementnya adalah sosok Taesoon yang tergeletak pingsan di ruang utama.
"Huft~ Kim Taehyung, CEPAT MUNCUL!" teriak Jin.
Tak lama kemudian tubuh Taehyung mulai sadarkan diri. Ia segera bangun dan menatap wajah Jin. "V muncul jam segini, hyeong?"
"Berkacalah~" gerutu Jin sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya, bernafas lega karena sosok Taehyung sudah kembali.
Taehyung bergegas ke kamarnya dan berteriak ketika melihat pantulan dirinya di kaca, dan segera berlari ke kamar Jin.
"Taesoon muncul lagi? Setelah sekian lama sosoknya menghilang?" tanya Taehyung dengan wajah ketakutan menatap Jin.
Jin menganggukan kepalanya.
Taehyung terduduk lemas. Sosok Taesoon lah yang paling dibencinya karena membuatnya terlihat seperti banci yang idiot.
"Bagaimana jika Taesoon muncul saat aku ada di jalanan hyeong~~~~~~~~~" rengek Taehyung.
"Makanya minum obatmu!" bentak Jin.
.
.
.
Taehyung berjalan dengan malas ke halte bus. Otaknya hampir gila memikirkan kemunculan Taesoon yang sangat tiba-tiba itu.
Seingatnya, Taesoon terakhir muncul hampir dua tahun yang lalu, dan setelah itu hanya V dan dirinya yang memperebutkan tubuh seorang Kim Taehyung. Mengapa sekarang Taesoon tiba-tiba muncul lagi?
Itu berarti, sosok Taesoon masih ada berdiam dalam dirinya selama ini, bukannya menghilang.
"Apakah kondisiku masih seburuk ini? Kupikir kepergian Taesoon berarti kondisiku semakin membaik, mengapa ia tiba-tiba muncul lagi? Arghhhh~" Taehyung terus menggerutu sepanjang perjalanan menuju halte, namun semua rasa kesalnya hilang ketika melihat sosok yang sangat dirindukannya itu.
Sang pria berkulit putih pucat, sosok yang akhir-akhir ini selalu ada dalam pikirann Taehyung, tengah duduk di halte itu sambil tersenyum manis dan melambaikan tangan ke arahnya.
Taehyung ikut melambaikan tangan sambil tersenyum, menyapa pria berkulit putih pucat yang tengah duduk di halte bus itu.
"Annyeong, Taehyung a~" sapa Yoongi ketika Taehyung tiba disana.
Taehyung tersenyum, kemudian seperti biasa, mereka mulai berbincang-bincang sambil menunggu bus datang.
Tak lama kemudian bus datang dan mereka segera naik, duduk bersebelahan.
"Taehyung a, hari sabtu ini kau ada waktu?" tanya Yoongi tiba-tiba.
"Uh? Waeyo, hyeong?" Taehyung menatap bingung ke arah Yoongi.
"Uhm~ Aku ingin mengajakmu makan siang bersama. Ah, tapi kalau kau sibuk gwenchana~" sahut Yoongi sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela, malu, takut Taehyug menolak ajakannya.
"Uhm~ Sabtu ini kurasa aku tidak ada acara... Jam berapa?" jawab Taehyung.
DEG!
Dengan anehnya jantung Yoongi berdebar dengan sangat cepat.
"Uh? Kau bisa?" Yoongi menatap Taehyung.
Taehyung tersenyum dan menganggukan kepalanya.
"Ah... Oke, jam sepuluh pagi kita bertemu di depan Shinsegae Centum City ya~" sahut Yoongi.
"Oke, call~" sahut Taehyung sambil membentuk tanda oke dengan jari-jarinya.
"Ah, Taehyung a, ada satu hal yang selalu ingin kutanyakan, kau turun di halte itu, ada urusan apa disana? Kau bekerja di restaurant? Atau kursus bahasa asing disana?" tanya Yoongi, mengabaikan kemungkinan klinik kejiwaan milik Jin.
