CHAPTER 2 - FIRST TIME WHEN WE MEET

Title: Kill Me, Heal Me

Cast: Taehyung, Yoongi, Jungkook, Jimin (figuran/? : Hoseok, Jin, Namjoon) #TaeGi #MinYoon #VKook FF

Lenght: Mini Chapter

Rating: 15+

Author: Tae-V [Line KTH_V95, Twitter KTH_V95]

Note: (Visualisasi para tokoh sesuai dengan visualisasi mereka yang ada di cover ff)

"CHAPTER 2 - FIRST TIME WHEN WE MEET"

.

.

.

"Sudah berapa kali kukatakan padamu? Berhentilah berpergian di malam hari! Itu akan menyusahkanku..." gerutu seorang pria berambut blonde bernama Kim Seokjin.

"Hyeong, lebih baik kau diam, aku benci setiap ocehan yang keluar dari mulutmu..." gerutu Taehyung.

"Yaissssh, imma!" Jin refleks memukul kepala belakang Taehyung.

"Aphaaaaa, hyeoooooong~" Taehyung menggerutu sambil memegang kepala belakangnya.

"Aku berharap kau setiap hari, dua puluh empat jam, selemah ini! Aigoo~" gerutu Jin sambil berjalan keluar dari kamar Taehyung.

"Huft~ Dasar pria paling berisik se korea selatan, cih!" gerutu Taehyung sambil menutup pintu kamarnya.

"Aku mendengarmu, Kim Taehyung!" teriak Jin dari ruang utama.

Taehyung menggerutu dengan pelan, merutuki satu-satunya hyeong yang dimilikinya itu.

.

.

.

Seorang pria bertubuh mungil itu tengah berjalan - jalan disekitar rumah barunya.


Kulit pria itu putih pucat, sepadan dengan rambutnya yang berwarna pucat juga.

Dengan jaket jeans, celana jeans putih selutut, topi hitam, dan sepatu converse putihnya, ia berjalan ke mini market terdekat, berencana membeli sekotak susu dan sebungkus roti untuk dinikmatinya di kursi yang ada di taman kota yang tak jauh dari rumah barunya.

"Udara sore ini berangin cerah, akan sangat menyenangkan jika aku bisa duduk sendirian menikmati semilir angin sore ini..." gumam pria mungil berkulit pucat bernama Min Yoongi itu sambil membayar barang-barang yang dibelinya di kasir.

Yoongi pindah ke Busan karena tunangannya memaksanya pindah kesana, dengan alasan agar tunangannya itu bisa sering-sering menemuinya.

Selama ini, hubungan jarak jauh mereka berjalan baik-baik saja, namun entah mengapa akhir-akhir ini tunangannya sangat rewel dan akhirnya ia terpaksa memenuhi permintaan tunangannya untuk pindah dari kota kelahirannya di Daegu ke kota yang sama dengan tunangannya itu.

"Busan cukup indah... Dan sore ini udaranya sangat sejuk~" gumam Yoongi sambil duduk sendirian di sebuah kursi yang ada di taman itu, sambil melihat aktivitas orang-orang yang ada disana.

Ada beberapa anak kecil tengah berlarian di tengah taman dan itu terlihat sangat menggemaskan.

Ada beberapa orang yang tengah berjalan-jalan dengan anjing peliharaannya, ada juga beberapa orang yang sedang berkencan dengan pasangannya.

Yoongi memejamkan matanya sambil meminum sekotak susu di tangannya. Rasanya sangat segar ketika susu tersebut masuk mengalir di tenggorokannya.

"Setidaknya, aku harus bisa beradaptasi dengan baik di Busan... Agar aku tidak terlalu merindukan orang tuaku di Daegu..." sahut hati kecilnya.

Dan ketika Yoongi tengah menikmati angin sore itu, sebuah kotak susu melayang ke kepalanya.

TUK!

Yoongi membuka kedua matanya, dan menemukan sesosok pria berwajah sangat tampan. Ya! Sangat tampan!

Dengan kacamata baca di wajahnya, sebuah masker putih menutupi hidung dan mulutnya, dan rambut yang sangat halus berwarna coklat muda keemasan tertiup angin.

Di telinganya terdapat earphone yang tersambung ke handphonenya.

"Ups... Mian.. Mianhae..." sahut Taehyung sambil membungkukkan badannya, meminta maaf kepada Yoongi karena kotak susu yang ditendangnya mendarat dengan tepat di kepala Yoongi.

"Ah... Ne... Gwenchana..." sahut Yoongi sambil menganggukan kepalanya.

"Mian..." Taehyung masih menundukkan kepalanya, merasa sangat menyesal.

"Ah.. Jinjja gwenchana, jinjja..." gumam Yoongi sambil mencoba tersenyum.

Mata kecilnya membentuk sebuah garis yang terlihat sangat manis.

Taehyung terpaku menatap senyuman Yoongi.