"Uh? Uhm... Aku bekerja di sebuah klinik kejiwaan yang ada di sebelah tempat kursus bahasa asing itu..." Taehyung bingung harus menjawab apa.
"Uh? Kau? Bekerja disana?" Yoongi membelalakan kedua mata kecilnya.
"Itu klinik milik hyeongku, dan ia memintaku membantu administrasi disana..." sahut Taehyung, tidak sepenuhnya berbohong. Ia memang bekerja disana, dan merangkap sebagai pasien juga sebenarnya.
"Ahhhh~ Araseo..." jawab Yoongi.
"Ah, haltenya tiba, aku turun dulu ya hyeong~ Sampai besok siang, di Shinsegae Centum City~" sahut Taehyung sambil berpamitan dan segera turun dari bus.
Yoongi melambaikan tangannya, kemudian segera memekik pelan sambil memeluk tasnya ketika Taehyung sudah tak ada disampingnya.
"Whoaaaa~ Aku akan berkencan dengan Taehyuuung~~~" gumamnya sambil terus memeluk tas di pangkuannya.
Park Jimin.
Tiba-tiba nama itu terlintas di benaknya.
"Semoga saja besok ia masuk kerja..." gumam Yoongi sambil menatap ke arah luar jendela.
.
.
.
"Hyeong, kalau siang hari aku pergi dengan seseorang pasti aman kan hyeong? V tidak pernah muncul di siang hari kan hyeong?" cerocos Taehyung saat ia makan siang berdua dengan Jin.
Jin menatap bingung ke arah Taehyung.
"Oppaaaa~ Aku harus mempercantik kulitku agar Taehyungie tidak jatuh cinta kepada pria berkulit pucat itu!"
Ucapan Taesoon tiba-tiba terngiang di benaknya.
"Apa benar Taehyung jatuh cinta pada seseorang?" gumam hati kecil Jin.
"Hyeoooong~~~ Jawab aku..." Taehyung terus merengek karena Jin tidak menjawab pertanyaannya.
"Aku rasa kalau siang sih aman..." jawab Jin. "Memang kau mau pergi dengan siapa?"
"Uh.. Seseorang.. Uhm... Kenalanku... Uhm..." Taehyung kebingungan harus menjawab apa.
"Pria berkulit putih pucat?" tanya Jin.
"Uhuk!" Taehyung tersedak mendengar ucapan Jin.
"Taesoon yang terus berceloteh tadi pagi... Ia marah-marah karena kau jatuh cinta... Apa benar kau jatuh cinta pada seseorang, Taehyung a?" Jin menatap serius ke arah Taehyung.
Taehyung menatap Jin dalam diam beberapa saat lamanya, kemudian menjawab, "Aku rasa aku memang jatuh cinta padanya hyeong..."
"Kalian berkenalan dimana?" tanya Jin.
"Halte bus... Awalnya aku tak sengaja tertidur di bahunya, lalu kami berbincang-bincang, dan ternyata ia juga kelahiran Daegu... Kami sering mengobrol dan aku rasa aku jatuh cinta pada senyumannya..." jawab Taehyung.
"Ia tahu kondisimu?" tanya Jin lagi dengan tatapan serius.
Taehyung menggelengkan kepalanya dengan wajah merengut.
"Ia tidak bertanya mengapa kau selalu memakai masker?" tanya Jin.
"Aku bilang aku alergi debu..." sahut Taehyung.
"Apa ia tetap berani dekat denganmu jika tahu kondisimu, Taehyung a?" tanya Jin.
"Molla~~~" Taehyung menghela nafas.
"Aku hanya tidak ingin kau jatuh cinta lalu sakit hati karena ia tidak bisa menerima keadaanmu, Taehyung a..." sahut Jin sambil memasukkan sesendok makanan ke mulutnya.