"Ada apa di wajahku?" tanya Yoongi yang saat itu jadi kebingungan melihat Taehyung menatapnya tanpa berkedip.

"Ah... Mian..." Sekali lagi, hanya itu yang terucap dari mulut Taehyung, dan kemudian Taehyung berjalan menjauh dari Yoongi.

"Aku kenapa?" gumam Taehyung sambil menggelengkan kepalanya, mencoba memastikan bahwa kondisinya baik-baik saja.

"Pria tampan yang aneh..." gumam Yoongi sambil memperhatikan punggung Taehyung yang berjalan menjauh darinya.

.

.

.

"Taehyung mana, hyeong?" rengek Jungkook ketika Jin membukakan pintu apartementnya.

"Yaishhh, kau lagi... Taehyung sedang pergi, entah kemana.." gerutu Jin.

Jungkook berjalan masuk dan duduk di sofa di ruang utama, seolah-olah itu adalah rumahnya sendiri.

"Dasar bocah tidak tahu sopan santun..." gerutu Jin melihat kelakuan Jungkook yang seenaknya di apartementnya.

"Hyeong... Ada jus strawbery?" sahut Jungkook sambil menatap wajah Jin dengan ekpresi puppy eyesnya yang seolah memaksa Jin membawakan minuman itu ke hadapan Jungkook saat itu juga.

"Kau pikir ini restaurant?" bentak Jin sambil memajukan bibirnya.

"Tak heran jika melihat sikapnya sekasar itu.. Kalian memang keturunan kasar..." gerutu Jungkook.

Jin menimpuk Jungkook dengan bantal sofa yang ada di pelukannya. "Kau mau menunggu Taehyung? Aku tak tahu kapan ia pulang, tapi sudah kuperingatkan agar tidak keluyuran di malam hari.."

"Aku akan menunggunya.. Bukankah setiap malam ia akan mencariku? Demi keamananmu hyeong makanya aku kesini agar ia tidak perlu keluyuran mencariku.. Kau malah memperlakukanku dengan tidak bijaksana, cih..." gerutu Jungkook.

"Araseo.. Araseo.. Gumawo, Jeon Jungkook.. Dweso?" gerutu Jin.

"Hyeong, apakah kau tidak tertekan menjalani hidup seperti ini?" tanya Jungkook tiba-tiba.

Jin terdiam sejenak, lalu menjawab, "Satu-satunya penyesalanku adalah, tidak bisa melanjutkan cita-citaku karena dia..."

Jungkook menganggukan kepalanya.

.

.

.

"Yoongi hyeong~ Kau ada dimana? Aku akan segera menjemputmu... Maaf tidak bisa menemanimu pindahan pagi ini, kerjaanku tidak bisa ditinggal..." sahut seorang pria bertubuh mungil dengan rambut berwarna hitam pekat sambil memegang handphonenya yang tengah menempel di telinganya.

"Gwenchana... Aku ada di rumah baruku... Kapan kau akan kesini?" sahut Yoongi.

"Uhmmm... Perjalanan dari kantorku ke tempatmu sekitar dua puluh menit, tunggu aku sekitar setengah jam lagi, araseo?"

"Araseo, Park Jimin~" sahut Yoongi.

"Sudah kubilang jangan panggil aku dengan nama lengkapku huft..." gerutu pria mungil bernama Park Jimin itu.

"Araseo, Jiminnie~" sahut Yoongi.

"Oke, tunggu aku ya hyeong~ Saranghae~" sahut Jimin, kemudian memutuskan panggilan agar bisa segera menuju ke rumah tunangannya yang baru saja pindah ke Busan.

Jimin sedikit membungkuk, mengambil pulpennya yang terjatuh saat ia mengeluarkan ponselnya barusan dari sakunya.

Setelah ia berhasil mengambil pulpennya, ia segera berjalan menuju tempat dimana mobilnya terparkir.

Setelah panggilan Jimin terputus, Yoongi meletakkan hanphonenya di meja, kemudian berjalan ke jendela, membuka tirai kamarnya dan menatap ratusan bintang yang menerangi langit gelap malam itu.

"Setidaknya bintang disini juga cukup banyak seperti di Daegu..." gumam Yoongi yang mulai merindukan kampung halamannya, padahal ia baru tiba di Busan pagi tadi.

.

.

.

Taehyung sudah kembali ke apartementnya dan sedang mandi.

"Ia begitu dingin kepadaku, dasar Taehyung sialan..." gerutu Jungkook.

"Tunggu saja, sebentar lagi juga ia akan menempel padamu, cih..." gerutu Jin.

Jungkook tersenyum mendengar perkataan Jin.

"Kapan V hyeong akan muncul, hyeong?" tanya Jungkook sambil menatap Jin dengan tatapan berbinar-binar.

Jin melirik jam yang tergantung di dinding ruang utama.

"Sekitar empat puluh menit lagi mungkin?" sahut Jin.

"Masih lama..." gumam Jungkook sambil mengganti channel di televisi.