"Kenapa nasibku harus seperti ini hyeong..." gerutu Taehyung.
"Mian... Mungkin ada benarnya ini semua karena kesalahanku... Karena kurang memperhatikanmu ketika kau masih kecil..." Rasa bersalah itu kembali menghinggapi Jin.
Taehyung menatap wajah Jin. "Dweso, hyeong.. Itu masa lalu... Setidaknya saat ini kau mencoba menebusnya dengan mengorbankan cita-citamu..."
Jin dan Taehyung saling bertatapan, dan tak lama kemudian mereka saling tersenyum.
"Ayo cepat habiskan makananmu, waktunya aku untuk melakukan terapi padamu..." sahut Jin.
"Yaishhhhh~ Terapi sialan..." gerutu Taehyung.
.
.
.
Jin sangat terkejut melihat betapa manisnya dongsaengnya pagi itu.
Taehyung sudah siap untuk berangkat ke Shinsegae Centum City, salah satu mall terbesar di Busan, untuk berkencan dengan Yoongi.
Dengan jaket jeans lengan panjang berwarna biru muda, kaos berhoodie berwarna abu-abu pucat, celana jeans hitam panjang, dan sepatu puma hitam putih, serta masker putih di wajahnya, dan tentu saja parfum yang nyaris tak pernah dipakainya, Taehyung terlihat sangat siap berkencan pagi itu.
"Berhati-hatilah, jangan sampai kau bertemu dengan orang yang pernah V hajar, kau yang akan habis nanti!" sahut Jin memperingatkan Taehyung.
Taehyung menganggukan kepalanya, lalu berpamitan dan segera memanggil taxi untuk mengantarkannya ke Shinsegae Centum City.
.
.
.
Setibanya Taehyung di depan mall terbesar di Busan itu, sosok sang pria manis berkulit putih pucat itu sudah berdiri menunggunya disana.
Yoongi terlihat sangat manis dengan jaket hitam selutut dan celana jeans panjang yang bolong di lututnya, serta sepatu converse merah yang sering dipakainya dan sebuah kacamata baca di wajahnya.
Taehyung melihat ke sekelilingnya terlebih dulu sebelum menyeberang jalan dan menghampiri Yoongi yang sudah berdiri tepat di dekat pintu masuk mall.
"Kau sangat manis pagi ini, Yoongi hyeong..." sahut Taehyung, yang tentu saja sukses membuat debaran di dada Yoongi bergetar tidak karuan.
Yoongi tersenyum malu mendengar pujian Taehyung.
"Kau terlihat... Tampan..." Yoongi memberanikan diri memuji sosok Taehyung yang terlihat sangat tampan itu.
"Dan aku penasaran dengan wajahmu tanpa masker..." sahut Yoongi lagi.
Taehyung kebingungan. Ia salah tingkah dan menggaruk kepalanya.
"Hahaha~ Gwenchana... Kalau kau tidak bisa melepasnya, gwenchana..." sahut Yoongi sambil tersenyum ketika melihat Taehyung kebingungan.
"Kapan-kapan, entah kapan, aku berjanji akan membuka maskerku saat bersamamu..." gumam Taehyung.
Merekapun segera masuk ke dalam mall dan melihat-lihat ke beberapa toko baju.
Siapapun yang melihat mereka pasti menyadari betapa kedua pria ini tengah saling jatuh cinta, karena tatapan dan body languange mereka sangat menunjukkan betapa mereka berdua tengah dilanda rasa cinta yang besar.
Tiba-tiba handphone Yoongi berbunyi.
Uri Jiminnie is calling.
Yoongi segera mematikan handphonenya.
"Siapa?" Taehyung menatap Yoongi.
"Uhmmm... Seorang kenalanku, hanya aku sedang tak ingin berbicara dengannya saat ini..." sahut Yoongi. Ini pertama kalinya ia tidak mengangkat panggilan dari Jimin!
Merekapun kembali berjalan-jalan sambil berbincang-bincang, lalu mereka masuk ke sebuah tempat makan dan memesan makanan disana.
"Aku ke toilet sebentar ya hyeong.." sahut Taehyung. Yoongi menganggukan kepalanya.
Dan ketika Taehyung mencuci tangannya di toilet, tiba-tiba kepalanya sangat sakit.
"Arggghhhhhhhh~ Andwe... Jangan sekarang! Arghhhhhhhhhhhhh~"
Tidak ada seorangpun selain dirinya di dalam toilet itu.
"Arghhhhhhhhhh~" Taehyung terus berteriak kesakitan sambil memegang kepalanya, dan tak lama kemudian ia pingsan beberapa menit lamanya, dan tak lama tubuh itu terbangun, dan menatap cermin dihadapannya.
"Huft~~~ Aku terlihat sangat mengenaskan saat ini..." gumamnya.
Tubuh itu segera berjalan keluar toilet, dan menemukan sebuah toko make up tepat di depan toilet. Ia segera berlari membeli lipstik, maskara, dan eye shadow.
Lalu ia pergi ke toko baju wanita di sebelah toko make up.
Sebuah kaos lengan panjang bermotif garis - garis berwarna coklat, biru tua, dan putih terpajang disana. Ia segera membeli kaos lengan panjang itu.
Tiba - tiba ia melihat sebuah bando berbentuk telinga kelinci berwarna pink terpajang di meja display di dekat kasir.
"Aigooooo~ Yeppudaaaa~" pekiknya, dan ia pun segera membeli bando pink itu.
Selesai berbelanja, ia bergegas masuk ke dalam toilet yang masih dalam kondisi kosong itu.
Ya! Taesoon kembali muncul!
Taesoon segera menyisir rapi rambutnya, kemudian menggunakan lipstik berwarna pink pucat yang baru saja dibelinya, memakai sedikit maskara, dan juga sedikit eye shadow yang dibelinya, serta mengganti bajunya dengan kaos garis - garis yang baru saja yang dibelinya.
Tak lupa, ia segera mengenakan bando kelinci berwarna pink yang sangat menarik perhatiannya itu.
"Oke, perfect~~~~" gumamnya sambil tersenyum puas menatap pantulan wajahnya di cermin.
Dan Taesoon segera berjalan menuju tempat Yoongi berada. Beberapa orang mulai menatap aneh sambil tertawa melihat sosok Taesoon yang berjalan dengan sangat gemulai itu.
Tubuh seorang Kim Taehyung dalam dandanan seperti wanita!
"Yaishhh, pria jalang... Siapa yang mengijinkanmu mengencani uri Taehyungie?" bentak Taesoon ketika ia berhadapan dengan Yoongi.
Yoongi menatap penuh rasa syok ke arah Taesoon.
"Tae... Taehyung? Kau Taehyung?" Yoongi nyaris mati mendadak melihat perubahan Taehyung menjadi Taesoon.
"Aniya~ Aku Taesoon, kekasih Taehyung~" sahut Taesoon dengan nada sinis.
"Uh?" Yoongi semakin tidak mengerti apa yang tengah terjadi, dan tiba-tiba saja Taesoon menjambak rambut Yoongi.
"Yaishhh, pria jalang! Jangan pernah lagi menggoda uri Taehyungie!" teriak Taesoon.
"Arghhhhhhhhh~ Sakit... Lepaskan rambutku!" Yoongi memekik kesakitan.
"Jangan pernah menggoda uri Taehyungieeee~~~~~~~~~~~~~~~~~" teriak Taesoon sambil terus menjambak rambut Yoongi tanpa ampun.
"Arghhhhhhhhhhh~ Lepaskaaaaaaaaaaaan~" Yoongi terus berteriak, sementara ribuan pertanyaan berputar di benaknya.
.
-TBC-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top