"Yaishhh, tentukan satu channel saja, aku pusing melihatmu mengganti channel setiap lima menit sekali..." gerutu Jin.

"Tidak ada acara yang bagus..." gerutu Jungkook.

"Acaramu dengan V yang paling bagus untukmu kan?" gerutu Jin.

"Bagaimana kau bisa tahu, hehehe~" sahut Jungkook sambil tertawa kecil, menunjukkan sederetan gigi kelincinya, membayangkan sosok V yang sebentar lagi akan ada dihadapannya.

"Dan V adalah musuh terbesarku..." gerutu Jin.

Taehyung berjalan keluar dari kamar mandi. Ia selalu terlihat sangat sexy setiap habis mandi dengan rambut basahnya dan piyama handuk berwarna putih yang dikenakannya.

"Kau tidak berniat pulang, bocah?" gerutu Taehyung ketika menyadari Jungkook masih ada disana. Ekspresi wajahnya yang tersenyum karena merasa segar setelah mandi itu berubah menjadi ekspresi kesal karena menyadari Jungkook masih ada disana.

"Aku menunggu V hyeong, bukan menunggumu..." sahut Jungkook sambil menjulurkan lidahnya.

"Ia tidak akan muncul malam ini..." sahut Taehyung sambil berjalan masuk ke kamarnya.

"Kau sudah rutin meminum obatku?" sahut Jin dengan ekspresi terkejut.

"Yaissshhh! Kau memberinya obat lagi?" Jungkook menatap Jin dengan tatapan kesal.

Dan baru saja Jungkook merengek kepada Jin selama sepuluh menit, sosok itu keluar dari dalam kamar.

Tanpa kacamata di wajahnya, dengan eyeliner hitam menghiasi kelopak matanya. Matanya menggunakan lensa kontak yang membuat tatapan matanya jadi sedikit menyeramkan. Sosok itu menggunakan jaket kulit berwarna hitam dengan kaos hitam di dalamnya bertuliskan "Yeah, i'm a monster" berwarna merah darah, dan celana jeans panjang hitam yang sobek di bagian lututnya.

"Siapa bilang aku tidak akan muncul malam ini, huh?" sahutnya dengan tatapan ciri khas miliknya, tatapan mata yang sangat tajam, dan senyuman menyeringai.

"V hyeooooooong~~~~" Jungkook meloncat kegirangan sambil berlari memeluk sosok yang sangat dirindukannya itu.

"Cih... Si bodoh itu tidak meminum obatku dengan baik ternyata!" gerutu Jin. Baru saja ia bermaksud untuk mandi, handuknya bahkan sudah diselempangkan di lehernya, namun ia ternyata harus kembali berurusan dengan sosok yang paling dibencinya itu tepat sebelum ia akan berjalan masuk ke dalam kamar mandi!

Sosok yang kini bernama V itu mendorong tubuh Jungkook yang sedang memeluknya, lalu berjalan menuju Jin. "Jangan pernah kau berikan obat apapun ke pria bodoh itu!" gertaknya, tepat di depan wajah Jin.

"Arghhhhh. Aku bisa gila setiap bertemu denganmu.." gerutu Jin sambil berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Sosok bernama V itu melepaskan jaket kulitnya dan diberikan kepada Jungkook agar Jungkook tidak kedinginan di motor nanti.

"Saatnya kita menghabiskan malam berdua, sayang~" sahut V sambil menatap mata Jungkook dengan seringai di wajahnya.

Jungkook tersenyum manis sambil menganggukan kepalanya.

"Ayo, kita ke parkiran motor, lalu kita ke tempatmu." sahut sosok bernama V itu.

"Tapi, malam ini kita akan bermain di dalam kamarmu saja, hyeong~ Jadi, kau tidak perlu memakaikan jaket ini untukku~" sahut Jungkook sambil tersenyum nakal dan melepaskan jaket kulit yang baru saja dipakaikan ke tubuhnya.

.

-TBC-

Note: Oke, karena memang cerita ini terinspirasi dari drama Jisung hyeong kesayangan saya yang berjudul Kill Me, Heal Me, maka buat kalian yang udah nonton dramanya bisa paham kan alur di chapter ini?

Dan sekali lagi saya ingetin, kalo FF mini chapter ini ga akan panjang di tiap chapternya, harap maklumi keterbatasan saya yang aneh ini sebagai author ya (gagal manjangin chapter)... jadi ibaratnya kalo author lain itu FF Chapternya kayak drama korea yg satu episode durasinya 45-60 menit, nah FF Chapter saya ibaratnya kayak drawa web korea yang tiap episodenya cuma 15-25 menit jadi harap maklum /bows/

Nah karena tiap chapternya agak pendek, makanya saya usahakan rajin update chapternya :) Jangan bosen2 baca karya2 saya yaaaa... /deep bows/

Sekali lagi, semoga ff ini bisa menghibur readers semuanya :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top